yang diajak ngomong cuma ngelamun. bukan, bukan ngelamunin yerim—tapi nasibnya sendiri karna keberadaan cowo yang ada di sebelah gadis itu.
galupa kata - kata yang keluar dari mulut jonghyun beberapa tahun lalu—yang selalu terngiang - ngiang di kepala euiwoong,
"choi yerim, ayo pulang bareng!"
"ung.. kok ngelamun sih?"
"h-hah? enggak enggak! gapapa!"
yerim memajukan bibirnya lima senti, "mikirin apasih? kan ada aku, jangan ngelamun apa."
"i-iya maaf. lo.. sma dimana sekarang, yer?"
"aku di..—ehhh, ung! ngeliat apa sih?" tanya yerim sebal, soalnya cowok itu dari tadi gugup sambil ngeliat belakang yerim.
yerim kan juga ikut noleh,
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
hmmm pura pura tidak melihat ya si onibugi kita.
"ini kak jonghyun, ung. santai aja."
euiwoong mengangguk, udah tau sebenernya.
tapi ngapain naik pesawat cuma berdua?
"k-kak jonghyun, gue euiwoong..."
"iya tau yang suka diem - diem naro susu kotak di tasnya yerim kan? terus ngeliatin yerim sebelum pulang sekolah?"
gAS KAK JONGHYUN GAS
euiwoong menelan ludahnya, "itu...."
yerim keburu nyiku lengan jonghyun yang dikirannya lagi bercanda itu. meskipun sekilas keinget susu kotak yang sering diterimanya, gamungkin itu euiwoong.
"apasih kak.. udah sana ah jangan liat sini," bisik yerim.
jonghyun memilih diam, sebenernya udah berapi - api sih ada euiwoong tapi yaudahlah ya. buat apa juga sebel, toh yerim sukanya sama dia kan? #bijak
"aku baru tau kamu mudik kesini, ung."
"iyaa.. lo kan ke padang, mana bisa tau."
"hehehe. eh—nggak kangen aku?"
—jonghyun langsung ngarahin dagu yerim ke depan, ke layar film yang di pause yerim buat ngobrol sama euiwoong.
