bagian 22

12.1K 528 24
                                    

Kedelapan remaja itu telah sampai di perkemahan dengan keadaan panik. Rebbeca segera menghampiri Angga dengan wajah ditekuknya

"ayang ebeb kemana aja sihh?! kok jam segini baru dateng?!" Tanya Rebbeca

"ebeb karel gak kenapa napa kan?" tanya Laura

"heh, minggir kalian!!" bentak Angga. Dia sedang panik namun ketiga gadis aneh ini justru membuat keadaan memburuk.

"ishh kamu kok gitu sih?! dan ini...kenapa cupu ini ada digendongan kamu?!" tanya rebbeca sambil memandang syifa jijik

"gue bilang minggir!! brengsek!!" ucap Angga sambil menerobos kerumunan genk perusuh itu

"ihhh Angga kok gitu?!" teriakan Rebbeca menggelegar

Keempat Badboy dan nerd itu tak memperdulikan pandangan aneh siswa siswi yang menatap mereka. Yang terpenting kini adalah, Syifa. Mereka membawa syifa ke posko kesehatan yg didalamnya sudah ada bu Mala yaitu guru yg mendapat kebagian tugas menjadi penjaga posko kesehatan.

"astaga vira kenapa ini?!" ucap bu Mala histeris melihat keadaan Syifa yang memucat

Angga membaringkan syifa di brangkar yg telah disediakan
"dia digigit ular tadi saat mengambil air" jawab Angga sambil terengah - engah

"astagaa, kalian seharusnya berhati - hati" ucap bu Mala. Bu Mala segera mengambil peralatan yang diperlukan dan dengan cekatan mengeluarkan bisa ular yang jika saja terlambat maka semua akan berakhir. Caitlin menangis, Elina menangis, Cassandra menangis, Angga panik bahkan menjambak rambutnya dan ketiga pria lainnya juga tak kalah deg - degan nya.

"gimana bu keadaan si syifa eh maksud saya vira?" tanya cassandra saat bu mala selesai memeriksa syifa

"lukanya tak terlalu parah, dan racun bisa nya pun syukurnya belum menyebar keseluruh tubuhnya karena kalian membawanya tepat waktu. Jadi kemungkinan ia akan sadar setelah beberapa jam kedepan" jawab bu Mala sambil membereskan obat obatannya kembali ke tempat semula

"baiklah, kalau begitu saya permisi" Jawab bu Mala kemudian melesat pergi meninggalkan kedelapan remaja itu disana. Tangisan para gadis mulai mereda namun masih sesegukan

"Nyonya.." ketiga gadis itu menoleh kearah pemilik suara termasuk keempat lelaki itu juga.

"saya sedang memantau lokasi disini namun saya melihat nyonya berlari terburu - buru. Apa terjadi sesuatu?" ucap wanita itu sambil membuka masker dan topinya

Itu adalah sekretaris Caitlin

"sophie, astaga kenapa bisa disini?! Aku tidak memerintahkanmu untuk mengawasiku!" Caitlin kini menjadi naik pitam

"maaf nyonya, tapi tuan Halderman yang menyuruh saya untuk melakukan ini" ucap Sophie kembali

"katakan pada Daddy bahwa aku bukan anak kecil lagi. Kembalilah dan jangan mengikutiku lagi. Katakan pada daddy bahwa aku baik-baik saja, tak perlu khawatir" Sophie ingin membantah namun

"aku tidak suka dibantah dan kau tau hal itu Sophie" Sophie terdiam menunduk

"kembali dan jangan kemari" ucap Caitlin datar

"baiklah kalau begitu saya permisi" ucap sophie menunduk dan pergi

Kini tinggalah kedelapan remaja dengan suasana canggung disana
"jadi, bener kan kalo lo itu caitlin dan mereka adalah temen-temen lo?" tanya karel dan tiba tiba tubuh caitlin, Elina dan Cassandra menegang.

"e..e...i..itu.." ucap caitlin terbata bata. Bingung ingin menjelaskan apa. Karena semua sudah tertangkap basah

"udah jangan bohong segala. Kita udah tau semuanya. Lo caitlin yg waktu ini pergi kekantin sekolah itu kan sama temen temen loe?" ucap Karel memastikan

Caitlin menghembuskan nafas pasrah,pasrah karena sebentar lagi semuanya akan terbongkar, padahal ia kan masih ingin bersenang senang dengan penyamaran ini.
"okay, lo bener. Gue adalah Caitlin Halderman" jawab Caitlin lesu sambil menunduk

Karel yg mendengar helaan nafas pasrah dari caitlin kemudian menjawab

"lo gak usah cemas dan khawatir. Kita udah tau semuanya bahkan sebelum kejadian ini kita udah berspekulasi gitu dan kita juga gak bakal bongkar rahasia lo sebelum lo sendiri yang bongkar rahasia ini" jawab k
Karel dan caitlin tetap diam.

"syif..bangun..." ucap angga lirih sambil menggenggam dan sesekali mencium punggung tangan syifa,ingin sekali rasanya ia mencium bibir syifa agar syifa bangun seperti kisah putri tidur namun...ah sudahlah..

"syifa..." gumam Elina sambil kembali menangis. Bryant yg melihat elina menangis pun menghampirinya dan berkata

"el, enang ya. Syifa pasti bakalan sadar tapi kita harus tunggu" ucap Bryant sambil mengusap punggung Elina pelan

"tenang? tenang lo suruh?! gimana gue bisa tenang kalo disaat sahabat gue terluka?!" ucap elina menggebu gebu dengan satu tarikan nafas

'buzett disaat kaya gini masih aja jutek dan dingin sama gue. Gue kira dia bakalan meluk gue yg kaya di tv tv itu tapi ini malah diomelin. Emang gue kurangnya apa sih, tampan? udah pasti bahkan melebihi justin bieber. Baik? emang udah dari sananya jadi apa kurangnya sih?' batin bryant

Sedangkan Cassandra sedang memandang syifa sambil menangis dalam diam. Tak mungkin kan dia menangis histeris disini. Randy yang melihat gadisnya menangis segera merengkuh tubuh cassandra dan memeluknya dan jadilah cassandra menangis dipelukan Randy.

Sebentar, apa Randy baru saja mengklaim Cassandra sebagai miliknya?

Disisi lain, Rebbeca, Beby dan Laura sedang mengintip kebersamaan mereka.
"sial!! si vira itu bener bener ya!! udah berani rebut ayang ebeb gue!!" ucap Rebbeca kesal

"itu lagi, si bryant, pake acara nenangin si Lina cupu itu lagi!! kesel dehhh" ucap beby sambil menghentak hentakkan kakinya

"ternyata mereka ga takut sama peringatan kita diawal mereka nginjekin kaki di sekolah gue. Gimana kalo kita kasih mereka pelajaran?! Sepertinya omongan aja ga mempan buat mereka, jadi buat apa kita dianugrahi tangan kalau tidak digunakan" ucap Laura sambil tersenyum misterius

"gimana caranya?" tanya Beby

Laura membisikkan sesuatu ketelinga Beby dan Rebbeca. Kemudian senyum devil terpahat di wajah cantik mereka

Cantik namun busuk

"kita lihat seberapa kuat mereka" ucap Laura sambil menatap benci kearah nerd itu.

30 menit

55 menit

1 jam 15 menit

Akhirnya syifa membuka matanya
"a..aku dimana?" tanya Syifa sambil memegangi kepalanya dengan tangan kirinya karena tangan kanannya sedang digenggam oleh seseorang

Angga yang mendengar suara tak asing di telinganya langsung menoleh dan mendapati Syifa yang sedang bingung melihat sekelilingnya sambil memegangi kepalanya dengan tangan kirinya.
"syifa..." gumam angga sambil tersenyum

Mendengar gumaman dari angga sontak semuanya menoleh dari duduknya, dan benar saja, Syifa sudah siuman
"SYIFA!!" pekik Caitlin, Elina dan Cassandra senang kemudian berjalan dan memeluk Syifa

Bersambung

📌 PLAGIAT MENJAUH ⚠️
📌 NO SIDERS PELASE ⚠️
📌 NO REMAKE CERITA DALAM BENTUK APAPUN ⚠️

Terima kasih...


Salam Bali💞

Fake Nerd And Badboy [COMPLETED]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang