NIGHTMARE

159 11 0
                                    

Seokjin side

"Ya...! Jangan sentuh milikku.."

"Minta sedikit doank hyung.. elaah pelit amat sih jadi orang.."
Taehyung tetep nekat nyolek makanan milik Hoseok. Dan hasil nya.. mereka kejar-kejaran di dalam ruang ganti yang sempit dan penuh orang ini
"Taehyung ah...!!"

Jungkook tertawa lepas melihat aksi kocak hyung-hyung nya,sangat mengherankan bahwa dia tidak ambil bagian dalam kekacauan ini.

Tak lama dia berhenti tertawa dan mengambil ponsel dari sakunya

"Oh.. omonnie.. ah.. Jin hyung? Ada.. omonnie mau bicara dengannya? Aah baiklah..tunggu sebentar.."

Jungkook berjalan kearahku

"Hyung.. ibumu telpon,katanya ponselmu tak bisa di hubungi. Jadi telpon ke aku ..."

"Ah... aku memang belum lihat ponselku dari tadi.."
Aku meraih ponsel jeykey dan beranjak pergi mencari tempat untuk berbicara.

"Nee... omonnie..."

Aku mendengar suara tangis ibuku dan kepanikan jadi satu. Dan aku merespon itu dengan sangat lambat.

"Omonnie... pelan-pelan.. ada apa? Jangan menangis dulu."

Mendengar kata menangis.. tiba-tiba ruangan ganti mendadak hening.
Semua mata melihat padaku. Aku memberi isyarat supaya mereka tetap diam dan tidak bertanya dulu.

Saat ibuku selesai bicara yang langsung aku cari adalah Yoongi.. seolah menatapnya tak percaya.. apa yang dia katakan menjadi nyata.
Aku melepaskan genggamanku pada ponsel jungkook.
Si pemilik dengan sigap menangkap ponsel kesayanganya dengan dramatis...
Dan aku tak peduli dengan itu.
Padahal akan jadi tontonan yang nge hits kalau di uplot di yutup atau tuit.

Yoongi seolah mengerti akan apa yg tak aku katakan padanya.. dia hanya mengangguk sedih. Sepertinya dia tahu apa yang aku maksud walau aku belum mengatakan apapun sejak tadi.

"Hyung..."
Hoseok menatap ku cemas.

"Jin-hyung,ada apa?"

"Jin-hyung.. kau baik-baik saja?"

Namjoon menepuk bahuku,membuat ku tersadar kalau sejak tadi aku lupa bernafas.
Aku menarik nafas panjang.
Menatap teman-teman setimku yang sudah bagai keluarga sendiri.
"Libby.. jatuh dari lantai 3 di kampusnya. Apa yang..harus..kulakukan?"

"Libby???"

"Apaa??

"Bagaimana bisa??"

"Ini mengerikan.."

"Hyuung... Libby nuna.."

"...."

"Seijin hyung.. apa aku bisa ijin melihatnya sekarang? Ibuku sendirian di Rumah sakit,orang tua Libby masih di luar negri. Mereka baru sampai esok hari. Ibuku bilang Libby masuk ruang operasi kakinya aah entahlah... aku juga belum jelas."

"Aku akan menemanimu ke rumah sakit. Ayo.."

Seijin hyung.. mengambil jaketnya dan mengajakku pergi bersama..
Saat itu aku merasa sangat berterimakasih bahwa dia adalah manager kami.

"Trimakasih hyung.."

"Jin hyung hati-hati.."

"Kami akan menyusul begitu kami sempat."

"Kalian tunggu saja kabar dari kami.. kalau semua pergi ke Rumah sakit pasti akan sangat mencolok.."
Dan semuanya pun langsung mengangguk setuju.
Manager hyung selalu berfikir kedepan. Kami sangat berterimakasih padanya.

         ******     *****     *****    ******

Hueee... knp ini? Knp ga bisa uplot semua all part.. aq edit ulang deh.. sesuatu banget siiih😢














OPPA NEXT DOOR ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang