KEPUTUSAN

135 8 0
                                    

Libby side

Gips ku sudah di lepas,senang sekali rasanya.. walau masih harus duduk di kursi roda setidaknya kakiku sudah lebih baik..
Aku duduk sendiri di lounge VIP room Incheon,
Mama pergi entah kemana setelah bilang dia kelupaan membawa sesuatu dan akan beli di supermarket di lantai bawah.
Aku tidak suka lounge ini,letaknya agak tersembunyi di banding lounge lainnya.
Walau begitu lounge ini sangat nyaman dengan hiasan pohon-pohon mininya.

"Kenapa lounge ini sangat sepi?"

Aku menarik nafas panjang.

"Libby_ah..."

Seketika aku menoleh mendengar suara itu..

"Oppa?"

Seokjin oppa berdiri di sana, kacamata hitam,baseball cap,ripped jeans dan jaket jeans yang senada. Gaya nya memang selalu fashionable.

"Oppa... bagaimana...?".

Aku melihat teman-teman satu grupnya melambai ke arah ku dari kejauhan. Mama ada di sana juga
Seketika aku tahu kalau ini sudah di rencanakan.

Aku menatapnya..laki-laki yang selama ini selalu menjagaku sejak kecil.
Saatnya aku melepasnya untuk selamanya.

***   ****    ****    ****    ****   *****

SEOKJIN SIDE

Eeeeh.. kenapa perasaanku ga tenang sejak tadi?
Jimin terus saja bisik-bisik dengan Taehyung di sebelah sana, Namjoon terus-terusan melirikku.
Hobi sedang acting pura-pura tak peduli. Jungkook menyumpal telinganya dengan headset.
Dan Yoongi mendesah kasihan padaku.
Sungguh mengesalkan.

"Suga katakan padaku,apa rencana kalian?"

"Hyung.. percuma saja tanya padaku".
Aku berdecak sebal padanya,memang percuma mengorek informasi dari Suga. Aku tidak akan mendapat apa-apa.

Jungkook tidak mungkin,aku pasti kalah.
Satu-satu nya orang yang bisa di mintai keterangan cuma 1.

Aku bangkit dari kursi,melangkahi Suga dan bergegas ke kursi seberang mendekati Jimin

"Katakan padaku apa rencananya?"

"Hyuuung...."

Aku mulai memiting Jimin kesal

"Jimin.... katakan...!"

Taehyung antara geli dan kasihan melihat temannya,namun dia juga tak berani melawanku

"Hyuuung,kasihan jimin.."

"Jimin ssi...!!"

"Hyuuung... oke..oke...lepaskan dulu tapi,ini sakit.. beneran".

Aku melepaskan pitinganku dan bertukar posisi dengan Taehyung.

"Apa?"

"Hyung,aiish.. tidak sabaran banget sih..".
Jimin menggelengkan kepalanya
Beberapa kali mengibas poninya dan kembali berbicara

"Kita akan keluar dari bandara seperti biasanya. Menyapa wartawan dan fans,masuk van.. kemudian sedikit memutar,di tengah kita akan ganti kendaraan dan kembali ke Incheon lewat jalur khusus,kami sudah menyiapkan lounge supaya kau dan Libby bisa berbicara tanpa ada yang mengganggu".

"Kami???".

"Ya... kita.. aku,semua member,manager hyung,mama Libby,pihak bandara..".

Aku membuka mulut untuk berkata,tapi tak ada yang keluar dari mulutku,aku tak percaya.
Aku kembali akan berkata tapi tak bisa menemukan kata-kata yang pas,akhirnya aku cuma bisa menggelengkan kepala dan bahuku.

"Hyung?"

"Hyung.. kau gak menyangka kalau kita sampai begini kan?"

"Yaaa.... Jimin memang yang terbaik kau tahu... aku yang merencanakan ide ini. Hyung... kau dengar?".

Antara sadar dan tidak sadar
Aku sudah tak menghiraukan kata-kata Jimin lagi sampai kami tiba di Incheon.

"Apa akan berhasil?"

"Hyung.. acting saja dulu sampai ke van kita di luar"
Jungkook menepuk bahuku

"Aiiish.. jjinja nih anak.."

"Oke..oke.. kajja!!"

Dengan mengandaljan kemampuan acting kami yang luar biasa kami berhasil mengecoh orang-orang dan kembali ke Incheon tanpa ada yang curiga.

Ha! Jangan meremehkan BTS

Di tengah jalan menuju lounge,kami berpapasan dengan immo

"Immo.."

Aku memeluknya

"Aah... seokjin,lama tak bertemu"

Immo senyum pada kami semua.

"Temui Libby,bicaralah padanya. Jangan sampai kalian menyesal nantinya".

Aku hanya tersenyum padanya dan kemudian bergegas masuk ke dalam lounge

Aku melihatnya,gadis cantik berambut panjang,duduk di kursi roda,menatap kosong ke luar lounge.
Gips nya sudah di lepas? Syukurlah..

"Libby_ah..".

******   *****   *****    ****    ****** 

OPPA NEXT DOOR ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang