Seokjin sideTiga hari sudah berlalu,aku dengar Libby sudah sadar dari tidur nya. Eomma dan Immo bergantian menjaganya di rumah sakit. Aku belum sempat menjenguknya lagi
Apa kabarnya?
Bagaimana keadaannya?Tadi aku minta manager hyung untuk mengirimkan karangan bunga ke kamar Libby pasti sekarang sudah sampai ke sana. Libby sangat suka bunga lily,dia pasti tersenyum sekarang..
"Hyung.. kau bilang akan ke rumah sakit menjenguk Libby,boleh aku ikut?"
Namjoon bertanya padaku
"Kami ikut juga.."
Jimin dan Taehyung berkata serius."Baiklah.. ayo.."
Manager hyung mengantar kami ke rumah sakit seperti biasa.
Di depan kamar rawat Libby,Namjoon berhenti dan berbicara dengan ibuku,
Jimin mengintip ke dalam ruangan Libby bersama Taehyung."Kalian sedang apa?"
Aku menjitak kepala mereka satu per satu"Jin-hyung sepertinya Libby masih lemah.. kami lihat dari jauh saja."
"Benar.. kami tak mau mengganggu nya.. kasian Libby.."
Dengan senyum lebar khasku,aku masuk ke dalam kamar rawat Libby..
Ada Immo di dalam,Libby masih memakai selang oksigen di hidungnya
Ada memar di pipinya. Beberapa goresan di dahinya
Aku juga melihat lebam di dekat tulang lehernya.
Ada berapa banyak lebam di badannya?"Libby.. oppa mu datang menjenguk".
Aku mendengar immo berbisik padanya..
Perlahan matanya terbuka.. aku sudah membayangkan senyum manis nya saat melihatku datang..
Aku menghampiri immo ku dan memeluknya
"Immo.. apa kabar? Immo tetep cantik walau sudah tua.. hahahaha.. bercanda immo.. immo masih muda kok.."
Immo hanya memukul tanganku sambil tertawa geli
"Auch.. immo, keras sekali pukulannya.. aigooo.."
Aku mengusap-usap tanganku yang terkena pukukan dasyat immoku."Libby_ah... "
"Oppa..."
"Neee.... oppa di sini.."
"Pergilah.."
Libby megatakannya tanpa beban.. mengalir begitu saja dari mulutnya,sehingga aku menolak percaya dengan apa yang sudah aku dengar baru saja.
"Apa?.."
"Pergilah oppa.. jangan muncul lagi di hadapanku.. jeball...."
Kini matanya sudah berkaca-kaca..
Badannya bergetar manahan tangis"Libby..."
"Libby.. oppamu sudah jauh-jauh datang.. jangan begitu.."
Immo mencoba membujuk putrinya"Pergi! Oppa pergi!..aku benci oppa! Aku benci!"
Libby mulai melempar apapun dalam jangkauan tangannya padaku, piring,mangkuk,gelas,sendok,vas bunga,bantal,bunga.. ya bunga yang aku berikan tadi pagi.
Aku terlalu syok untuk bereaksi..
Semua benda yang di lempar Libby tak ada yang mendarat mulus di badanku,walau begitu kenapa rasanya sakit sekali..
"Hyung... ada apa?!"
Jimin,Taehyung dan Namjoon berhamburan masuk kedalam begitu mendengar keributan ini."Aku benci Oppa..!"
"Hyung..." Jimin menatapku khawatir.
"Hyung.. sebaiknya kau keluar dulu.. ayo.. kita keluar.. ayo.. hyuuung..."
Taehyung menarikku keluar kamar sementara Jimin mendorongku dari belakang. Aku hanya bergerak seperti patung yang diseret pemiliknya.
Namjoon berbicara pada Immo lalu pada Libby..
"Ada apa?".
"Aaah... reaksi yang sudah kuduga sebelumnya"Seorang dokter muda tampak berdiri di depan ku, sekilas terlihat mirip dengan suga tetapi versi yang lebih tinggi
"Kenalkan aku Min jaehyun,dokter terapis yang menangani Park Libby ssi.."
Setelah itu dokter muda itu masuk ke dalam dan menenangkan Libby..
"Aku kira Suga-hyung bercanda dengan memakai seragam dokter tadi."
Taehyung masih syok melihat dokter muda itu"Tae-tae.. aku pikir juga begitu tadi,dia mirip sekali dengan Suga-hyung"
"Aku tunggu kalian di mobil.."
Aku meninggalkan Jimin,Taehyung dan yang lain di belakang.
Tak tahu lagi harus berkata apa,kepalaku seakan melayang tak ada di tempatnya.Libby berteriak penuh benci padaku.
Dia benci padaku.
Sangat benci padaku.
Aku masuk ke dalam mobil. Mencari-cari sesuatu. Memandangnya sedih
Mimpi burukku sepertinya belum berakhir.Mimpi terburukku..
Di benci oleh Libby adalah mimpi terburukku..
***********************************
Horeee dikit lagi tamaaat.... yeaaay....
Akan ada season 2 tapi kapan ya? Hahahaha....
See ya next part..
KAMU SEDANG MEMBACA
OPPA NEXT DOOR ✔
FanficSiapa? aaah... Kim Seokjin? apa kamu kenal? yeaah pasti. Siapa yang ga kenal sama Kim Seokjin a.k.a jin bts. aku? bukan orang penting. Cuma teman masa kecil merangkap tetangga sebelah rumah saja. Jadi jangan membully ku.. aku sudah tidak bertemu den...