Goodbye Summer

226 9 3
                                    

Esok adalah hari kelulusan. Sekolah tampak lengang. Hanya ada segelintir orang yang sedang mempersiapkan acara wisuda esok hari. Para wisudawan sibuk mempersiapkan diri untuk menyambut kelulusan. Mereka semua tak sabar menanti datangnya hari itu. setelah hari tu mereka akan menjalani kehidupan yang lebih menyenangkan menjadi seorang mahasiswa. Mereka sungguh tak sabar dan senang menghadapi itu, tapi hal itu tak berlaku untuk Krystal.

Saat para siswa perempuan sibuk mencari dress dan salon, Krystal malah tak peduli. Disaat semua orang ingin cepat-cepat datangnya hari itu, Kystal justru tak ingin hari itu datang. Seharusnya saat ini Krystal berada di rumah atau mall untuk mencari baju, tapi Ia malah berada di gedung sekolah. Sendirian.

Krystal menyusuri seisi sekolah. Mulai dari gerbang sekolah, kantin, kelas, lapangan basket, koridor sekolah, semua sudut sekolah Ia jelajahi sendiri.

Saat melintasi koridor sekolah, otak Krystal melayang pada kejadian 3 tahun lalu. Saat Ia baru saja memasuki SMA. Saat itu masih masa orientasi. Krystal terlambat masuk sehingga Ia dihukum. Ia diharuskan untuk berjalan bebek sepanjang koridor sekolah. Walau Ia tak dihukum sendirian, tapi tetap saja Ia merasa sebal. Namun kekesalan itu sirna. Orang yang berada disebelahnya mampu membuat moodnya menjadi bagus. Orang itu sukses membuatnya tertawa karena celetukannya yang sebenarnya lucu, namun membuat senior tersinggung. Orang itu kena hukuman tambahan. Sialnya, Krystal pun kena karena Dia kelepasan tertawa. Mereka pun berdua dihukum bersama. Itu memang hukuman, namun orang itu dapat menjalaninya dengan santai bahkan sambil bercanda dengan Krystal. Krystal akhirnya tak menyesali kejadian itu. Ia bersyukur, karena kalau Ia tidak terlambat, Ia takkan menjalani hari bersama orang itu. ya semenjak hari itu mereka selalu bersama-sama.

Krystal tersenyum-senyum sendiri mengingat kejadian itu. Saat melewati kelasnya, Krystal berhenti sejenak. Dia memperhatikan setiap sudut kelas. Memorinya memutar ulang akan masa-masa itu. Mereka tak terpisahkan. 3 tahun sekelas, sebangku. Mengerjakan tugas bersama, mengobrol bersama. Orang itu adalah partner terbaiknya mulai dari partner in crime macam bolos, mencontek, membuat keributan bersama sampai partner curhat dan juga tugas.

Mendatangi kantin dan lapangan basket. Ada kenangan lagi yang terlintas diotaknya. Setiap istirahat selalu makan bersama. Mereka pernah membuat panggung dadakan karena aksi nyanyi dan menari mereka di lapangan basket saat jam sekolah. Ah sungguh indah masa itu.

Perjalanan keliing sekolahnya itu, Krystal akhiri di atap sekolah. Tempat itu adalah tempat yang paling penuh kenangan. Setiap pulang sekolah pasti mereka selalu diam di tempat itu hanya untuk mengobrol, tidur siang, mengerjakan tugas, bahkan untuk saling berdiam diri. Mereka sangat betah untuk diam disitu berlama-lama. Walau saling berdiam diri, tapi mereka menikmati saat berdua itu.

Sesampainya di atap sekolah, Krystal tertegun. Ia kaget, ternyata di atap sekolah itu ada seseorang. Orang yang daritadi memenuhi pikiran dan kenangannya.

"Kai?" sapa Krystal

Kai yang sedang tiduran terkejut dan langsung terbangun "loh, Krystal?"

"ngapain?" senyum Krystal sambil duduk disebelah Kai

"kamu sendiri?" Tanya balik Kai

"menjelajahi sekolah untuk terakhir kalinya. Kamu?"

Kai tak menjawab. Ia hanya tersenyum

"dari kapan disini?" Tanya Krystal

"hm. Mayanlah dari pagi" jawab Kai

"pagi? Dan sekarang udah hampir sore. selama berjam-jam kamu ngapain?"

"enggak ngapa-ngapain. Diam aja disini"

Mereka pun kembali terdiam. Tampaknya mereka tenggelam dalam pikirannya masing-masing. Krystal tampak menatap langit dengan kosong, sedangkan Kai melihat ke depan dengan tatapan penuh arti. Terciptalah keheningan. Yang ada hanyalah suara angin berhembus.

Kaistal StoriesWhere stories live. Discover now