Semenjak keluar rumah sakit, Krystal menjadi lebih pendiam dan tidak seceria biasanya. Jika sedang berkumpul dengan teman-temannya Krystal lebih banyak diam dan hanya ikut tertawa kecil. krystal pun punya kebiasaan baru. Jika sedang berada diluar siang hari dan banyak orang Ia sering menggunakan kacamata hitam. Padahal sebelumnya Krystal sangat jarang menggunakan kacamata.
Perubahan pada diri Krystal ini disadari oleh Jessica. Saat di rumah Krystal lebih banyak melamun. Biasanya Krystal seringkali bersenandung kecil, tapi kini suara Krystal jarang terdengar. Jangankan bersenandung, berbicara pun jarang. Jessica yang khawatir dengan perubahan adiknya sering bertanya "ada apa" pada Krystal, tapi Krystal selalu menjawab "enggak ada apa-apa".
Perubahan Krystal pun disadari oleh kekasihnya, Kai. Kai merasa Krystal cukup berubah. Sama seperti Jessica, jika ditanya oleh Kai, Krystal selalu enggan bercerita apa yang sedang Ia alami saat ini.
Perubahan pada diri Krystal tentu saja bukan tanpa alasan. Orang-orang berpikir Ia menjadi lebih pendiam karena masih syok akan kecelakaan yang telah menimpanya. Namun bukan itu alasannya. Ia menjadi pendiam dan sering melamun. Ada yang berbeda dengan penglihatannya setelah kecelakaan itu terrjadi, Ia melihat setiap orang memancarkan cahaya sendiri dan itu membuatnya tertekan.
Malam itu Kai dan Krystal sedang berjalan keluar kampus. Niatnya mereka akan makan diluar. Saat di gerbang kampus mereka bertemu dengan teman mereka, Suzy.
"Hei, Kaistal!" sapa Suzy
"Hei" sapa Krystal balik sembari melihat Suzy secara baik-baik. Ia merasa ada yang aneh dengan Suzy
"Mau kemana? Pulang?" Tanya Suzy
"Iya, tapi rencananya mau makan dulu, kamu?" jawab Kai
"Iya mau pulang. Sudah ya aku duluan. Buru-buru nih. Annyeong!" pamit Suzy
"Ne... annyeong!" Kai melambaikan tangan pada Suzy. Krystal melihat Suzy dari jauh. Tatapan mata Krystal cukup dalam, seolah ada sesuatu. Kai heran melihat Krystal seperti itu.
"Kenapa ngeliatin Suzynya kayak gitu? Ada sesuatu?" Tanya Kai
"Kita ikuti Suzy sekarang. Ayo!" Krystal langsung menyeret Kai tanpa meminta persetujuan Kai terlebih dahulu. Kai tampak bingung dan pasrah diseret Krystal seperti itu. Mereka terus mengikuti Suzy berjalan. Sambil mengikuti, Krystal memperhatikan sekitar. Krystal merasa akan ada sesuatu yang terjadi pada Suzy.
Tiba mereka di jalanan yang sepi. Krystal dan Kai melihat Suzy berhenti dan tampak sedang berbicara dengan seorang pria. Sebenarnya saat melihat Suzy berbicara dengan pria itu, Krystal tampak cemas. Krystal merasa Suzy dalam bahaya. Krystal ingin sekali menghampiri Suzy, namun dicegah oleh Kai. Kai menyuruh Krystal untuk membiarkan mereka terlebih dahulu. Akan tetapi tampaknya, kecemasan Krystal terbukti. Suzy dan pria itu terlibat pertengkaran cukup hebat. Bahkan pria itu menampar Suzy cukup keras. Didekat Suzy ada sebuah balok kayu. Suzy mengambil balok itu dan bersiap-siap untuk memukul pria itu dengan balok tersebut, namun pria itu langsung menangkisnya dengan tangan sehingga balok tersebut jatuh. Kemudian pria itu mengeluarkan sebilah pisau dan mengarahkan mata pisau pada Suzy. Melihat pri itu mengeluarkan pisau, Krystal tak bisa berdiam diri lagi. Ia pun berlari menghampiri Suzy. Kai yang disebelahnya mencegah namun terlambat. Krystal keburu menghampir pria itu. Kai pun menyusul Krystal
"Woy! Ngapain kamu? turunin enggak tuh pisau!" seru Krystal
Suzy terkejut dengan kedatangan Krystal dan Kai "Krystal? Kai? Kalian ngapain disini? Kok bisa?"
"kalian siapa? Udah kalian pergi deh dari sini. Ga usah ikut campur urusan orang" usir pria itu
"kita enggak bsa pergi ninggalin Suzy dalam keadaan bahaya gini! Lagian ada masalah apa sih? Ampe mau nyakitin Suzy segala" tolak Krystal
"tadi kan aku udah bilang, ga usah ikut campur urusan orang. heh! Bocah ini punya hutang sama aku! Harusnya Dia bayar lunas beserta bunga 10% nya hari ini, tapi ini bocah kagak bisa bayar. Ya sudah saya tampar sebagai balesannya. Eh dia malah mau melawan, yaudah saya lawan balik pakai ini" ujar Pria yang ternyata rentenir itu sambil memain-mainkan pisaunya.
"hutang? Kamu hutang buat apa?" Tanya Kai
"ibu aku di operasi, butuh biaya besar. Aku gatau lagi harus dapet uang darimana, jadi terpaksa aku minjem ama dia" jawab Suzy dengan nada ketakutan
"ya sudah, bisa dicicil, kan? Gausah pake kekerasan segala!" gerutu Krystal
"kamu sama kerasnya kayak si Suzy ini. Kamu sudah mengabaikan peringatanku. Kamu enggak mau selamat ya?" Rentenir itu kemudian mengambil balok yang terjatuh tadi dan memukulkannya pada bahu Krystal. Krystal pun terjatuh kesakitan. Melihat Krystal terluka, Kai langsung menonjok rentenir tersebut hingga terjatuh. Kemudian Ia menghampiri Krystal.
"kamu enggak apa-apa?" cemas Kai
"aw....sakit" Krystal meringis
"kamu punya urusannya dengan aku, bukan sama dia! Jadi jangan sakitin temenku!!" kesal Suzy. Suzy mengambil balok kayu dan bersiap memukul, namun Ia terlambat, Rentenir tersebut bertindak lebih cepat. Dengan pisaunya yang tajam, rentenir tersebut langsung menusukkan pisaunya pada perut Suzy. Setelah menusuk Suzy, pria itu melarikan diri. Kai dan Krystal begitu terkejut melihat kejadian itu. Kai langsung mengejar pria itu.
"Suzy!!!" teriak Krystal. Krystal langsung memeluk Suzy. Ia tak peduli dengan bajunya yang berceceran darah Suzy.
"Kai!! Kai!!!" Krystal memanggil Kai "Sudah enggak usah kejar orang itu! Kita harus menolong Suzy!"
Krystal melihat cahaya yang dipancarkan Suzy semakin redup. Krystal makin panik. "tidak.... Suzy... jangan pergi dulu, please. Please, cahayanya jangan mati dulu"
Sayangnya, Krystal melihat cahaya itu makin redup dan akhirnya cahaya itupun mati.
YOU ARE READING
Kaistal Stories
Fiksi PenggemarIni kumpulan FF pendek maupun panjang dengan main cast kaistal yang sudah ku tulis dari tahun 2013. FF ini juga sudah di publish di blog pribadiku di wordpress. hope you enjoy it :)