Jongin dan Soojung kini sedang berada di ruang tunggu perusahaan makanan ternama. Sambil menunggu orang perusahaan tersebut menemui mereka, mereka pun mengobrol-ngobrol. Dalam obrolan mereka itu, Jongin pun membahas masalah yang tadi pagi mereka bicarakan.
"aku tak mengerti dengan yang tadi dibicarakan oleh tiga perempuan cerewet itu. maksudnya pesan cinta sticky notes itu apa?" Tanya Jongin
"jadi, sudah 3 bulan ini setiap pagi aku selalu menemukan sticky notes di lokerku" jelas Soojung
"memang isi sticky notes itu apa?"
"bisa dikatakan pesan cinta sih. Dia selalu meninggalkan pesan berupa pujian untukku, atau pesan berupa perhatian, kata-kata semangat"
"kau tak tahu siapa yang mengirimkanya?"
Soojung menggeleng "tidak. Si pengirim hanya meninggalkan identitasnya sebagai 'J' saja. Padahal aku penasaran banget siapa pengirimnya"
"ah pantas saja, mereka menuduhku. Yang namanya dari huruf J di kampus kan enggak cuman aku. Ada Jino, ada Jonghyun, ada Joonmyeon, ada Jungshin, ada Jongdae, ada Jinki, ah ada banyak pokoknya. Dari sekian banyak kenapa harus aku?" protes Jongin
"Mereka memang suka asal tuduh. Aku pun sudah pernah berkata seperti itu. Di kampus banyak yang bernama dari huruf J. Lagian huruf J itu bisa saja mengartikan nama marga atau nama panggilan. Who knows?"
"benar juga. Hm... tapi kamu enggak merasa terganggu kan?"
"enggak sih. Aku menikmatinya kok. malah aku ingin bertemu langsung dengan orangnya untuk mengucapkan terima kasih, karena pesan-pesannya itu sering membuat moodku menjadi bagus, bahkan aku menempelkan semua pesannya di dinding kamar"
"jinja?" mata Jongin tampak berbinar. Soojung mengangguk
"aku ingin tahu sebenarnya siapa dia" Soojung melanjutkan ceritanya "aku pernah menanyakan hal itu pada dirinya melalui pesan yang aku tempel di lokerku, dia hanya membalasnya sebagai pengagum rahasia. Kan aku jadi makin penasaran. Aku ingin tahu sebelum aku ke amerika"
"hah? Kau akan pindah ke amerika?" Tanya Jongin dengan panik
"siapa bilang aku mau pindah? Enggak kok. Sebulan lagi kan udah masuk liburan. Aku mau liburan disana mengunjungi orang tuaku. Aku ingin tahu sebelum pergi ke sana, karena aku ingin memberinya oleh-oleh. Jika aku tak tahu orang yang sebenarnya, aku takkan dapat member oleh-oleh yang cocok untuknya"
"oh aku kira..... hehehe eh ayo, kita sudah di panggil masuk. Saatnya presentasi proposal kita"
*****
Do you wanna know the real who I am?
I heard that you'll go to America for holiday
J
Lagi, pesan itu tertempel di loker Soojung. Begitu membaca isi pesan itu dan memahami isinya, Soojung langsung membalasnya.
Of course. Can we meet before I go?
SJ
Tak perlu menunggu lama, dua jam kemudian saat Soojung mengecek lokernya, telah datang balasan pada dirinya.
Oke, if you want it.
So, Meet me tomorrow at backside park campus at 5 pm
Waiting me at blue bench near maple tree
Agree?
J
Allright. But certainly, you came, right?
SJ
Hanya dalam setengah jam saja Soojung meninggalkan lokernya, balasan sudah datang kembali.
Sure, I come. See you tomorrow
Have a nice day Soojung-ah ^^
Ah and fighting for Demi Saeng's Exam
J
"how?" Tanya Jinri
"tomorrow I'll meet him" jawab Soojung
"how do you feel?"
"my heart was beating quite fast ehehe I think this is because I'm too excited to know who he is. I so curious. Can't wait"
"Gimana kalau orang itu memang Jongin?"
Soojung tampak berpikir sejenak. Mukanya sedikit memerah "em.... enggak gimana-gimana, mungkin akan sedikit menjadi lebih canggung"
"loh kenapa harus canggung? Justru enak kan sudah saling kenal dekat" bingung Jinri
"karena sudah kenal dekat itu, jadinya kan malu"
"kenapa harus malu? Aah. Ada rasa yang tak biasa ya pada dirinya? Hahaha"
Soojung tak menjawab. Dia hanya diam dengan senyuman tipis terulas dibibirnya. Pipinya pun menjadi merah.
"pipimu menjadi merah! Hahaha" tawa Jinri "ah kau pasti menyukainya kan?"
"ah bukan begitu. Aku hanya....." Soojung tak melanjutkan kata-katanya
"hanya apa?"
"hanya sedikit tertarik saja. Jongin cukup menarik. Dia baik, dan kalau ngobrol dengannya nyaman, nyambung, dan saat Dia menari, Dia tampak keren"
"hahaha, finally you admit it! Kalau dugaanku Jongin yang mengirim itu semua. Masalahnya pria berinisial J yang dekat dengan dirimu siapa lagi?"
"tapi Jongin tak pernah mendekatiku secara terang-terangan. Aku dan dirinya hanya sebatas berkirim LINE itu juga jika ada hal yang dibicarakan. Sms pun kami tak pernah"
"nah justru karena kalian enggak pernah komunikasi secara intens. Mungkin Jongin adalah tipe pria pemalu, makanya Dia mengirimmu pesan itu untuk menunjukkan rasa cintanya. Lagian yang tahu kalau kau mau liburan ke amerika, selain kita, hanya Dia kan?"
Soojung mengangguk "tapi, kenapa Dia ingin menunjukkan dirinya sekarang? sedangkan sebelum-sebelumnya Dia selalu bersembunyi dibalik sticky notes nya?"
Jinri mengankat bahunya "entahlah. Mungkin Dia tipe cowok pemalu. Tuh jam janjiannya saja sore-sore saat taman belakang kampus sepi, berarti Da tak ingin dilihat orang. hal itu menunjukkan kalau Dia memang pemalu. Mungkin Dia merasa sekarang saatnya untuk show up who he is"
"atau mungkin Dia ingin oleh-oleh dariku makanya menunjukkan dirinya hahaha"
"hahaha bisa jadi.... Besok mau ditemani?"
Soojung menggeleng "enggak usah. Aku sendiri saja, takutnya kalau aku bawa teman Dia enggak muncul lagi, kan katanya Dia pemalu"
"ah benar juga. Ya sudah ayo kita pulang"
YOU ARE READING
Kaistal Stories
FanfictionIni kumpulan FF pendek maupun panjang dengan main cast kaistal yang sudah ku tulis dari tahun 2013. FF ini juga sudah di publish di blog pribadiku di wordpress. hope you enjoy it :)