15. Meet and Angry

52 7 6
                                    


Sudah 10 menit aku didepan kelasku dengan pandangan tertuju ke kelas 11 IPA 3.

"Dimana ya Riko?"  Gumamku pelan sambil menengok kanan-kiri mencari keberadaan Riko.

"Nyari gue?"

Deg

"Itukan suara Riko? Matilah aku" gumamku dalam hati dan sedikit demi sedikit menengok ke arah suara berasal.

"R-ri-koo?"

Sial kenapa suaraku gugup seperti ini sih? Aku melirik sedikit wajah Riko yang sedang menatapku tajam.

"Lo nyariin gue kan? Lo pikir selama ini gue ga sadar lo selalu merhatiin gue. Cewe yang suka nongkrong depan kelas buat liat gue keluar kelas, cewe yang suka nonton gue pas tanding basket dimana pun, cewe yang suka liatin gue kalo lagi latihan basket dan cewe yang suka merhatiin gue dikantin. Right?" Jelas Riko panjang lebar membuatku sangat terkejut.

"Riko tau? Bodoh banget aku" ucapku dalam hati sambil menunduk dalam tidak berani menatap Riko di depanku.

"Benerkan yang gue bilang?" Tanya Riko dengan nada sedikit membentak dengan terpaksa aku menganggukan kepala dengan pelan.

"Kalo lagi ngomong sama orang liat mukanya" lanjut Riko tegas yang langsung membuatku mendongak.

"M-ma-maf" jawabku gugup.

"Ngomong yang bener" bentak Riko yang membuatku kicep.

"Gue gasuka sama kelakuan lo yang suka nguntit gue. Gue risih dan ga nyaman asal lo tau"

Ucapan Riko membuat hatiku sakit, tak terasa setetes air mata jatuh mengenai pipiku. Aku pun langsung menunduk.

"Maafin aku Iko udah bikin kamu risih dan ganyaman"
Setelah mengatakan itu dengan suara sedikit bergetar aku langsung pergi untuk pulang meninggalkan Riko yang masih menatapku.

Diary Lifiansya Arshila (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang