Author PoV
"Denger Lif, lo gausah minta maaf sama gue. Justru gue yang minta maaf baru sadar lo merhatiin gue baru setahun kebelakang pas masuk SMA. Kenapa gue tau? gue dari kelas 10 udah merhatiin lo karna cuma lo cewe yang gue kenal di kelas waktu itu" ucap Riko sambil menarik nafas untuk melanjutkan ucapannya.
"Asal lo tau, kak Tia itu bukan pacar gue dia itu sepupu gue dan gue gapernah pacaran waktu kelas 8 itu cuma gosip. Seumur-umur gue belom pernah pacaran. Dan saat gue baca diary lo, sebelumnya gue minta maaf udah lancang buka diary lo. Tapi kalo gue ga baca diary lo, gue gamungkin tau lo suka gue selama ini. Dan gue baru di perhatiin sama cewe se detail lo Lif, gue seneng ada yang merhatiin gue. Dan gue minta maaf waktu itu pernah bentak lo, lo ga pernah dibentakan? Gatau kenapa setelah baca diary lo tiba-tiba gue degdegan dan gugup pas tadi ketemu lo. Apa gue ngerasain perasaan yang sama kaya lo?" Lanjut Riko menjelaskan dengan panjang lebar dan diakhiri dengan bertanya.
Lifi yang mendengar penjelasan Riko tertegun dan tidak bisa lagi membendung airmatanya. Tangisnya pun pecah.
Riko yang melihat Lifi menangis langsung menarik Lifi kedalam pelukannya.
"Gue gabisa romantis kaya cowo-cowo di novel tapi gue mau jujur gue udah ngerasa nyaman dan sayang sama lo secepat ini" Riko berucap sambil melepaskan pelukannya dan menangkup kedua pipi Lifi.
"Kamu serius?" Tanya Lifi sambil terisak di pelukan Riko.
Riko mengangguk mantap untuk menjawab pertanyaan Lifi, ia bahkan tidak pernah sampai seserius ini.Riko menatap mata Lifi dalam-dalam yang masih mengalirkan air mata.
"Lif, Will you be my girlfriend?"
Pernyataan Riko membuat Lifi terkejut dan kemudian tersenyum dengan air mata yang mengalir.
"Yes, i will" ucap Lifi yang membuat senyum Riko mengembang dan mereka berdua kembali berpelukan ditaman yang menjadi saksi awalnya hubungan mereka terjalin.
"Now, You Mine and I'm Yours"
Ucapan Riko membuat Lifi mengeratkan pelukannya.
"Makasih Iko" Ucap Lifi tersenyum dan melepaskan pelukannya.
"Aku suka kamu manggil aku dengan panggilan itu" Riko berucap sambil menyeka sisa air mata di pipi Lifi.
Lifi tersenyum mendengar gaya bicara Riko yang menjadi aku-kamu.
"Iko Iko Iko" panggil Lifi menggoda Riko yang membuat Riko tersenyum dan mencubit pipi Lifi pelan.
"Lucu banget si pacarku ini"
Mereka pun tertawa bersama menghabiskan waktu sampe sore di taman dengan memakan ice cream dan memakan kembang gula.
"Udah jam setengah 6. Pulang yuk?" Ajak Riko membuat Lifi yang sedang memakan suapan terakhir ice cream nya mengangguk.
"Ayo" Lifi berdiri dan diikuti Riko.
"Kamu ini makan ice cream kaya anak kecil aja" ujar Riko sambil menghapus sisa ice cream di sudut dan diatas bibir Lifi.
Lifi yang mendapat perlakuan manis dari Riko tertegun dan blushing.
"Yuk pulang" Riko menggenggam pergelangan tangan Lifi menuju mobilnya.
15 menit perjalanan menuju rumah Lifi diisi dengan lawakan Receh dari Riko yang membuat Lifi tertawa lepas.
"Mampir dulu Ko?" Tawar Lifi yang sekarang sudah berada di depan pintu gerbang rumahnya dengan Riko yang berada di depannya.
"Kapan-kapan deh udah hampir malem. Salam buat orang tua kamu" ucap Riko mengelus puncak kepala Lifi lembut.
"Yaudah deh ntar aku sampein. Hati-hati ya di jalan" jawab Lifi tersenyum
"Masuk gih. Aku pulang ya?" Pamit Riko dan masuk ke dalam mobilnya, ia pun membuka kaca mobilnya.
"Selamat malam sayang. I love you" ucap Riko yang langsung membuat pipi Lifi merona.
"Selamat malam juga sayang. I love you too Iko" jawab Lifi dan berhasil membuat Riko tersenyum salah tingkah.
"Bye" Riko melambaikan tangannya dan menutup kaca mobilnya lalu membunyikan klakson mobilnya sekali.
Setelah Lifi membalas lambaian tangan Riko dan memastikan mobilnya hilang dari pandangannya dia pun masuk dengan senyum di bibirnya.
-END-
Akhirnya selesai juga cerita shortstory saya. Gantung ga sih?
Makasih buat yang udah mau luangin waktu buat baca dan kasih vote makasih banget♥
Maaf kalo ceritanya ngebosenin dan ga sesuai yang kalian harepin.
Salam Manis dari
Riko Geraldy♥
-dtw