Duduk di depan kelas sebelum pulang ke rumah sudah jadi rutinitasku dari beberapa tahun kebelakang. Bukan karena apa, aku duduk di depan kelas selama 10 menit hanya untuk melihat keberadaan Riko yang terakhir kalinya disekolah.Aku selalu berharap bisa menyapanya hanya untuk sekali ucapan 'hai' saja tapi rasanya sulit. Sifat Riko yang tidak bersahabat dengan orang baru membuatku selalu enggan meskipun banyak peluang untuk bisa menyapanya.
Dan disinilah aku di depan kelasku sendiri, temanku yang lain sudah hampir semua meninggalkan kelas.
Aku masih mengedarkan pandanganku ke segala arah, sudah hampir 10 menit aku duduk tapi masih belum menemukan keberadaan Iko.
Tapi tunggu, aku melihatnya sekarang dia sedang berada di sudut lapangan bersama seorang perempuan.
Perempuan? Siapa? Seperti Kak Tia kayanya.
Mereka berdua mendekat ke arahku. KE ARAHKU?"Dek, boleh minta tolong fotoin ga?"
Bagaimana ini? Kak Tia memintaku untuk memfotokan dia dan Riko-ku? Astaga, sadar Lifi Riko itu pacar Kak Tia meskipun aku belum denger langsung kalo mereka pacaran.
"Mm-m boleh kak" Sial! Mengapa aku menjadi gugup gini di depan Riko? Kenapa harus aku sih?! Aku harus cepat-cepat pulang sebelum pikiranku kacau gara-gara melihat kedekatan Riko dan kak Tia.
Aku pun memfotokan mereka dengan tangan sedikit gemetar.
Oh Tuhan apa-apaan lagi ini! Kak Tia merangkul Riko-ku dengan senyum bahagia sedangkan Riko hanya diam menatap kamera dengan senyum tipis.Cekrek
"Makasih dek" ucap Kak Tia lalu pergi menarik Riko menuju parkiran.
Aku hanya membalas dengan anggukkan dan menatap kepergian mereka berdua.
Tapi sebelumnya aku salah liat ga sih? Barusan Riko natap aku sekilas dan sialnya aku lagi merhatiin dia.
Setelah kepergian mereka aku kembali duduk ada perasaan sakit yang tidak bisa dijelaskan di dalam diriku melihat kedekatan mereka.
"Aku Cemburu Ko" Gumam ku pelan dan lirih, tak lama aku pun beranjak pergi menuju gerbang menunggu Ayahku menjemput.