01. Perkenalan

29.5K 942 15
                                    

Kenalan dulu yuk, siapa tau jadi sayang.

- Angkasa Semesta -

*****

Pagi ini seperi hari biasanya. Pelangi berjalan dikoridor sekolah yang mulai ramai karena waktu memang menunjukan jika sebentar lagi bel akan berbunyi. Pelangi berjalan santai menuju perpustakaan, sesekali ia tersenyum saat ada yang menyapanya. Tidak banyak yang menyapa kerena memang tidak banyak yang mengenal dirinya.

Pelangi bukan siswi populer yang selalu dipuja, mungkin hanya beberapa siswa yang pernah sekelas dengannya yang mengenal dirinya dan tambahan siswa-siswi yang satu ekskul dengannya. Tapi Pelangi juga bukan siswi yang dikucilkan atau sering di bully, jika ada yang menganggunya ia akan melawan.

Pelangi hanya siswi yang terlalu pemalu untuk menonjolkan diri. Berdiri didepan kelas saat mengerjakan tugas saja ia grogi, apalagi harus dipandangi satu sekolah, bisa-bisa Pelangi tidak bisa bergerak dari tempatnya.

Pelangi melangkahkan kakinya masuk kedalam perpus. Sedikit memaksakan senyum untuk menyapa singkat sang penjaga perpus yang hanya dibalas anggukan kepala. Seperti biasa kaki jenjang Pelangi melangkah menuju meja paling pojok agar terhindar dari cctv perpustakaan itu. Jangan salah sangkah, Pelangi bukannya mau berbuat nakal dengan menghindari cctv. Ia hanya merasa tidak nyaman dan merasa diawasi.

Mengambil novel didalam tas pink-nya kemudian membaca dengan ditemani earphone yang mengait disalah satu telinganya, hal yang selalu menjadi kegiatan Pelangi saat menunggu bel berbunyi. Pelangi malas jika harus menunggu dikelas, kelasnya terlalu berisik jika ingin membaca novel. Bahkan jika sudah menyumbat telinganya dengan earphone suara berisik teman temannya masih dapat didengar, begitulah jika guru mereka belum datang. Seperti binatang yang terlepas dari kandangnya, terlalu bebas.

Tringgg....

Mendengar suara yang ditunggunya berbunyi, lantas Pelangi langsung mematikan lagu history dari One Direction yang mengalun manis lewat earphone-nya. Ia memasukkan novelnya kedalam tas kemudian berdiri dan mengambil langkah keluar dari perpus.

Kelas XI IPA 1, kelas Pelangi. Ternyata guru yang mengajar belum datang, saat gendang telinga Pelangi masih dapat mendengar suara teriakan teman-temannya dengan jelas.

"Assalamualaikum." Suara Dito, Teman sekelas Pelangi terdengar. Pelangi beralih dari hapenya dan menatap Dito dengan pandangan malas.

"Gue udah ngucap salam tadi. Kalian aja yang gak dengar." Pelangi berkata seperti itu karena ia merasa tersindir dengan ucapan Dito. Dia tau maksud Dito baik dengan memberi teguran untuk mengucapkan salam. Tapi memang Pelangi sudah mengucapkan salam. Salah mereka sendiri yang tidak dengar, atau suara Pelangi yang terlalu kecil.

"Lagian suara kamu kecil banget, gimana kami mau dengar." Suara Adit, teman sebangku Dito. Adit memang lebih suka menggunakan aku-kamu daripada gue-lo. Katanya bahasa gue-lo itu terlalu kasar dalam artian sih ga sopan. Adit memang terlalu menjunjung tinggi kedisiplinan, pantas saja Adit selalu mendapat juara dikelas.

"Masa ngucapin salam aja gue harus teriak." Setelah mengucapkan itu, Pelangi kembali berjalan kebangkunya disebelah Intan, teman sebangkunya dari kelas 10.

"Pelangi. Mau tau gosip hangat disekolah kita gak?" Intan sedikit menggeser kursinya agar lebih mendekat dengan Pelangi. Temannya yang satu ini memang senang sekali bergosip, tak urung terkadang Intan sanggup mengikuti orang untuk digosipkan jika ada hal yang menganjal dari sang tersangka, yang pasti Intan hanya menggosipkan anak-anak disekolah mereka saja.

ANGKASA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang