15. Ide

6.4K 345 9
                                    

Sial bagi Angkasa, Bintang dan Benua karena mereka bergabung kedalam bus yang isinya kpopers semua. Sedari tadi baik cewek maupun cowok yang satu bus dengan mereka selalu menyanyikan lagu kpop sepanjang perjalanan, termasuk Bumi yang ternyata adalah seorang fanboy sejati.

Angkasa meringis kecil sambil mengusap telinganya mendengar teriakan Bumi dkk, yang sedang menyanyikan lagu kpop sambil bergoyang tak jelas.

Tadi, baik Angkasa, Bintang dan Benua sudah protes agar mematikan lagu kpop yang menurut mereka gak banget,

Namun, belum sempat Angkasa menyelesaikan protesannya, pelototan mata tajam dari Pelangi sudah menghunusnya lebih dulu, membuat Angkasa langsung menutup mulutnya dan kembali diam.

Jalanan dari Jakarta menuju Bandung dipadati oleh banyaknya kendaraan yang hilir mudik, membuat perjalanan mereka menjadi lambat karena macet.

Lagi-lagi, Angkasa mendengus karena sudah dua jam perjalanan mereka dipenuhi oleh musik kpop dan kemacetan.

Angkasa menoleh kebangku diseberang bangkunya, lelaki yang sekarang memakai jaket abu-abu itu berdecak malas karena disana Bintang dan Benua sudah terlelap dengan headset yang menutupi telinga mereka. Pantes diem!

Kesialan Angkasa bertambah kerena ia lupa membawa headset maupun earphone miliknya.

Angkasa sedikit menegakkan badannya untuk melihat dua gadis yang duduk didepannya -Intan dan Bulan- yang sekarang terlihat seperti orang kesurupan sejak dua jam yang lalu karena pengaruh musik kpop.

Angkasa menggeleng kecil, hati kecilnya mengatakan untuk tidak mengganggu dua gadis itu dengan meminjam earphone milik mereka.

Lelaki itu kembali menyender sambil sesekali melirik Pelangi yang tersenyum sendiri sambil melihat hapenya. Bahkan, sesekali gadis itu terlihat kesal, dan kemudian kembali tertawa, entah apa yang ditunjukkan oleh benda pipih miliknya itu sampai bisa membuatnya seperti sekarang.

Angkasa sedikit mendongak untuk mengintip apa yang sedang Pelangi lihat dilayar datarnya.

Bukan video lucu atau gambar meme yang Angkasa lihat, melainkan banyaknya tulisan yang berjajar rapi memenuhi hape Pelangi.

Angkasa mengeryit bingung memikirkan apa yang sedang Pelangi tertawai.

"Liat apa Ngi?" Tanya Angkasa, karena merasa diacuhkan oleh Pelangi sedari tadi gara-gara hapenya itu.

"Lagi baca." Pelangi kembali terkikik geli, membuat Angkasa tambah kepo dibuatnya.

"Baca apaan? Seru banget."

"Ini lagi baca Athlas, cerita di wattpad."

Angkasa mengangguk kecil sambil berucap 'oh' tanpa mengerti apa yang diucapkan Pelangi.

"Seru ya?"

"Seru banget! Pengen baca juga?"

Angkasa mengangguk semangat dan mendekatkan badannya pada Pelangi.

"Ini liat, Athlas-nya ganteng banget.." Pelangi menunjuk-nunjuk layar hapenya yang menunjukkan wajah lelaki yang Angkasa tidak kenal sama sekali.

"Masih gantengan gue ini." Balas Angkasa tak terima karena Pelangi memuji lelaki lain didepannya.

"Pede banget sih."

"Bener, lebih keren gue daripada dia."

"Keren Athlas, dia itu baik, friendly, asik-"

"Gue juga baik, friendly, asik, cakep, tajir, rajin menabung dan tidak sombong."

Angkasa tersenyum konyol sambil menaik-turunkan alisnya, mau tak mau membuat Pelangi tertawa kecil.

ANGKASA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang