02. Main Kerumah

12.4K 651 11
                                    

"Pelangi, mimpi apa gue semalam sampe bisa ngobrol gitu sama Angkasa? Rasanya tuh gue pengen waktu berhenti aja biar gue bisa mandangin muka dia lebih lama lagi. Sayang banget Dinda rusuh megang tangannya muluh, padahal keliatan banget tuh dari mukanya Angkasa kalau dia itu risih sama Dinda. Emang dasar Dinda mak lampir. Jadi kesel banget gue sama Dinda, rasanya pengen gue cakar aja mukanya, apalagi tuh pas dia secara sengaja nyium pipinya Angkasa, gimana gak panas coba gue?!" Intan berceloteh panjang lebar menumpahkan semua ceritanya pada Pelangi.

Saat ini mereka sedang berada ditoilet. Biasa, Intan mau benerin liptin-nya yang luntur setelah selesai makan. Sedangkan Pelangi hanya mendengarkan sambil mengikat rambutnya menjadi satu. Simpel.

"Biarin aja kali Tan. Mereka kan pacaran, wajar kali orang pacaran kayak gitu. Lo kayak gak pernah liat orang pacaran aja."

"Eh jangan sebut-sebut mereka pacaran ya. Palingan bentar lagi juga Si Dinda bakalan diputusin setalah seminggu pacaran. Itu kan udah menjadi kebiasaannya Angkasa, mainin hati cewek." Intan memasukkan liptin-nya kedalam kantong seragamnya, lalu menoleh menghadap Pelangi.

"Kalau udah tau sifat Angkasa kayak begitu, kenapa lo masih suka?"

"Gak tau. Tapi kalau ngeliat Angkasa itu bawakannya pengen nyulik dia dan nyimpan dia dikantong gue, biar gak kemana-mana." Intan sedikit merapikan pakaiannya yang agak kusut. "Dah yuk kekelas."

Pelangi dan Intan berjalan beriringan melewati koridor yang sedikit sepi karena sebagian murid sudah memasuki kelas mereka.

"Ketos lo mana Ngi?" Intan celingak celinguk memperhatikan setiap siswa yang berpapasan dengan mereka, "Tumben gak nyamperin lo. Gak kangen tuh dia?"

"Dia punya kesibukan sendiri kali. Biasanya jam segini sih dia udah masuk kelas karena bel udah bunyi beberapa menit yang lalu. Lo kayak gak tau dia aja." Pelangi mengangkat bahunya acuh.

"Ngi minggu depan nonton yuk, ada film baru. Katanya sih keren, gue jadi penasaran banget. Temenin ya?" Intan menarik-narik lengan Pelangi membuat Pelangi risih sendiri.

"Lo barusan ngajak gue nge-date?" Tanya Pelangi yang langsung membuat Intan melepaskan tangannya dari lengan Pelangi dan bergidik ngeri.

"Jangan gara-gara lo jones lo jadi lesbie ya sama gue. Gue masih normal Ngi."

"Heh jangan bahas-bahas status ya, ngaca Neng." Pelangi menoyor kepala Intan kemudian berlari menuju kelas mereka sebelum mendapat balasan dari cewek itu.

*****

"Pelangi, mau pulang bareng gue aja gak? Entar lama loh nunggu Ketos rapat. Bisa aja sampe magrib kan, kayak biasanya." Sekarang ini mereka sedang memasukkan buku kedalam tas mereka dan bersiap untuk pulang karena bel memang sudah berdering sejak tadi.

"Gak usah Tan. Gue juga belum pengen pulang, mau manfaatin wifi sekolah dulu. Mau download drakor yang baru." Pelangi memasukkan buku terakhirnya dan keluar bersama dari kelas mereka yang sudah sepi.

"Kalau gitu gue duluan ya Ngi." Pelangi mengangguk singkat.

Pelangi berjalan sendirian dikoridor sekolah yang sepi, setelah sampai didepan tangga menuju lantai pertama langkahnya berhenti. Pelangi duduk ditangga dan membuka tasnya mengeluarkan laptop yang sengaja ia bawa karena ada tugas yang harus dikerjakan dengan mengetik.

Pelangi mulai menyambungkan wifi sekolah yang memang disediakan untuk semua murid dan guru karena sekolah mereka sering menggunakan alat-alat yang harus menggunakan internet. Dan jika harus selalu membeli kuota itu akan terlalu memboroskan.

ANGKASA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang