Mungkin tak akan pernah ada satu masa yang indah dalam kurun sejarah kala itu, kecuali satu masa di sebuah kawasan yang rakyatnya selalu bekerja keras, baik bertani, beternak, ataupun bekerja sebagai nelayan, sehingga kemakmuran dapat mereka raih, dan kedamaian terjalin di antara sesama dalam sebuah masyarakat walaupun masyarakat kecil.
Matahari soelah ramah bersinar, lembut, setiap saat seperti menaburkan biji-biji kasih sayang kepada sang bumi sehingga tanaman apapun akan tumbuh subur di tempat itu.
Jika musim penghujan datang tak pernah terjadi banjir, dan jika kemarau datang tak pernah kekurangan air - itu karena letak geografis daerah tersebut yang memang sangat setrategis.
Itu adalah tentang kehidupan yang tentram dan sentaosa di sebuah kawasan yang disebut dengan Teluk Lada.
Sebuah tanah subur bak surga yang terhampar sepanjang pantai utara yang sebelah selatannya ada bebukitan yang berbaris, seperti tubuh naga biru yang tengah tertidur, setengah mlingkar, seperti cincin raksasa yang patah, yang memagari kawasan tersebut.Teluk Lada adalah sebuah kawasan adat yang permai yang dipimpin oleh seorang tetua tertinggi atau kepala adat tertinggi dari beberapa daerah adat kecil yang ada.
Diantaranya; disebelah selatan ada daerah adat Tanggul Jaya serta Daerah adat Kerta Mukti yang sebagian penduduknya bekerja sebagai petani dan pemburu karena di sebelah selatan dari tempat tersebut, hutan menghijau sangat lebat yang diteruskan dengan perbukitan membentang panjang hingga ketimur, hutan yang sangat belantara yang sudah pasti banyak menyimpan makanan yang di butuhkan penduduk.
Serta sebagian lagi ada yang bermata pencaharian sebagai nelayan karena di sebelah barat jauh dari daerah Tanggul Jaya adalah pantai tepi barat. Tepatnya sebuah teluk karena di sebelahnya lagi terdapat pulau yang menjulang, adalah sebuah gunung yang terdapat di tengah lautan, yang di apit dua buah pulau besar, orang-orang sering menyebut tempat itu dengan sebutan Nusa Agni, atau pulau api.
Walaupun dari kejauhan tempat itu terlihat indah di tambah lagi jika hujan luruh diangkasa akan muncul pelangi nan warna-warni bagai lukisan maha agung yang ajaib.Namun di balik keindahannya tempat itu sesungguhnya terdapat banyak misteri yang sangat membahayakan. Seperti halnya, ketika segenap penduduk Teluk Lada merasa ngeri jika menyebut nama Nusa Agni, sebab selain ada gunung yang sering memuntahkan cairan panasnya yang kemudian menguncang kawasan teluk lada dan sekitarnya, tempat tersebut juga berdiam segerombolan Bajak Laut yang ganas yang sering menghadang kapal-kapal para pedagang dari sebrang yang melintas. Bahkan sering pula masuk ke desa dan memeras warga jika di laut tak ada mangsa.
Sedang di sebelah timur dari kawasan tersebut terdapat desa adat Manggu adalah kawasan yang paling subur dari semua, segenap warganya bekerja sebagi petani yang menanam sayur-mayur serta palawija, selain juga ternak menjadi penopang hidupnya.
Desa adat Manggung bersebelahan dengan desa adat Jaralang yang sebagian penduduknya bekerja sebagai penambang, karena di tempat itu tanahnya mengandung biji-biji perak yang kualitasnya sangat baik.
Batu-batunya jika dipecah, di haluskan dan kemudian di dulang maka akan muncul serpihan serbuk putih yang kemilau. Dan setelah di panaskan dengan api maka serpihan tersebut akan menyatu membentuk logam putih yang kemilau, itulah logam mulia perak. Dan dikarenakan hal tersebut banyak para pedagang dari sebrang menyebutnya kawasan tersebut selain teluk lada, adalah teluk perak.Sedangkan di sebelah utara disana ada membentang lautan yang maha luas, seperti jubah biru yang lebar lalu dibentangkan panjang, menghampar. Dari tempat itu ikan-ikan tak akan pernah habis untuk di makan sepanjang musim, kawasan pantai tersebut termasuk daerah adat Tangkil Sari yang sebagian kawasannya masih dipenuhi dengan semak-semak kosong serta rawa-rawa, lahan-lahan kosong tersebut kurang mendapat perawatan penduduk untuk diolahnya, karena para penduduknya selalu sibuk melaut. Sebab rata-rata mereka bermata pencaharian sebagai nelayan, yang setiap hari berangkat pagi lalu pulang disenja hari menangkap ikan di laut.
Setiap satu daerah adat terdiri dari beberapa dusun dan padukuhan.
Namun selain kelima daerah adat tersebut masih ada satu lagi yakni desa Waringin kurung yang terletak paling tengah dihimpit lima daerah adat lainnya.
Segenap daerah adat tersebut dalam satu kesatuan yang disebut kawasan Teluk Lada.
Sebuah teluk yang permai, makmur, sentaosa, tak kurang satu apapun. Di setiap desa adat dipimpin masing-masing oleh kepala adat kecil yang menginduk pada satu kesatuan kepala adat tertinggi yang kekuasaannya menyerupai seorang raja.
Segala keputusan, kebijakan hukum serta ketetapan yang bersifat umum, memang diserahkan kepada kepala adat masing-masing, namun hal apapun, apabila kepala adat kecil tidak mampu menyelesaikannya maka solusi terakhir adalah kepala adat tertinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ajisaka sraya
Historical FictionHukum adalah sebagai timbangan dan keseimbangan buat kehidupan manusia dan juga buat jagad raya ini, anakku. Karena ada hukum yang lahir bukan dari kesepakatan bersama antar mausia, yakni hukum alam. Sedangkan hukuman adalah, penjabaran dari sebuah...