Chapter 1

9.1K 252 10
                                    

Pukul 4 dini hari , terlihat seoarang paruh baya tengah bersiap siap untuk memulai bekerja. Suara langkah kaki dan gesekan baju nya membangunkan ku yang tengah tertidur di ruang tengah yang semula tv didepan ku menyala kini telah padam. Ku fokuskan mataku untuk memastikan itu adalah pakde ku. Ya, tadi malam aku menginap dirumah beliau karna ini adalah momen lebaran hari ke 5 dan rumah nya cukup jauh jadi kuputuskan untuk menginap. Di desa, hari raya tidak hanya cuman 1 atau 2 hari saja. Hari raya disini berlaku hingga h +7 dan dilanjut dengan hari raya ketupat. jadi tradisi makan ketupat tidak dihidangkan pada hari pertama lebaran. Kami tinggal dalam satu kabupaten namun berbeda kecamatan dan jarak ny lumayan jauh sekitar 1 jam perjalanan, ya kami tinggal di Banyuwangi. kota yang sangat indah, kota yang dijuluki dengan sunrise of java. Kota ini terletak diujung paling timur pulau jawa yang menghadap langsung ke selat bali. Kota ini juga pernah dijuluki dengan kota santet, ini bermula dari kejadian bertahun2 lalu tentang pembantaian dukun santet bahkan konon katanya hanya dengan bayar 5 ribu bisa untuk menyantet orang. Dan dari sinilah kisah ini bermula.
Setelah memakai jaket pakde hendak keluar dari rumah dengan melawati ruang tengah. Dengan perlahan kesadaran ku yang mulai pulih ku sapa beliau dengan malas
"Pakde ape nong ndi?" ( pakde mau kemana) tanyaku dengan menggaruk2 kepala.
"Iki lho lee. Pakde ape nong kebon golek pakis sekalian mampir ke sekolhan." ( ini pakde mau nyari pakis di kebun, sekalian mampir ke sekolahan). Le atau tole adalah sebutan untuk anak laki laki dalam bahasa jawa.
"Oalah.  Yoes lah pakde ati2.."
Di tengah pagi buta ini dia pergi kekebun mungkin juga untuk memaksimal kan waktu karna biasanya jam 8 saudara2 dari luar kota datang. Ya mungkin memang terlalu pagi namun itulah tradisi kluarga kami. Pakde ku juga seorang tukang kebun disebuah sekolah dasar yang karna dedikasinya sekarang telah menjadi pegawai tetap. Beliau orang yang sangat ulet dalam bekerja bahkan dihari raya ke 5 ini sekolah masih liburpun masih sempat menengoknya walau sekedar mengecek nya. Pakde ku mempunyai 2 orang anak. Anak pertamanya perempuan sebut saja mbk endang dan adik ny mas anto. Mbk endang ini sudah berkeluarga dan mas anto beliau masih bekerja disebuah pabrik. Istri pakde ku ini sebut saja bude sri dan sebut saja pakde ku pakde sukarman atau pak man sebutan akrab nya. Dalam hal ini nama pengarang dan desa saya samar kan demi kebaikan almarhum. Ya hingga tulisan ini ditulis beliau telah wafat 2 tahun yang lalu.

SANTET (the envy & black magic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang