Di jalanan ibu kota.
Mobil hitam itu terparkin di pinggir jalan. Suara deru mesin mobil masih terdengar, namun tak bergerak. Tidak maju ataupun mundur.
Helaan nafas terdengar dari sang pengendara yang sedari tadi duduk melamun di balik kemudinya.
Kathrine.
Wanita itu adalah bagian dari masa lalunya.
Masa lalu yang menurut Joshua adalah yang paling indah.
Kathrine adalah penyemangat untuk Joshua. Yang selalu ada disaat Joshua membutuhkannya. Joshua begitu menyayangi Kathrine, begitupun sebaliknya. Selalu bersama sejak kecil tentu mampu membuat hati wanita itu terpaku pada Joshua. Tentu dengan segala macam pesona dan kelebihan pria itu.
Hingga akhirnya mereka menjalin hubungan yang lebih dari sekedar sahabat.
Mereka berpacaran.
Oh, bahkan Joshua meragu. Apa benar Delia adalah cinta pertamanya?
Joshua mengusap wajahnya kasar saat ingat kejadian itu.
Tepat lima bulan yang lalu.
Dimana saat Joshua terbangun dipagi hari setelah kehilangan kesadarannya, pria itu mendapati tubuhnya yang tengah berbaring disebuah ranjang hotel bersama seorang wanita yang bertemu dengannya dimalam sebelumnya. Hanya berbalut selimut tanpa ada penghalang kain lain.
Sungguh, Joshua tidak ingat apa yang terjadi sebelumnya. Yang ia ingat adalah ia pergi menghadiri ultah rekan kerjanya. Meminum sedikit alkohol dan...
Ia kehilangan kesadarannya.
"Argh!" Joshua memukul kemudinya dengan emosi. Berulang kali telapak tangan itu mengusap wajahnya denga kasar, bahkan mengacak rambutnya.
Yang Joshua pikirkan bukan sekedar Kathrine dan bayi di dalam kadungannya. Tapi Delia, istrinya.
Pria itu menubrukkan kepalanya di stir mobil. Menyesali betapa bodoh dan ceroboh dirinya. Sekarang, apa yang harus ia katakan pada istrinya?
Delia, Kathrine hamil anakku?
Disaat wanita itu selalu merendahkan dirinya?
Dering ponsel Joshua membuat pria itu dengan segera mengambil ponselnya dan menghapus air mata yang sempat turun.
"Halo, assalamualaikum..."
"Waalaikum sallam, Josh dimana? Udah malem kok belum pulang?"
"Hm... ini lagi di jalan, kok. Bu..."
"Bagus lah, istrimu ga keliatan dari tadi. Ibu kira ikut kamu, ternyata di kamar."
"Lho, emang ga bantuin masak?"
"Dia tadi abis pergi, pas pulang langsung masuk kamar. Sampai sekarang ga keluar-keluar, mungkin kecapean. Yaudah, kamu cepet pulang ya..."
"Iya bu, assalamualaikum..." Joshua langsung memutuskan panggilannya, mengijak pedal gas dan membuat mobil itu berbaur dengan mobil-mobil lain di jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pak Presiden - Joshua Hong
FanfictionTampan, Mapan, Berpendidikan, Beriman, Berkedudukan. Apa yang kurang dari Joshua Hong? Ya itu.... Indonesia ga punya Ibu Negara. Mampus.