Oh, My....

6.1K 669 20
                                    


"Hai guys!"

"Eh, ada Lia. Bubar-bubar!" bisik dokter Joonmyeon membuat mereka yang awalnya mengerubung kini berpencar. Delia yang melihat itu merasa dikucilkan.

"Eh, ngomongin gue ini pasti. Ngomongin apaan lu semua!"

"Nggak. Udah kerja sana. Gue mau pulang...." ucap Jongdae memberesi barang-barangnya. Sementara Delia hanya duduk di kursi kerja mereka dengan muka ditekuk.


Ini aneh. Ada apa dengan mereka semua? Aa yang mereka bicarakan?


Delia berusaha untuk tidak peduli dan meraih remote tv untuk memilih channel. Menonton berita di siang yang panas ini mungkin bukanlah hal yang buruk.













"Eh, dia nonton berita!"

"Rebut remotenya!" Delia hendak protes saat dokter Yixing merebut remote dari tangannya dan mengganti Channel berita menjadi sinetron.

"Eh, sialan banget sih! Gue mau nonton juga!" teriak Delia seraya merebut remote itu lagi. Dan akhirnya aksi tarik menarik remote tidak bisa dihindari.

"Suster Lia! Mana suster Lia!" teriak dokter Yifan yang berlari dari luar ruangan membuat aktifitas mereka semua terhenti. Dokter Yifan menangkap keberadaan Delia, mendekati wanita itu dan meraih bahunya.

"Saya tahu ini berat, tapi.. kamu harus bisa!" ucapnya membuat Delia menyatukan alisnya.

"Kamu harus kuat. Jangan ingat apapun. Saya bakal nemenin kamu."

"Hah? M-maksudnya?" tanya Delia bingung membuat ruangan yang tadi hening makin hening.

"Kamu... belum tahu?"

"Tahu apa?"

"Kalo pres-hhmpp..."

"Tahu apa? Tahu gejrot maksudnya, haha.." potong dokter Baek cepat seraya membekap mulut dokter Yifan. Itupun susah payah karena tinggi badan mereka dan rontakan pria itu.

"Yaudah, ini tiang gue bawa keluar dulu yak, dadaaahh!" lanjutnya seraya menarik dokter Yifan keluar dari sana. Sementara Delia semakin bingung akan apa yang terjadi disini.

"Ini kenapa sih? Ada apa?" tanya Delia yang tidak mereka jawab sama sekali. Wanita itu hanya mendengus lalu duduk di kursinya lagi. Sebuah notifikasi muncul di layar ponselnya.


Dari Satia.

Delia meng-klik pesan gambar yang dikirim gadis itu dan seketika matanya melebar.







Pak Presiden - Joshua HongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang