Chapter 4 - Han's Kindness

129 37 34
                                    

.
.
.

© 2017, hoondestiny
Cover credit to Rookie Art

***

Aku tiba di sekolah dengan sangat baik. Pak Hong tidak menghukumku karena aku sangat jauh dari kata terlambat. Ini baru menuju pukul tujuh pagi. Sedangkan Pak Hong biasanya menutup gerbang sekolah pada pukul delapan.

Sampai di kelas, aku langsung duduk dan merebahkan kepalaku keatas meja. Aku harus sedikit bangga karena hari ini akulah orang pertama yang tiba di kelas. Aku memejamkan mataku. Syukur-syukur kalau bisa bermimpi sekalian.

Anyway, aku tak tidur semalaman.

Setelah pulang diam-diam dan tiba di apartemen, aku justru memikirkan mereka—Taehyung dan Ahreum. Aku cemburu saat melihat Taehyung mengusap kepala Ahreum. Dan aku ingin marah saat dia tak membiarkanku meminjamkan mantel untuk Ahreum. Aku tahu ini salah. Tak seharusnya aku begini.

Tapi, mau bagaimana lagi?

Aku terlanjur menyayangi mereka.

Mereka terlanjur menjadi orang terpenting dalam hidupku.

Setelah orang tuaku pergi, tetanggaku menitipkanku ke panti asuhan di Daegu. Waktu itu, umurku masih sembilan tahun. Empat tahun setelahnya, aku kabur dari sana. Tujuan awalku adalah melihat Seoul, jalan-jalan di Seoul, dan kalau sempat, aku ingin mencari teman di Seoul. Aku sudah mengumpulkan uang untuk pergi kesana. Dan misiku berhasil. Aku berangkat ke Seoul diam-diam dengan uang tabunganku.

Tapi, waktu itu aku baru saja keluar dari stasiun kereta yang baru aku tumpangi. Aku hampir tertabrak mobil. Hanya tinggal beberapa inci lagi, mobil itu akan menendangku jauh. Tapi, untungnya tidak. Pengemudinya sangat hebat.

Dialah paman Han. Paman Han baik sekali. Dia bersikukuh ingin membawaku ke klinik. Tapi aku juga bersikeras, meyakinkannya bahwa aku tak terluka sedikitpun. Lalu, dia mengajakku makan malam di rumahnya. Sebagai permintaan maaf, katanya waktu itu. Aku mengiyakannya karena aku juga lapar. Dan hitung-hitung, aku bisa sedikit menghemat uang jajanku.

Di rumah paman Han, aku bertemu Ahreum untuk pertama kalinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di rumah paman Han, aku bertemu Ahreum untuk pertama kalinya. Saat itu, aku iri dengannya. Rumah mereka sangat besar. Ahreum adalah anak tunggal. Dan juga, ada beberapa bibi-bibi housemaid yang siap melayaninya.

Namun sayang, istri Paman Han meninggal saat melahirkan Ahreum.

Ahreum juga baik sekali. Dia mengajakku bermain. Dia mengajakku berkelana di rumah besarnya itu.

Dan hal yang menurutku hebat, terjadi padaku waktu itu.

Ahreum meminta ayahnya untuk mengadopsiku. Paman Han mengiyakannya. Maka, pada keesokan harinya, kami bertiga pergi ke Daegu untuk mengurus pengadopsian dan segala kepindahanku. Aku juga meminta maaf pada ibu panti karena aku yang sempat kabur itu.

[ Chaptered ] It Should be YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang