Chapter 7 - Run

105 16 11
                                    

.
.
.

© 2017, hoondestiny
Cover credit to Rookie Art

***

Aku tidak tahu bahwa aku akan kembali melihat Kim Taehyung berkelahi.

Untuk pertama kali setelah satu tahun lebih, dia berkelahi. Ini jam pulang sekolah dan perkelahian itu terjadi di gang belakang sekolah. Aku menyaksikannya dari ujung gang. Aku ingat, di jalan sempit inilah dia menyelamatkanku dulu. Itulah terakhir kalinya dia berkelahi. Karena dia telah berjanji padaku tidak akan berbuat onar lagi pada siapapun.

Oke. Aku tahu ini bukan saatnya untuk bernostalgia.

Taehyung tidak sendiri. Aku mengenal teman yang sedang bersamanya itu, namanya Park Jimin. Mereka berdua melawan lima orang dari sekolah lain—terlihat dari seragamnya yang berbeda. Kelimanya terlihat brutal.

Sejujurnya, aku ingin melerai mereka. Tapi aku terlalu takut kalau-kalau lima orang lawan mereka itu justru menyerangku.

Kini, seragam mereka semua—termasuk Taehyung dan Jimin—terlihat sangat berantakan. Dan wajah mereka juga sepertinya mulai memar. Aku tak bisa diam saja.

Tapi... Aku takut!

"Ugh.." seseorang meringis di sampingku. Dia Jungkook. Biar kutebak, pasti dia sedang membayangkan betapa sakitnya pukulan-pukulan itu.

"Jungkook," aku meliriknya.

"Eoh?" Dia menoleh padaku sekilas dan kembali memperhatikan perkelahian di depan sana.

"Bisa bantu aku melerai mereka?" aku memilin tali tasku.

"Apa?"

"Aku tak suka melihat orang berkelahi." aku melihat Jungkook menghela nafasnya. Dia menatapku. Kemudian dia terlihat menimang-nimang. "Ya, ya, ya?"

"Untung kau temanku."

Aku tersenyum padanya. Dia melangkah—

"Berhenti!"

Baiklah. Jungkook terlambat. Dari ujung sana, Pak Hong—si satpam sekolah—berlari kearah mereka.

"Kurasa, aku tak harus melerai mereka." gumam Jungkook.

Aku melihat Pak Hong mengomeli mereka semua. Aku sudah bisa menebak, setelah ini mereka pasti akan diberi sanksi.

"Ini karenamu yang terlalu lama mikir." kataku.

Selanjutnya, aku membalikkan badanku. Melangkah pergi meninggalkan tempat itu.

"Hei, kok aku, sih?"

Aku tak menggubrisnya.

Aku tidak marah pada Jungkook.

Aku hanya kesal.

Karena Taehyung tak lagi menepati janjinya.

***

Malam ini, kedai Bibi Shin sedang libur. Dan juga, aku baru mendapat gaji dari Paman Jeon.

Berhubung Jungkook telah sangat baik padaku, kuputuskan untuk mentraktirnya. Dia memintaku untuk mentraktirnya tteokbokki dan minuman bubble.

Setelah menikmati tteokbokki, Jungkook mengantarku pulang. Ini sudah pukul sepuluh malam dan kami tak ingin terlambat kesekolah besok.

"Kapan-kapan, aku akan memintamu mentraktirku pizza." kata Jungkook. "Ah, lama sekali aku tidak ke Papa John's."

[ Chaptered ] It Should be YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang