Chapter 10 - Please Don't

27 3 2
                                    

.
.
.
© 2017, hoondestiny
***

Setelah aku mengantarkan tiga mangkuk mi hitam dan dua botol soju beserta gelasnya ke meja pelanggan, aku mendengar Bibi Shin memanggilku. Aku menghampirinya, menanyakan apakah dia perlu sesuatu dariku atau tidak.

Lalu, Bibi Shin menjawabnya, "Pak tua di ujung sana mencarimu."

Aku mengikuti kemana telunjuknya mengarah. Di sana, ada seorang pria paruh baya sedang menuangkan sojunya kedalam gelas.

Aku izin pada Bibi Shin untuk menghampiri orang itu.

Pria yang disebut 'pak tua' oleh Bibi Shin ini adalah Paman Han, ayah kandung Ahreum sekaligus ayah angkatku.

"Ayah.."

Ya. Beliau akan memarahiku jika memanggilnya dengan sebutan paman.

Dia menyuruhku duduk di hadapannya. Aku menurut. Aku rindu orang tua ini. Tapi, aku tak suka berbasa-basi.

"Telah lama sekali sejak terakhir Ayah kemari. Ada apa?"

Paman Han tersenyum. Senyumnya mirip seperti senyum ayahku dulu, aku masih mengingatnya meskipun agak samar.

"Hanya ingin bertemu anak keduaku. Tidak boleh?"

Lagi, beliau meneguk minumannya. Aku hapal, dia memang suka minum soju jika cuaca sedang dingin seperti ini.

"Menemuiku tapi tidak membawakan sesuatu untukku." Cibirku pelan. Tentu saja itu hanya candaan. Dia telah memberiku lebih dari cukup.

"Siapa bilang?" Kali ini dia agak menjauhkan gelasnya, "Aku baru saja membeli apartemenmu. Jadi kau tak perlu membayar uang sewa mulai dari sekarang. Tempat tinggal itu sepenuhnya milikmu."

Aku sedikit membuka mulutku. Agak tidak percaya dengan perkataannya.

Aku mendengus pelan, "Kenapa? Apa tidak cukup dengan mengirimiku uang setiap dua bulan sekali?"

"Yah..." Paman Han mendesah pelan, "Kau tahu sendiri, aku bingung bagaimana cara menghabiskan tabunganku. Jadi lebih baik kugunakan untuk membeli tempat tinggalmu."

Heol.

Lagi, aku mendengus dengan wajah pura-pura sebal. Paman Han tertawa.

Lalu saat tawanya berhenti, dia bersuara lagi, "Aku hanya ingin kau berhenti dari pekerjaan ini. Sekarang kau tak perlu membayar sewa apartemen. Jadi, kau bisa menggunakan uang yang kukirimkan untuk biaya hidup sehari-hari. Atau jangan-jangan uangnya kurang? Aku bisa menambah jatahmu kalau perlu."

Dengan cepat, aku menggeleng. "Tidak, Ayah. Aku bahkan bisa menyewa restoran untuk seminggu dengan uang itu. Itu sangat lebih dari cukup."

"Berhentilah dari sini, sayang. Ayah tak ingin melihatmu kelelahan. Terlebih, ujianmu akan diadakan beberapa bulan lagi."

Aku hanya ingin mempersiapkan diri untuk menjadi mandiri, jika saja suatu saat nanti semua orang akan meninggalkanku.

"Iya, Ayah. Aku akan berhenti secepatnya."

Paman Han tersenyum lagi. Kali ini dengan mengusap kepalaku. "Anak pintar."

Hening sempat melanda beberapa saat. Lalu, ayah angkatku ini mengajukan sebuah pertanyaan. Aku tak tahu harus menjawab apa.

"Oh, iya. Aku tak pernah lagi melihatmu datang kerumah. Apa kau berantem dengan Ahreum?"

Aku terdiam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 29, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[ Chaptered ] It Should be YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang