#21

44 1 0
                                    

   Gina dan Kiki lalu menghampiri Ziva dan Sacshi yang sedang bercanda, untuk mengisi waktu luang karna pesanan belum datang.

"Eh, kita ketemu lagi, mbak inget saya?" Tanya Kiki dengan ramah, lalu ngulurkan tangannya.

"Mbak Kiki ya," lalu membalas jabat tangan itu. Lalu Ziva melihat Gina yang agak kesal melihat Ziva.
"Heh. Yang ini mbak Gina kan temennya Alva," tebak Ziva, lalu diselingi dengan senyum.

"Wah, kamu ternyata udah jadi baby sister juga ya, gak dirumah sakit gak disini, kamu lengket banget sama Sacshi," Gina tersenyum sinis. "Dasar cari muka" ucapnya lagi.

"Dasar Mak lampir gak jelas, mbak kenapa sih, ketemu sama saya bawahnya marah mulu? Situ PMS.!!?" Kesal Ziva dan mulai ninggikan nada bicaranya.

"Eh. Kamu ya nyolot? Saya gak suka kamu deketin Alva, karena Alva itu milik saya" marah Gina.

"Yaelah. Ambil gih ambil. Gue gak butuh Alva, tapi Alva yang butuh gue, dan mbak maaf sebelumnya memangnya mbak udah jadian sama Alva,?" Jelas Ziva, dan Kiki yang melihat perdebatan Ziva dan Gina cuma bisa tertawa kecil,
"Setau saya mbak cuma teman kerja doang, temen antara pilot dan pramugari," Ziva mulai menyekak Gina dengan kata-katanya. "Terus gimana dong? Mbak mau tembak Alva duluan? Silahkan,?" Lalu pesanan Ziva datang.
"Heh makasih mas" kepada pelayanan itu.
"Mbak Gina, mbak Kiki, pesanan saya udah datang, saya duluan makan sama Sacshi, jadi gak apa-apa, permisi ya" Ziva memberi kode agar Kiki dan Gina untuk pergi.

"Mama, Sacshi mau di suapin sama Mama" manja Sacshi.

Makasih Sacshi, kamu manggil aku Mama disaat genting gini, biar mereka kaget - batin Ziva.

"Mau di suapin sama Mama? Tapi jangan Main game ya. Inget kata Papa waktunya makan Sacshi makan, kalau waktunya Sacshi main, Sacshi main" jelas Ziva kepada Sacshi dengan nada yang lembut layaknya seorang ibu dengan anaknya.

Lalu Gina yang menarik tangan Kiki untuk pergi dari situ karna sudah kesal dengan kelakuan Ziva,

"Ki, ayo kita pergi, gue males liat dia"
Lalu menarik tangan Kiki.

"Gina, kayaknya emang bener deh kalau Ziva itu calon istrinya captain. Soalnya liat deh Sacshi akrab banget sama Ziva, setau gue Sacshi boro-boro mau di deketin orang di sapa gue aja mana dia gak mau liat" jelas Kiki.

"Eh. Ki loe temen gue. Kok malah bela si Ziva itu" kesal Gina.

"Bukan bela Ziva, kan gue ngomongin fakta Na" jelas Kiki kepada Gina.

***

Ziva berjalan menuju rumah Sacshi, dengan mobilnya.

"Sudah sampai" ucap Ziva.

"Mama mau pulang?, Cepet banget turun yuk, ketemu sama Opa sama Oma dulu." Ajak Sacshi.

Lalu Ziva menuruti kemauan Sacshi, dan turun dari mobil dan masuk kedalam rumah Sacshi,

"Eh, cucu Oma udah pulang," sambutan hangat Rahayu ketika Ziva dan Sacshi masuk ke dalam rumah.

"Maaf, aku nganter Sacshi kesorean, tadi sebelum pulang aku ajak Sacshi makan dulu," jelas Ziva,

"Gak apa-apa kok. Sekarang Sacshi naik keatas terus mandi ya, dari pagi belum ganti baju seragam, tadi Sacshi dari sekolah langsung ke rumah sakit kan." Jelas Rahayu menyuruh Sacshi untuk mandi.

"Tapi Sacshi mau mandi sama Mama ya Oma," minta Sacshi dengan manja.

"Memang boleh aku yang mandiin?" Tanya Ziva kepada Rahayu.

"Boleh kok, kamar Sacshi di atas, kamu jalan aja, ikutin Sacshi, Mama mau siapin minum dulu ya" lalu Rahayu meninggalkan Ziva, dan Ziva menelusuri tangga yang menuju kamar Sacshi, ternyata disetiap sudut rumah Alva ada foto masa kecil Alva dan Rama, lucu sekali,
Oh bahkan ada foto pernikahan Rama, itu foto pernikahan dengan ibunya Sacshi,

Setelah sampai di kamar Sacshi, Ziva mulai mengajak menuju kamar mandi, dan membuka baju Sacshi, dan muali memandikan Sacshi,
Setelah selain dan Sacshi sudah wangi Ziva tak henti-hentinya mencium pipi  Sacshi.

"Ummm wanginya anak Mama, sini Mama cium kamu lagi." Ziva yang gemas dengan Sacshi hingga tak sadar jika Rama memperhatikan tingkah Ziva.

"Hemm" Rama berdehem,

"Eh, mas Rama, Sacshi udah mandi, udah cantik" membuka percakapan,

"Ya, mas tau kok Zi, Sacshi udah cantik banget kayak bundanya, Zi makasih ya udah mau jadi ibu buat Sacshi,"

" Iya mas, aku udah terlanjur sayang sama Sacshi jadi aku iklas jadi ibu penganti buat Sacshi kok" ucap Ziva dan mencium Sacshi kembali.

"Lalu Alva? Semoga, kamu juga sayang sama Alva, sama kayak sayang kamu ke Sacshi" ucap Rama.

Oh Tuhan, ucapan Rama seperti BOM yang menimpa Ziva, bagaimana tidak, karna dasarnya Ziva dan Alva cuman pura-pura pacar, demi Sacshi.

***

Sorry, ceritanya ngawur😂 tapi tolong tetap di baca dulu.
Dan tolong di maklumi karena ini cerita pertama aku.😂

CaptainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang