#33

39 0 0
                                    

"Zizi bangun udah pagi" pangil sang mama dari balik pintu,

"Hmm" suara Ziva yang membalas Panggi sang mama.

Krieeeeekkk

  Mama Nunung membuka pintu kamar Ziva, dan ternyata Ziva masih tedur dan masih dalam posisi tergulung rapi di dalam selimut.

"Anak perawan masih tidur, kapan dapat jodohnya coba" gerutu sang mama kepada anak perempuannya.

"Ya ya ini Zizi udah bangun ni" Ucapnya dengan berusaha membuka kedua bola matanya yang di bantu dengan tangannya.

"Ya udah mandi gih ini udah jam 8 loh" ucap Mama Nunung kepada anaknya.

"Haa" ucap Ziva belum sadar "jam 8.?" Tanya lagi. " Mampu gue ada janji" ucap Ziva yang langsung bangkit dari kasurnya dan mengambil handuk dan berlari menuju kamar mandi.

***

  Alva yang sudah siap dengan koper dan seragam.a di dalam tasnya, sudah siap untuk pergi bersama Ziva, namun orang yang yang di tunggu tak kunjung datang.

"Tau gitu gak perlu gue udah siap dari jam enam" kesal Alva sambil melihat jam tangannya. "Sekarang udah jam delapan belum datang juga" jawab Alva kepada dirinya sendri.

  Satu jam Alva menunggu Ziva. Alva yang sudah menunggu Ziva di ruang tamu hanya bisa marah-marah sendri.  dan akhirnya penantian berjam-jam pun usai, Ziva pun datang dengan wajah polosnya tanpa rasa bersalah.

"Jadi kita mau kemana?" Tanya Ziva langsung ke intinya.

"Woi, salam kek, minta maaf kek, ini udah jam sembilan. Loe gue suruh dateng jam tujuh kan" kesal Alva.

"Oke" ucapan Ziva lalu keluar dari ruang tamu Alva. "Permisi, selama pagi" ucap Ziva dengan polosnya."maaf gue dateng telat" ucap Ziva masuk dan meminta maaf.  "Jadi kita mau kemana?" Tanya Ziva dengan nada yang di buat lembut.

"Temenin gue makan, lagi bentar gue mau ada penerbangan" jelas Alva.

"Elah, gue udah lari-lari mandi gara-gara loe, eh taunya cuman di ajak makan" kesal Ziva kepada Alva. "Ya udah ayo. kita makan bubur aja biar langsung di telen gak usah di kunyah" tambah Ziva yang langsung berjalan menuju mobil.

"Eh. Eh. Kok loe yang nentuin kita makan" heran Alva.

"Ya udah gak mau? Gue pulang nih" ancam Ziva.

"Ya udah, mana kuncinya" minta Alva meminta kunci mobil Ziva.

  Setelah barang-barang Alva sudah masuk ke dalam bagasi Alva lalu melanjutkan mobil, menuju tukang bubur ayam yang kata Ziva enak. Hanya menerima perintah arahan Ziva, entah belok kiri entah belok kanan. Dan mereka akhirnya tiba.
  Disebuah warung kaki lima bubur ayam langganan Ziva dari ia masih kuliah. Alva turun dari mobil merasa tak percaya ia di ajak makan di tempat yang tak sesuai dengan apa yang ada di otaknya.

"Serius kita makan disini?" Tanya Alva memastikan. karena harus makan di pinggir jalan seperti ini.

"Kenapa? Gak mau? Coba aja dulu. Ini bubur ayam paling enak" ucap Ziva meyakinkan.

"Tapi masa iya gue makan disini Zi?" Tanya Alva lagi sambil melihat sekeliling.

"Elah loe sih makannya restoran mulu, sekali-kali makan makanan yang merakyat" jelas Ziva bijak.

CaptainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang