Melihat tingkah laku Ziva membuat Alva menjadi bingung. Namun saat ingin bertanya kembali, handphon Ziva berdering, lalu Ziva menerima telpon.
"Hallo Ra"
".."
"Ra loe diman?"
".."
"Eh.. loe udah pulang? Tai. kemana aja, gue nungguin loe dari tadi, gue nungguin loe sampek sore, malah udah mau malam, kampret loe malah pergi ke butik duluan."
".."
"Halah bayak alesan loe, sampek lupa gue. Udah kalau udah cocok, sama anaknya ya udah deketin bapaknya"
".."
"Eh.. ya gue lupa gue ngomong di depan Alva Ra, maaf Ra.." jawab Ziva dengan palos.
"Eh. Meira suka sama mas Rama Zi?". Tanya Alva terhadap Ziva yang sedang menelepon.
"Alva jangan tanya dulu gue masih nelpo, gue Lemar loe pakek sepatu entar" kesal Ziva, mendorong muka Alva.
"Yaelah pelit amat sih loe Zi" jengkel Alva.
"Udah, Aah..!! Gue mau pulang, Va lupain yang gue bilang? Eh.. besok pagi loe pulang kan? Besok gue bawakin es krim ya, dadah Alva." Lalu Ziva meningkatkan Alva masih dengan hp yang menelpon.
Alva masih heran dengan tingkah Ziva, dan madih penasaran apa yang Ziva akan bicarakan dan masalah Meira yang suka mas Rama,
"Dasar gak jelas banget sih, kalau emang mau cerita aja ngapain tunggu gue sembuh pulang sih. Terus lagi Meira, emang dia suka sama mas Rama? Hebat karisma mas Rama, tua begitu masih bisa dapat cewek masih muda"
Lalu saat Alva sedang berbicara dengan dirinya sendiri masuk sms dari Ziva.
From Ziva:
Alva, jangan tanya-tanya Meira tentang mulut gue yang tadi keceplosan, jangan coba-coba cari tau terus nanya dari sosmed, dan jangan coba-coba kasi tau mas Rama, kalau loe kasi tau, gue bunuh loe.
From Alva:
Yaelah.. gue gak kasi tau mas Rama, Paling loe duluan yang kasi tau,, kadang loe bisa keceplosan,
From Ziva:
Makanya kalau gue keceplosan, loe ingetin gue.
From Alva:
Males. Loe aja gak mau ceritain apa yang loe inget. Yang bikin loe teriak-teriak sampai peluk gue, dasar modus. Kita impas.
From Ziva:
Modus.? Gue gak modus, tadi gue kelepasan Va.
Eh.. tapi kan gue bilang besok pas loe sembuh. Elah lu ngambek kayak anak perawan minta di kawinin.
From Alva:
Tai. Gue bukan perawan, kan gue cowok Zizi.
From Ziva:
Idih, siapa loe manggil gue Zizi?
From Alva:
Gue kan pacar loe Zi.
From Ziva:
Kapan loe tembak gue.? Kalau pacar pura-pura mungkin iya, itupun depan nyokap loe.
From Alva:
Yah.. gue di kode, besok gue tembak loe deh.
Kalau kita pacaran beneran gimana Zi.? Kasian nyokap gue kena bohong terus, loe juga udah terlanjur di sayang padahal ketemunya baru beberapa kali.
From Ziva:
Elah, random idup loh. Malah ngerembet kesana, loe masih dirumah sakit? Sama sapa?
Ternyata Ziva senyum-senyum melihat sms dari Alva.
From Alva:
Kenapa nayak sama siapa? Emang loe mau ke sini? Kalau loe kesini gue bersyukur.
From Ziva:
Eh tadi udah ketemu jugak, gue udah nyaman dirumah.
Raut wajah Alva tampak kecewa melihat balasan Ziva.
From Alva:
Emang loe lagi apa dirumah Zi.?
From Ziva:
Lagi bantu Radit ngerjain pr Va, dia bingung sama pr-nya. ya udah gue bantuin.
From Alva:
Wah.. ibu guru, loe pinter dong makanya bisa ngajar, gue gak bisa ngajar tau.
From Ziva:
Kasian kalau punya anak, anak loe gak pinter-pinter,
Va loe tau tadi ada klien gue aneh.
From Alva:
Aneh kenapa Zi.?
From Ziva:
Ya tadi Meira cerita ada yang minta tema bikini buat kawinannya. Kasihan anak-anak kecil yang dateng. Belum waktunya udah liat dalam orang.
From Alva:
Waduh..
Emang kapan? Gue ikut ya?
Hahahaha..
From Ziva:
Astaga..!! Mata woy, jaga mata loe.!! aduh kasihan liat begituan, gue gak setuju,
From Alva:
Loe cemburu Zi,?
From Ziva:
Kagak.
Va udah dulu ya, gue mau mandi, terus tidur.
From Alva:
Cepet banget sih tidurnya, gue sendri di rumah sakit, gak ada temen.
"Yah, beneran dia tinggal tidur." Lalu melihat jm yang ada di handphonenya. Ternyata sudah 9,
"Mungkin dia capek makanya dia cepet tidur."
Mimpiin gue terus Ziva, semoga hari-hari loe cerah, sampai loe bisa ketawa kaya tadi, semoga loe tetep bisa bikin orang lain ketawa, semoga gue bisa dekat sama loe Zi. - batin. Alva.
Lalu Alva lelap dalam tidurnya, dengan doa sederhana untuk Ziva sebelum tidur..
***
S
orry typo😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Captain
RandomBerawal dari kota Paris kisah cinta seorang Zivannya di mulai.. bertemu dengan laki-laki yang tak di kenal, laki-laki yang mulai masuk di kehidupan Zivannya, laki-laki yang di kenal dari tak kesengajaan dan laki-laki yang membuat awal dari kerum...
