Sebenarnya Alva bingung ingin mengajak Ziva kemana, karena pada dasarnya Alva ingin bertemu Ziva.
"Va, kita mau kemana? Perasaan kita cuman muter-muter doang deh" tanya heran Ziva.
"Umm. Kemana ya. Gue jugak bingung" jawab polos Alva. "Eh loe mau ke puncak gak?" Tanya Alva.
"Sekarang Minggu pasti rame Va, ketempat lain deh" lalu Ziva diam dan berbikir sejenak.
"Pantai" jawab Ziva dan Alva bersama. Lalu mereka tertawa.
***
Setelah menempuh perjalanan cukup padat karna memang hari Minggu adalah hari dimana tempat wisata sebagai tujuan untuk berlibur.
"Yee sampai" girang Ziva.
"Va, ayo kita main air. Tapi jangan sampai basah.. cukup kaki doang, ayo." Ziva lalu membuka sepatunya dan menarik tangan Alva ke pinggir pantai dan mengajaknya bermain air.Setelah puas bermain air lalu sekarang Ziva beralih bermain pasir. Ziva sibuk dengan istana pasir yang dia buat, sibuk dengan imajinasinya. Padahal lebih tepatnya itu hanya gundukan pasir yang di sebut istana oleh Ziva.
"Yee,, istana udah jadi." Ucap Ziva melihat istana yang menurutnya sudah jadi
"Lewatin gunung, lewati lembah, sungai yang mengalir indah kesamudra, bersama teman bertualang, la la la" celoteh Ziva kembali. Sambil masih bermain pasir.Alva yang melihat tingkah Ziva cuman bisa tersenyum lebar,
karena bisa melihat Ziva senyum itu kayak nemu permata yang hilang, berharga banget - gumam Alva."Ternyata kamu bisa kaya anak kecil, lucu banget tau Zi" ucap Alva gemas lalu mencubit pipi Ziva.
Seketika pipi Ziva menjadi merah, karena yang di lakukan Alva membuat jantung Ziva berdebar.
"Eh. Sorry Zi" karena Alva sadar apa yang di lakukannya kepada Ziva salah."Heh.. ya gak apa-apa," ucap Ziva gugup. "Va kita balik yuk udah siang" minta Ziva kepada Alva.
Lalu Alva menurutinya.Merekapun berjalan menuju mobil, lalu masuk, telah mereka masuk dan akan berjalan Alva melihat Ziva yang belum memakai sabuk pengaman.
"Kenapa belum jalan?" Tanya Ziva.
"Gimana mau jalan, kamu aja belum siap." Ucap Alva sambil menunjuk sabuk pengaman yang masih rapi terdiam di samping jok mobil.
"Oh. Sorry" lalu dengan cepat Ziva memakai sabuk pengaman itu. "Gue pikir mau di pakekin, dasar gak peka" ucap Ziva sangat kecil, yang nyaris tak terdengar. Namun siapa sangka ternyata Alva mendengarnya samar-samar.
"Tadi kamu bilang apa Zi?" Memastikan apa yang di dengarnya.
"Eh gak ada, kita jalan yuk"ucap Ziva mengelak.
Gue pikir dia budek - batin Ziva.Di perjalanan suara musik dari radio yang terdengar di dalam mobil membuat Ziva tidak banyak berbicara. Hanya bersenandung kecil ketika iya mendengar lagu yang Ziva tau. Lalu ketika lagu itu berhenti terdengar suara penyiar radio yang sekarang berbicara.
Selamat siang, masih di radio Gemini 88,4 FM bareng gue Nita. Selama 2 jam ke depan gue akan menemani hari-hari liburan kalian dengan sejumlah lagu yang pasti kece-kece. Nah jadi jangan ganti frekuensi ya. Buat kalian yang mau request lagu yang mengakibatkan kebaperan. Gue tunggu masih dengan format yang sama.... Dan untuk menunggu curhatan yang masuk. Gue bakalan purterin sebuah lagu tentang cinta, dan cocok untuk kalian-kalian yang sedang jatuh cinta. Rekan gue bunga akan muterin lagu dari 'Ed sheeran - Thinking Out loud'
Lalu musik terdengar dari radio itu. Lagu yang membuat Ziva tersenyum. Lalu Ziva membesarkan volume radio itu.
"Va, loe tau gue suka lagu ini" ucap Ziva dengan senyuman.
"Loe suka lagu melow?" Tanya Alva."Gue suka lagu melow tapi tentang cinta, kalau melow tapi tentang sakit hati yang ada gue baperan, entar gue nangis lagi" jelas Ziva menjawab pertanyaan Alva, lalu melanjutkan sedadungnya dengan riang.
Setelah beberapa menit diperjalanan mereka sampai disebut rumah makan sunda yang cukup besar, lebih tepatnya disebut lesehan, mereka turun dari mobil dan lalu mencari tempat duduk yang nyaman. Namun belum sempat mereka duduk dan memsan Ziva memegang lengan Alva dengan kuat, kayaknya ketakutan. Alva bingung dengan tingkah Ziva kenapa tiba-tiba ketakutan.
"Va. Gue takut." Ucap Ziva.
"Kenapa?" Tanya bingung.
"Va loe liat cewek yang kali ketawa tu di pojokan yang bareng teman-temannya itu.? Itu kan cewek yang dulu kejer loe waktu di paris. loe tau Va gue ketemu dia lagi, dirumah loe, waktu gue jemput Sacshi, dia marah-marah, kaya orang gila Va, malah dia hampir mau cekik gue." Adu Ziva takut sambil memegang lehernya. "Kita pergi yuk.!!" Ajak Ziva kepada Alva dengan nada takut.
Tak perlu waktu lama mereka langsung pergi dari tempat itu. Dan menuju cafe Ziva. Selama perjalanan Alva tak berbicara, tak mengeluarkan kata-kata apa. Ziva hanya di turunkan di depan cafe lalu Alva pergi meninggalkan Ziva.
"Sorry aku buru-buru, besok pagi aku udah kerja, penerbangan jam 2 pagi penerbangan ke Amsterdam, ya udah aku duluan ya, baye"
Cuman itu kata-kata yang di ucapkan Alva, lalu pergi meninggalkan Ziva. Namun Ziva masih memperhatikan mobil itu hingga tak tampak barulah Ziva masuk dan langsung masuk menuju ruangannya.
Haaahh.. Alva kenapa sih. Aneh banget, padahal di mobil dia ikut nyanyi bareng, pas ketemu cewek itu langsung berubah drastis. Nyeremin - gumam Ziva.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Captain
RandomBerawal dari kota Paris kisah cinta seorang Zivannya di mulai.. bertemu dengan laki-laki yang tak di kenal, laki-laki yang mulai masuk di kehidupan Zivannya, laki-laki yang di kenal dari tak kesengajaan dan laki-laki yang membuat awal dari kerum...