Typo
....Prilly menyiapkan menu sarapan pagi mereka, Prilly masih mendiam kan Ali hanya gara-gara pertemuan waktu di restoran kemarin.
Ali terlihat baru saja turun dengan kaos oblong dan juga celana pendeknya, rambutnya terlihat basa seakan menandakan jika pria itu baru saja siap mandi.
Ali menarik kursi meja makan dan ia mendaratkan bokongnya disana. Matanya hanya menatap piring yang didepannya.
"Maaf"
Prilly yang tengah menuangkan susu kedalam gelas langsung meletakannya di atas meja walaupun susu itu belum penuh. Ia diam memandang gelas tersebut.
"Aku tau kalian hanya teman" balas Prilly dan ia kembali menuangkan susu tadi, setelah itu ia duduk di depan Ali dengan piring kosong didepannya. Nasi goreng yang ia masak tadi belum tersentuh sedikit pun ditempatnya .
"Maaf, aku nggk bilang kamu. Kamu benar aku hanya berteman dengannya nggk lebih. Jika, kamu berpikir yang mac.."
"Jangan membahasnya lagi" potong Prilly dan ia mengambil piring Ali untuk mengisi nasi goreng yang telah ia buat. Mereka pun makan dalam diam tidak ada yang menayhut ataupun yang berbicara, hanya detingan sendok dan piring yang terdengar diruang makan itu. Prilly sudah mencari tau tentang perempuan itu sebelum Ali yang memeberi taunya, Prilly mencoba berpikir yang positif ia nggk mau tergoyah seperti waktu dulu saat ia salah paham atas apa yang Ali lakukan waktu itu.
Hanya masalah kecil ia tidak mau mendengar suaminya itu, jangan bodoh! Walaupun Ali belum memberi taunya ia akan menyatu tau sebelum kesalah pahaman itu menguasai dirinya.
Ali yang sudah siap terlebih dahulu hanya diam disana menatap istri nya yang tengah makan sarapannya. Setelah Prilly selesai ia minum air putih dan disitu Ali bersuara menghindari keheningan yang terjadi beberapa menit lalu.
"Aku mau ngajak kamu keluar, kamu bersiap lah kita akan jalan-jalan" ucap Ali dengan senyumnya yang terukir diwajahnya, Prilly mendongak menatap suaminya itu.
"Baiklah, aku akan beresin ini dulu"
**
Ali sudah siap dengan jaket yang akan ia pakai keluar nanti, jins hitam membalut kakinya dan juga sepatu. Sedangkan Prilly memakai jaket coklat yang tebal yang akan melindunginya dari udara dingin di kuar sana. Tidak lupa dengan syal yang membalut lehernya dan juga topi merah yang senadah dengan syal nya.
"Sudah siap?" Prilly mengganguk. Dan mereka keluar dari rumah mereka menuju jalan raya yang akan membawa hari libur mereka saat ini. Setiap langkah yang mereka jalankan terasa riang saat langkah itu bersama seorang yang di sayang, jemari mereka tidak lepas dari udara dingin yang begitu terasa. Hari ini mereka akan menghabiskan nya bersama tidak akan ada yang menganggu acara mereka, acara yang sudah disusun oleh Ali dengan rapi.
Sejauh apa pun mereka melangkah akan terasa dekat seakan semua jarak terhapus oleh mereka, waktu yang begitu baik untuk mereka seakan hari ini di ciptakan untuk mereka. Seakan semuanya sependapat dengan mereka, setiap orang yang berselisih dengan mereka akan tersenyum melihat sepasang suami istri itu.
Langit biru seakan menjadi teduhan mereka, salju yang tersisa di jalan seakan mengiring langkah mereka bersama. Semua menjadi begitu indah pagi ini, seakan semuanya berpihak dengan mereka tepatnya dengan hati mereka.
"Kita akan mulai dari mana?"
"Kita akan mulai dari jembatan pont des arts tepatnya gembok cinta." saut Ali dan menarik Prilly masuk kedalam bis yang sejak tadi mereka tunggu. Selama di paris mereka sangat jarang sekali naik kendaraan seperti mobil, mereka ingin menghabiskan waktu di kota Paris dengan apa yang sudah di sediakan oleh kota ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILY[2/1] [Complate]
Random[SEQOEL DARI : ILY1/ LENGKAP] Hati serapuh kue kering, Hati tidak akan bisa kembali utuh jika sudah pecah berkeping-keping. Sanggupkah Prilly menerima takdir hidupnya ?? Membesarkan kedua anaknya seperti harapan ayahnya dulu. Atau hidupnya a...