Bab 9

4.6K 340 49
                                    

"Alin, nanti malam ikut mama ya."

"Kemana ma?" Aku menghentikan acara mengunyahku untuk menyimak jawaban dari mama.

"Kerumah temen mama." Jawab mama sambil menuangkan jus jeruk.

Aku hanya mengangguk-angguk kemudian melanjutkan melahap roti sarapanku. Kebetulan hari ini weekend jadi aku tidak perlu repot-repot ke kampus.

Masih jam sepuluh, aku bisa keluar sebentar sepertinya. Jarang-jarang kan aku punya waktu senggang begini, semenjak aku jadi asisten dosen dan juga berkenalan dengan Bastian, hari liburku jadi berkurang. Mereka suka sekali merecoki acara malas-malasanku dengan ini-itu, kalau Bastian sih aku senang saja karena pasti diajak jalan-jalan. Lah kalau Pak Jonas? Jangan ditanya, kerjaannya hanya membuatku kesal saja.

Sepertinya pergi ke spa dengan Selena adalah ide yang bagus. Segera ku kirimkan pesan untuk Selena, aku akan menjemputnya 30 menit lagi.

Setelah selesai dengan spa, aku dan Selena memutuskan untuk mampir ke mall sebentar. Sekedar melihat-lihat, siapa tau ada diskonan. Ha-ha!

"El liat deh, lucu banget."

Aku sedang memperhatikan sebuah gaun untuk anak kecil yang dipajang di manekin.

"Yakali mau buat siapa Lin, lucu sih lucu tapi kalo dibeli juga nggak kepake."

Seorang perempuan mungkin usianya tiga puluhan mendekati kami. Dia penjaga toko perlengkapan bayi itu.

"Silahkan kak. Ada yang bisa dibantu?" Tanyanya dengan ramah.

"Ah nggak mbak, ini temen saya rada-rada emang." Sahut Selena segera menarikku.

Tapi aku masih ingin melihat-lihat di toko tadi, "El kenapa sih? Lucu banget tau."

"Mari kak, dilihat-lihat dulu. Siapa tau ada yang cocok."

Selena menatap tak enak kepada pegawai tadi, "Aduh Lin mau beli buat siapa juga? Kalo pengen ya lo merried lah biar punya anak!"

Kata-kata ketus Selena berhasil menarik perhatianku dari gaun tadi. Aku masih muda, kuliah juga belum selesai. Lagipula aku belum berfikir jauh sampai ke jenjang pernikahan. Perjodohan dengan Bastian saja belum aku pikirkan matang-matang.

"Hoyh! Alin!" Selena melambai-lambaikan tangannya di wajahku. Ya, aku melamun.

"Eh? Iya yuk jalan lagi."

Kami melanjutkan acara berkeliling di mall. Selena sesekali tergoda dengan diskon yang menggiurkan, tapi dia tetap berusaha agar tidak kalap dan membeli barang yang tidak dibutuhkan. Sampai kami melewati toko olahraga, aku tertarik dengan sebuah sepatu.

"Alin ngapain?!" Selena berseru karena aku meninggalkannya dan memasuki toko itu.

Ku ambil sepatu yang menarik perhatian tadi. Modelnya memang sedang tren, tidak terlalu mencolok juga warnanya. Bahannya juga ringan, pasti nyaman dipakai.

"Itu sepatu laki bego!" Selena yang sudah ada disebelahku berteriak malas.

Aku tau ini sepatu untuk laki-laki, entah kenapa aku memikirkan Bastian yang memakai ini.

"Mas, yang ini." Kataku sambil menyerahkan sepatu tadi.

"Mari kak. Nomor berapa ya?"

"Lo gila?! Buat siapa?!" Tanya Selena setelah aku menyebutkan ukuran sepatu Bastian. Aku memang sudah bertukar banyak informasi dengan Bastian selama kami mengenal. Jadi aku tidak kesusahan untuk mencari ukuran sepatunya.

"Ada lahh.." kataku kemudian berjalan menuju kasir.

"Alin, lo udah punya cowok? Ih mainnya nggak ngasih tau gue." Kata Selena mencebikkan bibirnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Miss Telat!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang