Bab 17 - Kehangatan Keluarga

910 84 15
                                    

Siwon mendengkur halus, tidurnya begitu nyenyak hingga ia sama sekali tak terusik dengan tangisan bayi di sampingnya.

Namun lambat laun akhirnya Siwon terusik, sesekali ia menggeliat saat merasa lengannya yang di tendang - tendang. Siwon mengerjap sedikit matanya yang berat untuk di buka, merengkuh tubuh mungil yang masih sangat rapuh di sampingnya. Telapaknya menepuk - nepuk halus pantat mungil itu, berusaha meredam tangisan yang tak juga berhenti sedari tadi.

Terdengar suara langkah kaki seseorang, yang sedang berjalan cepat ke arah ranjang. Siwon dapat menebak langkah kaki itu pasti milik Tiffany - istri tercintanya. Walaupun saat ini Siwon sedang memejamkan matanya, mencoba kembali tidur saat suara tangis buah hatinya perlahan mereda, digantikan dengan sesegukan teratur.

Tiffany duduk di pinggir ranjang, menggenggam tangan Siwon yang berada di pantat bayi mungilnya. Mengalihkan ke sisi lain dengan perlahan, namun masih membuat Siwon membuka matanya yang masih mengantuk.

Siwon melihat Tiffany mengangkat tubuh bayi yang sudah dua bulan ini hadir dalam hidupnya, membuat hari - harinya lebih bahagia.

Tiffany mendekap Min Oh dalam pelukannya, mengarahkan payudaranya ke mulut mungil itu. Ia meringis sebentar saat merasakan putingnya sedikit perih, karena sapuan kasar lidah kecil itu. Menyesapnya kuat, seakan Min Oh sudah sangat kelaparan akan nutrisinya.

Siwon melingkarkan tangannya ke perut Tiffany, memeluknya dari belakang "Apa masih terasa sakit?"

Siwon bertanya khawatir, karena memang semenjak pertama menyusui Min Oh, Tiffany selalu merasakan perih di sekitar putingnya, bahkan tak jarang puting Tiffany mengalami lecet dan luka.

Namun, itu wajar di rasakan oleh seorang ibu yang sedang menyusui anaknya, karena lidah dari sang bayi memang masih sedikit kasar. Biasanya fase ini akan dirasakan sampai bayi berusia tiga sampai empat bulan, karena puting sang ibu masih dalam tahap penyesuaian. Jika sudah terbiasa, maka perih itu tak di rasakan lagi, sampai dua tahun usia bayi, dimana batas yang dianjurkan bayi mendapatkan asupan ASI.

Tiffany mengganguk dan tersenyum. Ia tetap bersyukur dan bahagia, karena mendapatkan Min Oh adalah anugrah terbesarnya, jadi Tiffany iklas mengalami sakit yang tiada tara. Bahkan jika harus menaruhkan nyawanya sendiri, ia sangat rela.

"Oppa jangan khawatir, Eomma pernah bilang kalau sakit ini tidak lebih dari tiga bulan. Lagi pula ini sudah tidak terlalu perih dibanding awal dahulu"

Siwon semakin mengeratkan pelukannya, ia bangga dengan istrinya sangat - sangat mencintainya.

"Dia sangat rakus eoh?" ejek Siwon terkekeh saat melihat Min Oh begitu menikmati sarapannya.

"Yak! Jangan dihabiskan. Beri sedikit untuk Appamu ini hah" celetuk Siwon yang langsung mendapat pelototan sinis dari Tiffany.

Siwon bersingut ngeri, memamerkan gigi rapihnya. Ia membelai pipi putranya dengan pelan "Ya.. Ya.. Lanjutkan saja sarapanmu eoh.. Kau harus tumbuh sehat dan kuat MinOh~yaah"

"Jangan belagak irih dengan Min Oh. Karena kau selalu mendapatkannya saat malam, Oppa"

"Tentu saja! Appa harus makan malam agar segar saat pagi, karena Appa harus bekerja mencari uang untuk Eomma dan juga Min Oh" ucap Siwon seperti sedang berbicara dengan anaknya.

"Dasar! Appa otak mesum" Tiffany tertawa, begitu pula dengan Siwon. Candaan seperti ini memang mampu mengobati rasa perih yang Tiffany rasakan saat sedang menyusui.

***

Hari ini adalah hari libur untuk Siwon, biasanya ia bisa bermalas - malasan di rumah seharian penuh, tidur atau sekedar menonton televisi. Tetapi tidak untuk dua bulan terakhir, karena ia harus membantu Tiffany untuk menjaga Min Oh, tentunya.

Istri Dari Masa Depan (selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang