Bab 11 - Ayo Kita Menikah

808 106 23
                                    

Tiffany khawatir memandang wajah pucat yang terbaring di ranjang king size bewarna abu - abu. sudah tiga jam Siwon tak sadarkan diri, kata dokter dia hanya kelelahan saja. Tiffany menggenggam tangan Siwon menenagkan, karena tak jarang ia akan melengguh tak tenang di alam bawah sadarnya. Tiffany juga mengganti handuk kompresan air hangat di dahi Siwon dengan telaten, sesekali mengusap keringat dingin yang keluar.


Tiffany memandang beberapa foto yang berjejer di meja lemari kamar Siwon, menetralisir rasa bosan yang kadang menyelimuti. Tiffany tersenyum ketika melihat foto kecil Siwon dengan berbagai tingkah yang begitu mnggemaskan. Diambilnya salah satu foto yang membuat perasaan Tiffany menghangat, foto yang menampakan Siwon memakai toga kelulusan tersenyum begitu tampan sambil memeluk Ibunya.


Tiffany bersyukur sekali jika Wanita sebaik Nyonya Choi adalah Ibu Siwon. Ia sangat senang, bisa begitu akrap dengan keduanya. Keluarga yang penuh dengan kasih sayang, batin Tiffany mengiyakan. Namun disamping itu, ada rasa penasaran di hati Tiffany, dari beberapa banyak foto yang berjejer, kenapa ia tak melihat sosok Ayah Siwon? apa beliau sudah meninggal dunia?


Lamunan Tiffany pecah, begitu suara denyitan pintu terbuka, memperlihatkan Nyonya Choi yang tersenyum ramah "Sayang, kau istirahatlah dikamar yang sudah Eomma siapkan. Besok pagi Siwon pasti sudah sembuh"


Tiffany memutuskan untuk menginap disini, ia benar - benar khawatir dengan keadaan Siwon. Pria itu tak pernah terlihat lemah didepan Tiffany, dan sekarang kondisinya benar - benar membuat Tiffany khawatir.


Tiffany sudah menceritakan jika ia mengenal Siwon, dan bekerja di tempat yang sama. Tentu Nyonya Choi sangat antusias akan hal itu, ia benar - benar senang jika Tiffany dan Siwon sudah saling mengenal dan berhubungan baik.


"Apa tidak apa - apa Siwon tidur sendirian Eommonim?" Tanya Tiffany Khawatir.


"Apa kau mau tidur disini bersama Siwon?" Goda Nyonya Choi.


"Bu.. Bukan begitu maksudku" Tiffany tergagap malu.


Nyonya Choi terkekeh, sebegitu khawatirnya Tiffany dengan keadaan Siwon "Biar Eomma saja yang menemani Siwon, kau Istirahat saja. Kau juga butuh tenaga untuk besok nak"


Tiffany memanggut setuju, ia tak mau menolak lagi, ia sudah cukup malu dengan kekehan Nyonya Choi. Tiffany dengan Sigap melangkah menuju kamar yang sudah disiapkan.


***


Tiffany tersenyum senang ketika dipegangnya dahi Siwon yang bersuhu normal, ia bersyukur panasnya sudah turun, wajahnya juga tak sepucat semalam, walaupun Siwon belum juga bangun dari tidurnya.


Tiffany berjalan ke gorden yang tertutup, ia membukanya agar sinar matahari bisa masuk. Sinar matahari pagi yang sangat bagus untuk kesehatan.


Siwon mengerjapkan mata perlahan, begitu sinar matahari menembus remang penglihatannya. Siwon merasakan tubuhnya masih lemas, walaupun kepalanya sudah tak sakit lagi. Siwon lagi - lagi mengerjapkan mata, ketika melihat sesosok Wanita yang ia cintai sedang berdiri di dekat jendela, wanita itu tersenyum manis, senyum yang mampu membuat Siwon selalu tak berkedip dibuatnya. Ini pasti mimpi, itu yang Siwon yakini. Tak mungkin jika Tiffany berada dirumahnya, terlebih di kamarnya sendiri. Itu tidak mungkin terjadi.

Istri Dari Masa Depan (selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang