Jere melihat perempuan itu disana. Perempuan yang di claimnya sebagai kekasihnya, namun pada kenyataanya belum ada kejelasan tentang status hubungan mereka. Bahkan sampai saat ini. Perempuan itu tampak duduk sembari sesekali menyeruput sesuatu dari gelas plastik yang Jere yakini didapatnya dari minimarket tempatnya mendudukkan diri. Perempuan itu tampak sedang menunggu sesuatu, entah apa itu, Jere tidak tahu. Tapi asumsinya mengatakan bahwa perempuan itu sedang menunggu jemputan yang akan menjemputnya menuju ke istana besar, yang bagi Jere sedikit mengerikan.
Sejujurnya, saat ini Jere sedang tidak ingin mengusik ketenangan perempuan itu. Selain kondisi kesehatannya yang sedang tidak dalam keadaan fit, Jere juga sedang malas untuk merasakan debaran kencang di jantungnya setiap ia berdekatan dengan perempuan itu. Tapi, ia kalah cepat oleh kerja otak dan kakinya yang seakan menariknya menuju ketempat dimana perempuan itu berada. Dan itu semua membuatnya terkekeh sembari menggeleng frustrasi.
"Ngapain disini sendirian? Tumben nggak bareng Lulu?" Tanya Jere begitu ia mendudukkan dirinya tepat disebelah perempuan itu. Perempuan yang tampak kaget akan kehadirannya yang tiba-tiba.
Jere terkekeh, si perempuan mencebik kesal.
"Lagi nunggu jemputan, Lulu udah pulang. Mau pacaran" Jawab si perempuan seadanya. Lalu mulai menyeruput kembali minuman panas miliknya.
Jere mengangguk paham, lalu menghembuskan nafasnya kencang-kencang. Jujur saja, ia mulai jengah dengan debaran bodoh di jantungnya, yang bahkan ia tidak tahu apa artinya. Pernah ia berasumsi bahwa dirinya terkena penyakit semacam kelainan jantung dan sebangsanya, namun setelah ia berfikir ulang sepertinya itu hal yang tidak mungkin. Mengingat debaran itu hanya hadir disaat ia berdekatan dengan Zefanya. Apa ia harus menjauhi Zefanya saja, untuk kesehatan jantungnya?
"Kamu kelihatan pucat banget, lagi sakit?" Tanya Zefanya yang rupanya diam-diam mengamati gerak-gerik Jere sejak lelaki itu duduk disebalahnya tadi.
"Cuma flu biasa" Kata Jere dengan suaranya yang terdengar serak, sembari memberikan senyumya kepada perempuan disebelahnya itu.
Zefanya membelalakkan matanya, sebelum akhirnya memandang Jere dengan pandangan meminta maaf.
"Karena kehujanan kemarin sore kan?" Tanya Ze, mengingat kemarin sore sesaat setelah Jere diusir oleh sang papa, hujan turun dengan sangat deras.Jere lagi-lagi terkekeh, kali ini ia mengelus sayang surai lembut nan kecoklatan milik Ze. Dirinya yang sedang malas berkata-kata, rupanya mengundang rasa penasaran Zefanya. Dan membuat gadis itu mengerutkan dahinya dalam-dalam, sembari menatap lelaki yang tengah mengelus lembut rambutnya itu.
"Jemputan kamu masih lama?" Tanya Jere, sembari mengambil tangan Ze untuk digenggamnya. Lagi-lagi Zefanya tampak terkejut, namun kali ini ia terkejut karena dinginnya suhu tangan Jere yang sedang menggenggam tangannya.
"B-belum tau, kenapa?" Zefanya tampak salah tingkah, dan itu semua tak luput dari perhatian Jere yang sedang memandang wajah perempuan itu dengan tatapan lembut yang amat jarang ditunjukkannya kepada seseorang. Terutama kaum perempuan.
"Udah jam setengah tujuh, dan sebentar lagi turun hujan. Kalau jemputan kamu masih lama, biar aku anterin pulang" Tawar Jere, sembari berharap agar jemputan Zefanya benar-benar tidak datang. Karena Jere mulai nyaman dan menikmati debaran jantung sialannya sekarang ini.
"Tapi kamu lagi sakit, mending kamu duluan pulang gih. Nanti kalau nggak ada yang jemput, aku pesan taksi online aja" Zefanya harusnya tahu kalau Jere itu tipikal pemaksa, yang tidak mau ditolak apa lagi dibantah.
Lihat saja sekarang, Jere sudah menggenggam kedua sisi pipi Zefanya dan menatap perempuan itu dengan serius, tepat di maniknya. Membuat si perempuan yang tadinya salah tingkah itu, kini menatapnya dengan takut-takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy's Enemy 2
ChickLitFabian Jeremy Peterson - Si playboy macho yang terkenal dengan bakat mengintimidasinya dan juga sifat posesifnya. Tidak ada kata 'jadian' di kamusnya! Kalau dia sudah suka dengan satu perempuan, maka perempuan itu HARUS mau diajaknya 'jalan', tidak...