Lusi masih memakai seragam putih abu - abu , meskipun silalul sudah pergi bermenit - menit yang lalu. Ya hanya karena ngerasa nyeri dibagian lutut dan malas ganti baju. Sekarang ia duduk tepat dikursi meja belajar. Sekaligus ngecek buku - buku yang jatuh tadi . Dan ternyata lusi nemu Buku biru muda yang sama sekali bukan miliknya. Dan anehnya pada bagian covernya terltulis dua kata yang mirip banget sama cover diarynya.
Sebenarnya tidak berani sama sekali tapi rasa penasaran lebih berani dari apapun. Perlahan lusi membuka buku itu, jelas tertulis sesuatu dilembar pertama. "Jika kau perlu seorang sahabat, tanya saja aku . Aku hanya punya sebuah buku dan pena untuk kuajak bicara". Baru kali ini lusi baca buku diary orang tanpa izin, yang aneh dari lembar pertama ini adalah cara menulis struktur kata dan maksud tulisan itu mirip dengan cara lusi menulis.
Gak nanggung - nanggung lusi tetap lanjut baca. " sob, Apakah kau tau hal yang paling menyakitkan didunia ini? setidaknya aku bertanya.Gak ada orang yang jahat apalagi gua, nyakitin orang ajah gak pernah. Tapi sob gua pasti akan melalui hal itu, truss gua harus apa jika itu terjadi? nyakitin orang?" . Apa gara - gara silalul itu gak pernah nyakitin orang sikapnya malah gitu tadi, ternyata seperti itu. Lanjut baca buka beberapa lembar kedepan catatan akhir - akhir ini." sob! nemunih satu orang aneh didepan supermarket. Ngoceh gak jelas hanya karena sebungkus roti kayak anak kecil aja, dia lusi seumuran kok sama gua . Tapi sikapnya itu , yaelah apaan . Aku kasih dia satu little massage semoga aja berguna ".
Yang benar saja nama gua? tentang gua? hahaha saya juga nulis kok bukan kamu aja. Walah .. baru keinget kalau buku si lalau ada disini, berarti ketuker dong! apes. Malu mana isinya acak - acakan " sambil nabok kepala sendiri.
Yahsudahlah mau ngapain lagi , keasikan baca buku pribadi orang malah ngerasain hal yang sama bukunya kebawa sama dia. Dasar lusi kufos sempat bales senyum tapi gak inget sama si diary.
Tidak mungkin ngembaliin buku ini sudah magrib. Lusi sama sekali tidak berani keluar hanya karena buku biru itu. Sekarang ia putuskan kembaliin besok saja pas pulang sekolah.Lusi yang sekarang berbaring dikasur malah kembali bangun muter- muter mikir apakah silalul ngebaca atau nggak. Soalnya semua orang yang suka nulis pasti juga suka baca , itu fakta. Dan dia juga suka belajar pasti kalau malam baca buku gitu atau pasti menulis.
Seperti biasa sebelum tidur ambil buku matematika ngafalin satu rumus masih tetap lusi lakukan walaupun masih kepikiran sama buku merah jambu itu. Tapi lama kelamaan juga tidur kok malahan sambil mangap - mangap dan ngigo ngomong sendiri. Lusi memang seperti itu normal tapi aneh.
Sekarang si lusi gak mikir lagi soal itu. Bagaimana lagi mau mikir , sekarang saja udah mangap dan beberapa menit kemudian ngigo panggil tukang ojek. lusi...lusi.
Lusi! ngigo lagi kamu" teriak kakak lusi yang masih asik dengerin musik dikamar.