Teman baik

19 1 0
                                    

    Lusi terbangun  karena teriakan ibunya. Cahaya matahari sudah memenuhi kamar tidur lusi. Jam weker yang ada di meja samping ranjang menunjukkan pukul 07.00. Lusi berlari kencang menuju kamar mandi. Tidak butuh waktu lama lusi tiba - tiba keluar dari kamar lengkap dengan seragamnya, meski terlihat agak berantakan.

   Lusi  pamit dengan teriakan keras. Arlojinya sudah menunjukkan pukul 08.00 jam segini semua teman - temannya sudah di sekolah dan tukang ojeknya juga sudah dari tadi pada sampai di pangkalan. Terik matahari semakin meninggi lusi tak punya pilihan apapun lagi kecuali berlari ke sekolah. Tanpa berpikir dua kali , ia mulai berlari kencang.

   Pandangannya hanya terarah kedepan tapi pikirannya berputar - putar mencari solusi agar bisa masuk ke kelas. Beberapa menit berlari tanpa berhenti , ia nampak terjatuh kecapean. Padahal sekolah masih jauh. Sempat lusi merasa putus asa bagaimana tidak sekarang sudah jam setengah sembilan . Jalan tempat lusi  terjatuh letih begitu sepih . Tiba - tiba saja terdengar suara yang perlahan memecahkan keheningan. Lusi! hanya terdengar satu panggilan yang begitu terdengar jelas.

 Lusi berbalik kebelakang, nampak seorang laki - laki mengendarai sepeda perlahan menuu kearahnya. Kamu? Kok bisa ada disini lul. Sudahlah jangan banyak bertanya, cepat naik kamu sudah  terlambat"ujar lalul dengan singkat.

 Sepeda ontel itu melaju dengan cepat menuju sekolah. Lalul mengayuh pedal begitu cepat. Lusi hanya diam karena masih khawatir karena bagi lusi, ini pertama kalinya ia terlambat kesekolah dan itupun sudah sangat kesiangan. Tak butuh waktu lama sepeda itu berhenti didepan sekolah lusi. Hanya ada pak satpam yang berjaga di depan pintu gerbang yang sekarang menatap keduanya dari kejauhan.

 Aku masuk ke sekolahnya gimana? Tanya lusi

Lewat pintu belakang saja atau panjat pagar, yah itu kali solusinya pilih saja" ujar lalul

Mau lewat pintu belakang ada pak satpam, mau panjat pagar takut manjat. Terus gimana?

Kamu manjat saja biar aku yang pegangin tangganya, gak usah takut. ok?

Yah ok.

Lusi berhasil memanjat tanpa ketahuan. Sedang lalu masih menatap dengan khawatir dibawah. Sampai setelah beberapa menit berlalu tidak ada suasana yang mengkhawatirkan barulah si lalul meninggalkan pintu belakang.

Tak ada jejak yang disisahkannya dia menghilang begitu saja. Lusi juga tidak sadar kapan silalul pergi . Yang jelas hari ini ia sudah bantu lusi untuk masuk ke sekolah tanpa ketahuan. Lusi juga tak sempat berterimah kasih atau mengucapkan selamat tinggal, mungkin lain waktu.

Satu hal yang terlupakan , buku biru muda lalul masih tersimpan dengan rapi dirangsel lusi . Lusi dan lalul melupakan tentang buku mereka yang tertukar . Boro - boro lalul yang memintanya duluan dia malah hilang tanpa jejak etelah menolong lusi . Tapi maklumlah Lalul adalah siswa elimited edition tidak pernah telat masuk kelas , kerja tugas .Siswa terperfect yang punya banyak fans tentunya tidak mau terlambat masuk kelas ya setidaknya hanya terlambat beberapa menit untuk yang pertama dan terakhir kali.



from L to LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang