"Tapi, Pa, bahkan aku bisa menahani ini semua," bela Yuki memohon pada Papanya. "Kenapa harus digantikan?"
Atmidja menatap anak gadisnya dengan rasa bersalah.
"Maaf, sayang. Tapi keputusan Papa sudah bulat, mulai sekarang seluruh saham perusahaan akan Papa alihkan pada Xiver," ucap Atmidja. "Lagipula kan kamu masih punya empat butik besar bukan?"
Yuki duduk dengan kesal. Cewe itu mengendus malas, bagaimana bisa Papanya dengan gampang berbicara jika seluruh saham atas namanaya kini berpindah kearah Xiver. Apa- apaan ini?
"Tapi itu hanya butik, Pa," Yuki masih tidak terima. "Aku tidak terlalu suka dengan butik itu."
Atmidja menautkan alis. "Lalu?"
"Pa...," mohon Yuki. "Berikan saja semua butik miliku pada Xiver, jangan perusahaannya."
"Butik?" Atmidja sedikit terkekeh. "Kamu kira Xiver seorang wanita, dia laki- laki sayang."
"Terserah Papa,"
Yuki mendumel dalam hati, kesal dengan sikap Papanya. Bukannya Atmidja sayang padanya? Melebihi rasa sayangnya pada Xiver, lalu kenapa Atmidja malah memberikan saham yang sudah lama ada ditangan Yuki pada Xiver?
Atmidja duduk, lalu menatap Yuki. "Papa punya satu kejutan untuk kamu," ucapnya.
"Apa?" balas Yuki ogah- ogahan.
"Pasti kamu akan menyukainya," yakin Atmidja.
Yuki mengangguk malas, karna bagi Yuki sekarang adalah, sahamnya kembali karna itulah yang bisa membuatnya senang.
☕☕☕
"Kamu tuh ya, kebiasaan banget," Pak Danu berkacak pinggang, menatap tajam Al. "Sekarang apa alasan kamu mendapat nilai telur mata sapi dalam pelajaran saya?"
"Enggak tau,"
"Berani kamu menjawab!" hardik Pak Danu.
"Bapak nanya ya saya jawab, kalau nggak saya jawab berarti saya nggak sopan,"
"Keluar kamu dari ruangan saya!" usir Pak Danu dengan amarah.
"Ya," Al menurut, lalu keluar dari ruangan laknat itu.
Saat Al keluar, cowo itu menendang tembok putih dengan kencang sampai menimbulkan suara lalu Al pergi.
Pilihan yang paling tepat adalah taman sekolah, dibawah pohon mangga yang teduh.
"Emang dasar guru geblek," Al meledek Pak Danu. "Gimana nilai gue nggak jeblok coba kalau dianya aja nggak pernah masuk, sekalinya masuk marah- marah nggak jelas."
"Lagian siapa yang bisa ngerti pelajaran sejarah coba," Al ngomel lagi seraya menyambil daun manga yang jatuh.
"Dikira gue wikepedia berjalan apa, yang bisa ulangan 10 bab sejarah dalam tiga hari."
"Siapa juga yang mau baca buku tebel kuno kayak gitu, emang gue kutu buku."
Al menyenderkan kepalanya, lalu menatap atasnya.
"Dasar kadal Mesir!" kemudian cowo itu memanjat pohon mangga hingga yang paling atas.
Asal kalian tau, Al itu jago banget dalam urusan panjat memanjat. Apalagi kalau moodnya sudah buruk, pasti malah nambah jago.
KAMU SEDANG MEMBACA
[KSS- 2] Annoying Brondong
Historia CortaDia cuma Adik, nggak lebih dan nggak kurang. -Yuki Jangan anggap gua Adik, please ini menyakitkan :(. -Al