04:: Kue Mochi

1.1K 194 15
                                    


Info: Kalau dipart sebelumnya Yuki pake kata- kata yang terlalu formal maka mulai dari part sekarang akan diganti
jadi... ya, lebih santai aja.
biar enak kalau ngebaca. tapi jangan kaget ya, hehe.
-Makasih-

☕☕☕

"Al, shtt...," Stefan memanggil Al dengan bisikan.

Dan kalian harus tau, jika sekarang kelas Al ada ulangan harian. Dan itu membuat Al kesal mati- matian. Dan itu membuat Al tiba- tiba mules.

Dan dan dan Stefan ingin nyontek.

"Apa?" sahut Al kesamping, suaranya yang cukup keras membuat bu Diana menoleh dengan tatapan tajamnya.

"Jangan keras- keras tai, nanti ketauan," balas Stefan pelan.

Al manggut- manggut lalu melihat bu Diana sebentar.

"Stefan minjem pulpen, bu. Tinta pulpennya habis." Al menoleh ke Stefan yang dibalas senyuman kikuk oleh cowo itu.

Bu Diana percaya begitu saja, membuat Al mendesah lega lalu mengernyit tanya ke Stefan.

"Apaan?" lanjutnya.

Stefan membalas dengan menunjuk kertas ulangan Al lalu membuat kode pada jarinya, seperti menyebut angka 1 sampai sepuluh.

Karna Al teman yang baik, jadi cowo itu menulis jawabannya dikertas lalu dibuat seperti bulatan dan dilempar ke Stefan.

Stefan menerimanya dengan senyum gumriah. "Makasih," ucapnya lalu membuka kertas yang Al lempar tadi.

"Saus tartar," delik Stefan pada Al yang hampir ketawa.

Bagimana enggak, kertas itu bukan isi jawaban, melainkan gambar binatang yang sedang menepuk pantatnya sambil memeletkan lidah.

Kalau kayak gini Al jadi terkesan sangat baik pada Stefan :)

☕☕☕

Jika semua orang sedang asiknya kampanye besar- besaran dikantin sekolah, maka tidak dengan Al yang justru menekuk wajahnya kesal karna berada diperpus.

Bukan kesal karna tidak ke kantin, tapi karna bundanya lupa memasukan kotak bekal miliknya, ahasil Al tidak jadi makan kue mochi kesukannya.

"Kamu kenapa? Ditekuk gitu mukanya?" tanya Yuki heran.

"Nggak mau belajar," lanjutnya.

Al buru- buru menggeleng. "Bukan- bukan," jawabnya sambil mengoyakan tangannya.

"Terus kenapa," tanya Yuki, lagi.

Al mengembungkan pipinya lalu membuang nafasnya, kembali menatap Yuki dengan wajah memelas.

"Kue mochi aku nggak dibawa sama bunda, padahal aku pengen banget," manja Al.

Yuki hampir mengatupkan rahang saat mendengar apa alasan Al menekuk mukanya. Mochi? Yang benar saja, seoarang cowo yang mau lulus SMA kenapa lembek begini hanya karna kue mochi.

"Jadi cuma gara- gara kue mochi kamu sampe kayak begini? Kamu udah gede lho, Al, udah mau lulus," Yuki jadi heran sendiri.

[KSS- 2] Annoying BrondongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang