Time 1: Another Tomorrow Day

7.7K 147 14
                                    

"S-Sen-Sensei... A-a-apakah...... Apakah salah jika aku mencintai seorang wanita?"

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Time 1: Another Tomorrow Day

Angin sepoi-sepoi menggulung sehelai daun yang terbang melayang terbawa angin bak gelombang ombak menggulung di lautan.

Derap kaki para siswi mulai terdengar nyaring mengisi halaman sekolah yang sudah di datangi oleh para murid. Baik murid lama atau baru semuanya tampak sederajat tanpa memandang perbedaan di antara mereka, termasuk juga untuk para guru yang lama ataupun baru ketika mempersiapkan bahan materi ajar mereka di ruang mereka masing-masing.

Sebuah energi baru telah tiba. "Eh, Gedung sekolah ini tidak pernah kehilangan daya magisnya yah?" Aku menghela nafas panjang saat memikirkan itu.

Hari ini adalah tepat hari peringatan tahun keduaku bekerja sebagai guru di SMA Otonokizaka. Sejujurnya, tidak pernah sedikitpun aku membayangkan bahwa di masa depan aku akan bekerja sebagai seorang guru di gedung sekolah yang sama, tempat dimana dahulu aku pernah menghabiskan masa SMA-ku.

Melihat ke belakang, aku pikir keputusanku di masa ini disebabkan oleh peristiwa 'di hari itu', meskipun aku tidak bisa berbuat apa-apa untuk menyesali perisitiwa itu. Sebuah kenangan yang mungkin tidak ada artinya namun telah memulai deretan rangkaian kisah yang panjang hingga mempengaruhi karirku pada masa sekarang.

Bagaimanapun juga karena aku sudah memutuskan untuk bekerja sebagai seorang guru maka aku harus berusaha untuk terus lebih semangat daripada hari kemarin supaya bisa menjadi pengajar yang baik.

Aku, Umi Sonoda, 23 tahun, Guru PE - Penjaskes (Pendidikan Jasmani dan Kesehatan), bersumpah bahwa selama aku menjadi seorang guru, aku tidak akan pernah mengecewakan anak didikku.

.....................

Sebuah sumpah yang tidak seharusnya aku ucapkan karena itu membuatku menyesal di kemudian hari.

Hari senin, pagi ini aku memulai kegiatan bekerjaku di ruang UKS.

Mungkin kalian bertanya-tanya "Kok di UKS?". Kalian boleh percaya atau tidak bahwa inilah yang disebut keajaiban SMA Otonokizaka!

Sebelumnya Sekolah inj pernah mengalami berbagai konflik dan masalah yang berujung pada keputusan untuk menutup gedung ini secara permanen namun ajaibnya itu berhasil dihindari! Yah, Aku mengenang masa SMA-ku yang berusaha keras untuk mencari cara agar sekolah ini bisa bertahan dan kami berhasil! Sungguh!

Ahh, tapi itu adalah cerita yang lain.

Bahkan meskipun SMA ini berhasil bertahan tujuh tahun setelah menghadapi masa berat tersebut. Kami, di masa sekarang menghadapi permasalahan pelik lainnya, bukan tentang jumlah murid, namun masalah dana sekolah yang semakin menurun akibat menyesuaikan diri dengan perkembangan jaman. Ini juga diperparah dengan pengurangan dana subsidi pendidikan oleh pemerintah jepang untuk sekolah swasta. Intinya, kami sedang melakukan penghematan anggaran dengan mengurangi jumlah guru.

Begitulah ceritanya sehingga meskipun aku adalah seorang Guru PE namun dikarenakan kegiatan mengajarku tidaklah rutin setiap hari seperti halnya Guru mata pelajaran yang lain makanya aku ditugaskan untuk membantu ruang UKS sebagai perawat kesehatan mereka. It's OK! Ini masih agak berhubungan dengan materi kuliahku dulu, kok.

Kalau dipikir-pikir, ruangan ini setiap harinya selalu ramai dikunjungi oleh para siswi pada saat jam sebelum masuk kelas dan pada waktu istirahat. Sebetulnya aku heran apakah mereka itu benar-benar sakit atau cuma sekedar berniat mengobrol denganku sambil minum kopi gratis sih?.

Dear My Teacher (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang