Epilogue: Be With You.... Together and Forever
Hari Minggu, Rumah Alisa
"EHHH???!!!"
Minggu pagi yang tenang di kediaman keluarga Ayase tiba-tiba menjadi riuh kala gadis berumur enam belas tahun itu berteriak dihadapan kakaknya yang sedang asyik menyeruput kopi hangat di cangkir unik kesukaannya sembari menyelonjorkan kaki di kursi sofa merah panjang.
Sementara itu sang kakak hanya bisa mengerutkan dahi keheranan seraya mengangkat satu alis mata kirinya saat mendapati tingkah adiknya yang panik diluar dugaan itu.
"Kenapa kamu kaget kayak gitu, non? Normal kan kalau kakakmu tinggal di rumahnya sendiri?" kata Eli dengan santai menghela nafas panjang.
"T-Tapi kerjaanmu nanti bagaimana?" tanya Alisa panik. Gestur tubuhnya terlihat kaku layaknya ingin mengatakan 'seharusnya kamu sudah enyah dari sini sekarang'.
"Ahh, tentang itu, Aku sudah memikirkannya masak-masak. Nantinya aku dan Nozomi akan bekerja sama untuk mendirikan sebuah toko pusat souvenir baru di sekitar daerah Akihabara ini."
[konsepnya adalah toko pernak-pernik yang digabung dengan kekuatan spiritual... Ahahaha!! Keren kan?! Hahaha..!! – sambungnya dengan nada minor]"Jadi, aku tidak perlu jauh-jauh pergi kekota Osaka lagi. Lalu setelah sukses, nanti kami akan mendirikan toko cabang di Sakae dan Namba lalu Hakata... Hahaha...." kata Eli bersemangat memainkan jemari tangannya di sekitar cangkir hingga isi kopi di tangannya itu hampir tumpah.
"Huh, Dasar otak dagang...!" gumam Alisa di dalam hatinya, kini dia sudah agak tenang namun bagaimanapun juga itu tidak bertahan lama, karena...
"....Dan mulai sekarang, Nee-chan sendiri yang akan mengantarmu pergi dan pulang ke sekolah setiap harinya!"
"Hehh?!!" protes Alisa semakin menjadi-jadi. "T-Tapi, Onee-chan??!!"
Sang kakak malah balik melotot ganti menantang adiknya yang mulai merengek manja. Sambil mengacungkan cangkir kopi itu ke arahnya dia berkata: "Gak ada tapi-tapian... Rapot Absenmu sudah terlalu banyak!!! Aku sampai malu ditegur oleh Ibu Kepala Sekolah Minami gara-gara kasusmu ini!".
Sejenak dia merenungkan kembali kata-katanya sambil memiringkan kepalanya ke atas langit-langit.
"Ehh, Ngomong-ngomong Ibu itu kok tetap awet muda yah?!" gumam Eli penasaran namun Alisa yang mendengar itu hanya bisa mendesah nafas panjang dengan kepala menunduk ke bawah.
"Huffttt.... Kakak, kamu gak nyadar? Dia itu juga adik kelasmu, Kotori-sensei."
"Kotori? Kotori Minami?!!... HEEEEHHHH???!!!! Kenapa aku gak sadar tentang itu?!" giliran Eli yang kini berteriak penuh kejut.
"B-Beneran?!" tanyanya ulang sedikit tidak percaya dengan mata terbelalak namun sang adik tetap bersikap dingin sambil mengangguk.
Sementara bersikap dingin di dalam hati Alisa malah tertawa-tawa manakala membayangkan keadaan pertemuan mereka berdua kemarin. Karena kakaknya tidak tahu identitas sebenarnya dari Mrs. Minami selama ini maka tentu sang kepala sekolah itu berusaha bersikap untuk lebih dewasa untuk menunjukkan kekuasaannya sehingga tidak pernah ketahuan bahwa identitas dirinya yang sebenarnya adalah si adik kelas, Kotori Minami.
"Ahh, Lain kali aku akan membawakannya kue manju sebagai ucapan terima kasihku selama ini." sambungnya dengan wajah terkulai lesu.
"Di Toko Homura?" tebak Alisa.
"Yup."
"Nah, Kalau begitu kamu bakalan ketemu adik kelasmu lainnya..."
"Honoka kan? Kalau dia sih aku sudah tahu." jawab Eli dengan suara acuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear My Teacher (SELESAI)
FanficKarna saya ngetiknya lewat hp jadi nanti dulu aja deskripsinya yah. ????