[VII] Melancholic Misanthrope

1.3K 149 43
                                        

LABYRINTH
©2018, influenceaurora

    🍁-🍁-🍁-🍁-🍁 

Vancouver.

Kota yang menjadi mimpi buruk bagi seorang Kim Yerim. Ah, hanya dengan memikirkan keberadaannya di sini sedetik saja membuat kepalanya seketika pening. Tak pernah sedikit pun Yeri berani berprasangka jika ia bisa menginjakkan kaki di kota ini. Enam tahun mendekam di Kanada nyatanya tak cukup baginya menghilangkan segala kenangan pahit yang terukir di tempat ini.

Pagi itu saat jarum jam telah menunjuk angka delapan lebih dua puluh, Yeri menginjakkan kaki di kantor tujuh belas lantai milik Paris High Style Magazine. Di hadapannya, ada sosok Nancy Jewel McDonie yang berdiri dengan segaris senyum tipis di parasnya, cantik sekali.

"Coba jelasin sama gue apa rencananya," tukas Yeri to the point.

"Lo bakal debut di Paris, Kate. Congratulations," pekik Nancy lantas bertepuk tangan heboh. Yeri otomatis menjatuhkan tatapan malas pada asistennya itu, yang lantas membuat gadis belasteran Inggris-Korea itu seketika mengatupkan bibir. Dari gerak-geriknya, Nancy sudah paham jika mood Yeri saat ini sedang tidak baik.

"Iya, iya, gue tahu lo ngga suka hal yang bertele-tele kayak ini. Gue bakal jelasin detail kerjaan lo di sini."

Gadis semampai itu menyerahkan tumpukan tipis berkas bersampul map tosca pada Yeri, lalu mengisyaratkan dua orang asing yang sedari tadi berdiam di kubikel untuk mendekat.

"Ah, sebelumnya, ini David sama Somi. Mereka ini desainer magang yang direkrut secara khusus untuk proyek ini. Detail proyeknya sudah terpapar di sana. Kalau kurang jelas, lo bisa tanya nanti pas forum introduction dimulai dan itu terhitung tiga jam dari sekarang," jelas Nancy yang hanya dibalas anggukan oleh Yeri.

"Ada lagi?"

Nancy sedikit mendengus. Katy Kim yang begitu to the point terdengar sangat aneh di telinganya. Gadis bersurai legam gelombang itu lantas menarik napasnya dalam-dalam, "Oke, gue akan jelasin regulasinya. Paris High Style Magazine punya beberapa wewenang sendiri. Kita diwajibkan bekerja secara tim, Katy. Empat orang satu tim dengan satu team leader. David dan Somi bakal bantu kita perihal pemilihan bahan, pengaturan, usulan inovasi, dan hal-hal lain jika diperlukan, tetapi ide, sketsa kasar, dan hal-hal krusial yang menyangkut hak cipta akan tetap jadi tanggungan lo sebagai desainer utama."

Lagi, Yeri hanya mengangguk dan menaruh berkas yang baru dibaca seperempat bagian itu di meja. Tatapannya lantas beralih pada dua orang yang berdiri di hadapannya dengan ekspresi gugup.

David menyenggol pelan lengan Somi lantas gadis bule itu akhirnya bersuara, "Bonjour. Good morning, Miss Kim."

Yeri mengangguk dan tersenyum, "Mohon bantuannya ya, Somi, David. Ah, jangan panggil saya Miss Kim. Panggil Kak saja. Kak Kate."

Wanita dua puluh enam tahun itu pun kembali memfokuskan atensinya pada Nancy. Gadis Inggris itu terlonjak kaget, sontak merogoh saku rok spannya dan memberikan sebuah kartu berwarna ungu pada Katy, "Oh ya, hampir saja gue lupa jelasin ini sama lo. Kantor ini punya sistem akses lantai. Cuma team leader dan co-team leader yang punya akses ke kantor direktur dan ruang meeting lantai lima belas sampai tujuh belas. Desainer magang kayak David dan Somi hanya punya akses sampai lantai sepuluh. Itu access card lo. Jangan sampai hilang."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 03, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LabyrinthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang