LABYRINTH
©2017, influenceaurora
🍁-🍁-🍁-🍁-🍁
"Okay, that's all. Thank you."
Presentasi itu diakhiri oleh tepukan tangan dari para audiens, termasuk Mark.
Ya, saat ini ada banyak pertanyaan yang memenuhi benak pria itu. Bagaimana mungkin seorang Kim Yerim yang pemalu dan lugu kini menjadi seorang wanita karier yang mandiri dan percaya diri dalam rentang waktu enam tahun? Mark bahkan tidak percaya jika wanita itu adalah istrinya jika saja tatapan mereka tak sempat bertemu saat itu.
Sekarang Chanwoo memperkenalkan Katy pada pada kolega yang akan berkecimpung di proyek ini. Wanita itu dengan ramah menjabat tangan mereka satu persatu. Sementara Mark memerhatikannya dalam diam dari kursinya.
Hingga akhirnya Chanwoo dan Katy tiba di antrian terakhir, yakni Mark. Pria itu langsung bangkit dan berhadapan dengan kedua orang itu.
"Okay, Katy. He's Mark Lee, CEO of Paris High Style Magazine. The one who's going to promote you in Paris."
Tatapan mereka kembali bertemu. Kali ini benak Mark begitu tergugah untuk mencari kebenaran di balik dwimanik Katy. Namun hasilnya nihil. Wanita itu menutupinya dengan baik, menyamarkannya dengan senyuman ramah persis seperti yang ia lakukan saat menyapa kolega yang lain.
"Nice to meet you, Mr Lee," sapa Katy dengan ramah sembari mengulurkan tangannya.
Sementara itu, Mark tak langsung menjabat tangannya. Pria Kanada itu justru melayangkan kalimat tanya yang membuat Katy dan Chanwoo saling bertatapan heran, "Sorry for my impolite question but are you Korean?"
Wanita itu tidak langsung menjawab, namun terlebih dahulu mematrikan kembali seulas senyum yang sempat memudar pada raut wajahnya.
"Yes, I am. May I know the reason why you asking that?"
"Tidak apa-apa, Anda terlihat mirip seseorang," tandas Mark, "Nice to meet you too, Miss Katy."
Mark pun akhirnya menjabat tangan Katy setelah membiarkannya menggantung lama.
Ada getaran aneh yang menggerayangi telapak putih Mark tatkala kulit mereka bersentuhan. Perasaan pria itu kembali dilanda badai. Wanita bernama Katy Acasha ini sungguh mirip dengan Kim Yerim istrinya.
Katy kemudian melirik jam tangan berwarna emas yang melingkari lengannya. Ekspresi wajahnya mendadak berubah dan ia langsung menepuk pelan lengan Chanwoo hingga atensi CEO Clavetd Group itu terarah padanya.
"Oh. Maaf, Pak Jung, saya ingin pamit undur diri terlebih dahulu. Ada hal yang harus saya urus berkaitan dengan proyek ini. Nanti untuk perkembangan proyeknya, akan rutin saya laporkan pada Anda."
Chanwoo mengangguk. Wanita itu pun langsung undur diri dan bergegas merapikan berkas-berkas presentasinya dibantu asistennya.
"Kalau begitu, saya juga pamit. Nanti dilain waktu, kita bisa ngobrol lagi. Saya duluan," pamit Mark begitu terburu-buru. Chanwoo yang saat itu berniat mencegah kepergian Mark akhirnya harus memendam niatnya.
Pemuda Kanada itu keluar ruangan dan langsung menghampiri Haknyeon yang menungguinya di dekat meja resepsionis.
"Joo, kau tetap di sini. Aku minta kau awasi wanuta yang memakai kemeja bermotif floral dan rok span warna kuning yang nanti ke luar ruangan itu. Ikuti dan amati dia. Kau baru boleh kembali setelah dapat perintah lebih lanjut dariku."
Haknyeon begitu heran melihat presensi Mark di hadapannya. Atasannya yang selalu terlihat tenang menghanyutkan itu kini nampak begitu kacau dengan lagak panik dan tergesa-gesa.
"Siapa dia dan kenapa saya harus mengikutinya, Mark?" Haknyeon menuntut penjelasan.
"Kau akan mengerti setelah melihat orangnya. Aku dan Herin balik ke kantor dulu. Aku harus menghubungi Renjun secepatnya via skype."
Haknyeon bingung, namun ia tetap melaksanakan perintah Mark itu. Ia sadar, cepat atau lambat pasti Mark akan bercerita padanya.
Mark berjalan begitu cepat menuju basement diikuti Herin yang tergopoh-gopoh mengejar langkah-langkah besar pria itu.
Ia mengeluarkan smartphone-nya dan memencet speed dial nomor 9, bermaksud menelepon Renjun. Baru setelah sering ketiga, Mark tersambung dengan pemuda China itu.
"Halo?"
"Jun, telepon aku via skype sekarang."
"Kenapa, Mark? Aku masih ke luar."
"Kim Yerim, dia sekarang ada di Kanada."
-to be continued-
Ini baru chapter awal, tapi mereka malah bikin greget aja hhhh
Votes + comments = my moodbuster :)
[REVISED]
KAMU SEDANG MEMBACA
Labyrinth
RomanceMark mencintai Yeri dengan rasa sakitnya, sementara Yeri membenci Mark dengan torehan luka di hatinya. Dua arus yang saling bertubrukan ini ke mana akan bermuara jua? LABYRINTH ©2019, influenceaurora
