Mengambil tempat di tiga pilar Bumi: Seoul menjadi latar kenangan manis yang tak layak tuk dikenang, Vancouver menjadi saksi ketika dua insan yang terluka ini dipertemukan oleh kasino takdir, dan Paris adalah saksi bagaimana cerita ini diakhiri oleh jawaban dari tanda tanya.
Labirin adalah sebuah ketidakberuntungan yang memerangkap tiga anak manusia yang kini telah tumbuh dewasa: satu Adam dengan dua Hawa. Hawa yang pertama, bodoh. Adam satu-satunya lebih bodoh. Hawa yang lain, masa bodoh. Bodoh adalah kata yang paling tepat untuk menggambarkan situasi bodoh ini.
Mark mencintai Yeri dengan rasa sakitnya, sementara Yeri membenci Mark dengan torehan luka di hatinya. Dua arus yang saling bertubrukan ini ke mana akan bermuara jua?
notes:
Sebelum kalian membaca buku ini, aku cuma mau bilang bahwa tema yang aku usung di sini lumayan berat dengan konflik yang rumit. Jangan lupakan juga label konten dewasa yang udah aku taruh di awal. Jadi mohon pengertiannya ya.
Jika kalian penasaran tapi kalian masih dibawah umur (usia 13-17), kalian aku perbolehkan membaca kok. Bacaan ini secara garis besar tidak memuat sexual/harassment contents, hanya bahasa dan bahasan yang mungkin sedikit complicated. Apabila terselip konten yang menjurus, anggap saja sebatas pengetahuan, hanya sekadar tahu, jadi tidak usah begitu serius. Gunakan akal kalian secara bijak ya, rekan-rekan.
Saya menghargai setiap bentuk apresiasi dan cinta kalian untuk Mark-Yeri khususnya mereka di buku ini. Jadi jangan sungkan dan segan untuk melakukan interaksi ya!