Chapter 1: Awal Masuk Kantor

232 8 0
                                    


Hai Para pembaca, khususnya warga Rain City alias Bogor, hehe maaf nih author baru belajar, jadi mohon di maklumi ya. Semoga kalian Puas membaca ceritanya
Mohon maaf ya..
Untuk cover itu hanya perumpamaan ya, hehe.
Pemeran
Andara Halwa Anzani
Nicko Halim Pradana Kusuma
Rahman Adi Santoso
Karina Yuwono

____________________________________

Kring, kring, kring suara alarm terdengar keras, "ih berisik". Ucap Dara Setengah sadar.
" Sayang bangun, bukannya hari ini kamu masuk kerja". Ucap sang Mama terdengar dari bawah. "Kring, kring, kring " bel terus berbunyi. Menunjukan sudah pukul 6 Lewat.
Saking berisiknya Dara pun terbangun dengan perasaan jengkelnya, "bulsyit". Celotehnya kesal. Saat Dara melihat jam wekernya, diapun tersentak kaget. "Ahh. Kok udah jam segini, mamaa kenapa gak bangunin Dara sih?". Teriaknya kencang Dari Atas . "Mama udah bangunin kamu dari tadi, pintu juga udah mama ketok, tapi kamu gak nyaut nyaut". Balas sang mama kwtika telah diatas. Hari ini adalah hari dimana Dara kembali bekerja, setelah sia cuti satu minggu, dia bekerja di salah satu perusahaan yang menawarkan jasa Tour Guide di Kota Bogor. Telat mungkin sudah biasa bagi para pekerja yang suka melanggar aturan, namun berbeda dengan Dara, mungkin telat adalah sebuah bencana yang ia dapatkan. Karena Dara adalah pekerja yang disiplin dan suka tepat waktu, namun kali ini berbeda, ini adalah kali pertama dia telat, apalagi dia harus menghadapi Bosnya yang super killer, ditambah lagi para wisatawan yang berasal dari berbagai Negara dan bahasa yang berbeda beda membuat pikirannya semakin runyam saja. Diapun terburu ke kamar mandi tidak sempat untuk mandi, diapun memutuskan hanya untuk cuci muka dan sekedar gosok gigi saja, dan menggunakan parfum sebanyak banyaknya untuk menghilangkan rasa bau, setelah semuanya telah rapi Darapun bergegas berangkat, " ih sial, udah mau jam 7, cepet amat sih". "Mah berangkat ya". Ucapnya terburu-buru sambil memakai sepatu, "sarapan dulu", balas sang mama, "aku bawa aja, udah telat nih mah". Ucapnya yang sudah berlari keluar. " Aduh nih kang Anto lama amat sih" serunya kesal. Kang anto adalah ojek langganan Dara yang selalu bawa Dara kemanapun dia mau. "Sorry neng telat, akang bantu istri akang dulu, tumben neng smsnya siang?" Ucap seorang pria yang ternyata kang anto. "Ah nanti aja jelasinnya kang, aku udah telat banget nih." Jawab dara sewot. "Hayu atuh urang mangkat", balas kang anto dengan logat Sundanya yang kental
Kang Anto pun langsung memacu gas Motornya Melewati Jalanan Kota Bogor yang Pastinya Macet di Pagi Hari, apalagi di sekitar kawasan Sempur.

"Kang bisa Lebih Cepet gak? udah deadline nih" seru Dara khawatir. "Ini udah cepet Neng" balas Kang Anto...
Suasana semakin parah dengan kemacetan yang luar biasa, memang hari ini adalah Hari Senin, dimana pasti jalanan sangat macet, apalagi antara Jalan Sudirman-Djuanda- dan Jalak Harupat pasti sangat Macet.

" Ya Allah Kenapa harus Macet sih" Ucap Dara kesal, "Ya sabar atuh Neng, kalo udah macet mau di apain lagi" Balas Kang Anto dengan santainya Menenangkan Pelanggannya itu. "Akang nih sabar sabar aja, gara gara Akang Dara Telat" Dara Menggerutu, "Lah naha Akang yang disalahin, ya itu mah salah Neng Dara Sendiri yang tidurnya kebluk". Balas Kang Anto heran, Dara membalas dengan wajah malu, "ah Ya udah ya udah maaf Kang".

Setelah Hampir 30 menit terjebak macet, mereka akhirnya sampai di Kantor tempat Dara bekerja. "Hatur nuhun ya kang" ucap Dara sambil meberikan ongkos. "Siap Neng, lain kali Bobonya Jangan Kebluk gera, hehe" balas Kang Anto sambil bercanda. "Ini juga salah Akang" Dara Mendengus..
"Iya Atuh Neng Geulis, maafin Akang, Akang gak akan ngulangin lagi" balas Kang Anto Sedih memelas. Darapun terkekeh melihat ekspresi Kang Anto". Setelah itu Kang Anto langsung pulang, dan Dara cepat cepat menuju Pintu masuk Kantor,
"Dara Apa kabar? Gimana liburannya" ucap seseorang yang membuat Dara terkaget, dan membuatnya menoleh yang ternyata itu Eva sahabatnya.
"Hai Va, so sorry gu gue telat" ucap Dara terengah engah.
" Hah, baru gue denger nih, gak salah dengerkan gue? Seorang Dara yang super disiplin bisa telat" ucap Eva heran.
"Ah, nanti lah dibahasnya, gue ada tugas nih" balas Dara khawatir sambim terus melihat jam tangannya.
" Wow, ini mah bakal jadi good news, hahahaha" ledek Eva.
"Selamat menikmati hadiah dari bos ya Dar, gue sih udah biasa, hehe" ucap Eva kembali sambil menyikut lengan Dara dan berlari menjauhi Dara, Dara hanya mendengus dan jengkel mendengar ucapan sahabatnya itu.

Sesampainya di lantai 3 Dara langsung berlari menuju ruangan Bosnya, iapun tidak sengaja menabrak seorang pria yang terlihat asing baginya.
"Mas punya mata gak sih?" ucapnya kesal.
Pria itu hanya tersenyum mendengar celotehan Dara.
"Can you speak Bahasa?" Ucap Dara yang semakin kesal karena pria itu diam saja.
Tanpa mau berdebat akhirnya Dara meninggalkan pria yang terus mengamatinya itu.. "tuli apa budeg sih" gumamnya dalam hati. Segera diapun langsung menuju ruangan bosnya.

Pak Rustam, bos yang dianggap Super Killer oleh para karyawannya, karena setiap karyawan yang telat sedikit pasti diancam potong gaji, gak nyampe di pecat sih. Tapi kalau terus ngeyel ya tetep di pecat, berbeda dengan Dara yang belum pernah merasakan kekilleran Pak Rustam, ya karena Dara karyawan yang disiplin, berbeda dengan sahabatnya Eva, yang suka terlambat dan sering mendapat teguran, namun dia tidak takut, karena bosnya akan menyesal jika bosnya memecatnya karena kinerjanya yang baik (pede gile)

Setelah sampai di pintu ruangan pak Rustam, Dara membuka perlahan dengan rasa was was.
"Se selamat pagi pak?" Ucap Dara gugup.
"Pagi, silahkan masuk Dar" balas pak Rustam yang tengah mengobrol dengan karyawan yang tak lain adalah Rahman.

"Gini Dar, maaf sebelumnya" ucap pak Rahman terpotong uxapan Dara
" maaf pak maaf saya gak akan ngulangin lagi, sekali lagi maaf"
Kedua pria itu merasa heran atas ucapan Dara.
"Kamu ini ngomong apaan sih" ucap pak Rustam bingung.
"Hehe maaf pak" ucap Dara tertunduk malu, Rahman hanya menahan tawanya melihat wajah Dara yang memerah.
"Gini loh Dar, saya punya tugas baru untuk kamu" ucap pak Rustam menjelaskan perkataannya yang terpotong tadi.
"Apaaa Pakk!!!" Teriak Dara yang membuat Pak Rustam dan Rahman terkaget.
"Kamu ini, pelan pelan kenapa, saya sampai kaget" ucap pak Rustam yang kemudian dibalas Rahman "kaget takut rambut bapak longsong ya". Pak Rustam melotot Tajam ke arah Rahman, yang mebuat Dara terkekeh atas ulah temannya itu.
"Bagaimana pak tadi?" Ucap Dara melanjutkan maksud ia dipanggil keruangan pak rustam.
" Begini Dar seminggu atau beberapa minggu, kamu dipindah tugaskan kebagian tour guide menggantikan Rahman sementara, dan Rahman kebagian Reservasi" lanjut pak Rustam sambil mebetulkan Dasinya.
"Apa pak?" Tanya Dara kaget.
"Tapi pak, saya ini udah beberapa kali di bagian guide masa saya harus balik lagi" lanjut Dara merasa kesal.
"Eits, jangan tapi tapian, kalo udah tugas harus dijalanin donk, lagipula kinerja kamu bagus kok, dan pada saat jadi guide rapor kamu baik hampir sama kaya Rahman" Jawab pak Rustam panjang lebar, Dara hanya pasrah dan cemberut atas tugas yang diberikan bosnya itu, kalo dia yerus menolak dan berdebat pasti Dara akan kalah dan ancaman di pecat atau turun gaji pasti berlaku.
.
.
.
Tak lama Dara dan Rahmanpun keluar dari ruangan pak Rustam.

"Man kamu kok tega banget sama aku" ucap Dara sambil mencubit lengan Rahman.
"Awh" Rahman meringis pelan " hehe maaf ya Dar bukan maksud aku, aku mau itu loh.." lanjut nya sambil menggantungkan ucap pannya yang membuat Dara bertanya tanya.
"Ih, apaan sih man, jangan di potong potong gitu deh" Ucap Dara jengkel.
"Emang Wortel dipotong potong" jawab Rahman bercanda.
"Ih Serius" celoteh Dara memasang raut Cemberut
" ih makin unyu deh" jawab Rahman sambil mencubit kedua pipi Dara yang memerah.
"Rahmaannn," kesal Dara.
"Iya iya maaf, hehe, aku cuma mau nguji kamu aja kok, wawasan tentang Kota Bogor udah bisa atau belum ya" ucap Rahman Rahman mengelus dagunya sambil tersenyum meledek.
" Yey, Kamu nih. Ya tau lah sekarang mah, masa orang Bogor gak tau sih tentang wawasan dan sejarah tempat lahirnya sendiri, wlee" Balas Dara sambil menjulurkan lidahnya.
"Masa sih Dar" Ucap Rahman mengangkat alisnya tanda tak percaya.
"Iya lah" balas Dara membanggakan diri.
"Btw, kamu makin cantik aja" ungkap Rahman yang membuat Dara tersipu malu "Ah kamu bisa aja, kamu mah gombal mulu, udah basi" jawab Dara sekenanya.
Iya beneran kamu beda aja, pakean kamu makin ketutup aja, kerudung kamu juga cocok sama kamu" lanjut Rahman dan terus meperhatikan Dara, wajah Dara semakin malu saja dan langsung memerah.
"Ah udah aku masuk ruangan dulu, di puji puji mulu takut kamu jadi udang rebus, hehe" ucap Rahman berlari meninggalkan Dara, yang hanya dibalas Senyum kecut Dara. Dara pun segera bertugas di bagian reservasi...












Gimana ceritanya? Seru? Hehe. Mohon maaf ya untuk jalan ceritanya agak sedikit diubah soalnya author fikir mungkin ngebosenin kali ya hehe. Author udah nulis cerita ini hampir 2 tahun lalu cuman belum sempet di publish, kok jadi curhat ya 😅😅😅, apabila masih ada kata kata yang kurang, maklum author kan baru belajar.. jangan lupa ya follow author, komen, dan vote terus cerita ini ya.. jangan lupa juga baca cerita lainnya pake tagar #Nedi817Kurniadi atau #pangerankepo ya "Sebuah Rasa"..

Salam
Pangeran Kepo😎
Nedi817Kurniadi

Mengapa Cinta?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang