Mengapa Cinta?

Chapter 8: Makin Dekat

Hari demi hari dijalani Dara dengan berbagai lika liku, tentunya dengan hadirnya seorang Nicko dihidupnya, seseorang yang awalnya hadir sangat menyebalkan, Nicko seorang Anak Bos tepatnya sekarang Nicko lah yang memegang kendali perusahaan dimana Dara bekerja, mau tidak mau suka tidak suka, Dara harus mengikuti kemauan sang putra Mahkota, awalnya dia sangat kesal dan Jengkel, tapi lama kelamaan, ada perasaan nyaman ketika mereka sedang bersama, dimana Nicko ternyata seorang yang humoris, dan mampu membuat Dara tertawa walau hatinya tengah sedih, Nicko mampu mencairkan suasana tegang dan canggung diantara mereka

Seminggu setelah kejadian makan siang, hubungannya dengan Nicko semakin dekat, diantara mereka kini sudah tidak canggung lagi, beberapa teman Dara di tempat kerja pun dibuat heran, bagaimana bisa seorang karyawan bisa dekat dengan atasan, bahkan seperti pacaran?
Itu mungkin saja kan, di dunia ini gak ada yang gak mungkin.
Namun disisi lain Rahman yang sedari dulu menaruh perasaan pada Dara, harus menelan kekecewaan, disaat dia ingin mendekati Dara, Nicko yang notabene bosnya terlebih dahulu mendekati Dara, sehingga membuat Rahman kembali dilanda galau, tidak mungkin dia bisa bersaing dengan Bosnya sendiri

Pagi ini Dara kembali disibukan dengan aktivitasnya di bagian resepsionis, bersama Eva.

"Dar" ucap Eva disela sela mereka sedang tidak melayani tamu
"Iya" jawab Dara menoleh
"Hebat banget sih loe bisa deket sama pak bos" ucap Eva menyeringai
"Apaan, biasa aja kali" jawab Dara malu malu

Memang saat ini hubungannya semakin dekat, namun ya Dara berfikir, apakah dia mulai merasakan sebuah perasaan didalam hatinya, dia sungguh nyaman dekat dengan Nicko, kembali dia berfikir, apakah kini ia sedang jatuh Cinta? Tapi, Mengapa? Cinta ini salah tidak seharusnya ia mencinta Nicko, dia seorang CEO sedangkan dia, hanya seorang karyawan, majikan dan bawahannya, Bagaikan langit dan bumi.

"Udah jadian dong?, PJnya mana nih?" Kata Eva lagi sambil menyiku Dara yang sedang melamun yang membuat Dara kaget
"PJ PJ, noh Pasar Jum'at, lagian siapa juga yang pacaran" jelas Dara, Yang dibalas anggukan meledek oleh Eva
"Udah ah kita istirahat yuk, Nike Whatsapp gue, dia udah nunggu sama yang lain dikantin" ucap Dara kembali sambil berdiri dan melihat kearah jam

Saat mereka berjalan keluar tiba tiba mereka dihadang oleh seseorang, yang tak lain tak bukan adalah Nicko

"Hei" ucap Nicko
"Eh ada pak bos" jawab Eva cengengesan, Dara hanya tersenyum kecut melihat kehadiran Nicko yang tak tau waktu
"Mau pada kemana?" tanya Nicko sambil melirik ke arah Dara
"Mau ke kantin" jawab Eva kembali
"Pasti kesini mau nyulik Dara ya" tambah Eva dan melirik ke arah Dara, Dara hanya bersingut
"Yap, boleh pinjam Daranya kan?" Ucap Nicko
"Boleh banget pak, bawa aja pak" jawab Eva sambil mendorong dorong Dara, Dara hanya diam saja
"Yuk" ucap Nicko menarik Dara tanpa persetujuannya

"Pak Nicko jangan Lupa ya bayar dikasih" ledek Eva di kejauhan, dibalas acungan jempol oleh Nicko, Dara langsung melotot tajam

"Ih lepasin, bukan muhrim tau," ucap Dara akhirnya
"Hehe, maaf" jawab Nicko melepas pegangannya sambil cengengesan

"Maaf, pak Nicko yang terhormat, sebenernya saya mau dibawa kemana, lagian saya juga belum setuju, eh main tarik tarik aja" jelas Dara kesal, Nicko hanya terkekeh melihat ekspresi Dara yang begitu menggemaskan dimatanya

"Lagi lagi panggil pak, udah berapa kali sih aku bilangin, jangan panggil pak, Nicko, N I C K O" ucap Nicko sambil mengeja namanya sendiri
"Ya ya ya, terserah, Nipu Kolot" ucap Dara pelan berjalan menghiraukan Nicko
"Tadi ngomong apa?" Tanya Nicko, Dara langsung berlari karena takut Nicko mendengar ucapannya
"Hei hei tunggu atuh" kata Nicko mengejar Dara

"Ih jawab dong, mau kemana sih" ucap Dara berhenti berjalan
"Mau tau aja, apa mau tau banget" jawab Nicko menaikan kedua alisnya
"Tau ah" ucap Dara kesal dengan tingkah Nicko yang konyol
"Jangan marah dong, entar cantiknya luntur loh" goda Nicko sambil membuka pintu mobilnya, Dara hanya mendengus kemudian masuk kedalam mobil