[ psicólogo;1 ]

2.1K 491 26
                                    

setelah kuliahan selesai, niatnya aku mau mengajak yuju ke tempat dokter itu, tapi aku tidak menjumpainya lagi. mungkin dia sudah pulang duluan. aku diberi kartu nama oleh yuju yang sudah  agak sobek. mungkin terlalu lama di dompetnya, namun masih bisa terbaca. akhirnya aku menelpon rose.












"rose?"
"ya? kenapa na?"
"bisa temenin gue?"
"maaf na, gue mau nemuin dosen habis ini, emang lo mau kemana?"
"oh yaudah gapapa. gue mau cari dokter psikolog. udah dapet sih, cuma tinggal cari alamatnya"
"oh gitu. lo bisa kesana sendiri? atau telpon mingyu aja. dia kan suka gabut pulang kuliah gini"
"gausah deh, yaudah gue kesana dulu ya"
"oke ati-ati ya"

aku mematikan handphone ku dan memasukkan ke saku celana yang ku kenakan.

aku melihat kartu nama itu. aku melihat alamat yang tertera pada kartu itu. aku mengingat-ingat dimana alamat itu.

"ini kan deket rumah nenek?"

ya, sangat dekat dengan rumah nenekku di gyeongju. akhirnya aku pergi ke gyeongju menaikki kereta. perjalanan dari seoul ke gyeongju memang tidak cepat. perjalanan sekitar 2 jam.



di jalan aku menelpon ibukku.
"halo bu? aku pergi ke dokter di gyeongju, deket rumah nenek"
"oh ya, dokter itu bagus dalam menangani kan?"
"hm kata temenku sih iya. aku dikasih kartu nama kok"
"ya sudah. hati-hati ya. istirahat aja dirumah nenek nanti, pulangnya ibu jemput ya?"
"nggak usah bu, aku pulang naik kereta lagi aja"
"yasudah. hati-hati di jalan ya, jangan terlalu malam pulangnya"
"oke bu"

aku mematikan handphone ku dan aku membuka aplikasi game dan mulai memaikannya karena aku mulai bosan.






















tak lama kereta nya sampai. aku segera mencari taxi dan pergi ke alamat dokter ini.



akhirnya aku sampai, rumahnya tak besar tapi bagus. rumahnya dekat dengan danau. didepannya terdapat tulisan "praktek psikolog dr.youngjae". aku segera mengetuk pintu rumah itu. tak lama dokter itu keluar dengan senyummya.
aku membungkukkan badanku.
"dokter youngjae?"
"oh pasien baru? baik masuk saja."
dokter itu sangat ramah, aku menyukainya.
aku duduk di ruang tamu sambil melepas jaket yang kukenakan.
"mau minum teh?"
"ah tidak usah repot-repot dokter"
"tidak papa, kamu kan pasien saya"
tak lama dokter itu keluar membawa dua cangkir teh hangat dan segera duduk mengahadapku.
"mahasiswi ya? namanya siapa?"
"oh iya dok. saya myoui mina. panggil saja mina"
"oke mina, ceritakan keluhannya"
"hm.. gini dok. saya itu bisa melihat hantu.."
"lalu?"
"sampai saya berumur 20 tahun, saya baru sadar kalau saya bisa lihat begitu. sebenarnya saya mulai terganggu karena setelah saya menyadari mereka itu hantu, mereka mulai melakukan hal yang menyeramkan pada saya"
"menyeramkan seperti apa?"
"berteriak di telinga saya. muncul dengan wujud menyeramkan"
"kamu hanya butuh beradaptasi dan tenang jika seperti itu"
"begitu ya dok? saya juga masih susah membedakan mana hantu mana manusia. ada beberapa yang berwujud sama persis seperti manusia"
"oke saya paham masalah kamu. saya akan ambil beberapa kuisioner dan silahkan isi. ini bisa menentukan metode penenangan mana yang bisa saya gunakan untukmu. silahkan minum teh nya". dokter itu tersenyum dan sedikit tertawa. lalu ia segera ke ruangannya dan kembali dengan beberapa kertas kuisioner.










17.00
aku pulang dari rumah dokter itu ke rumah nenek.
"mina? tumben mengunjungi nenek jauh jauh" nenek.
"ah iya nek. tadi aku sekalian ke dokter psikolog dekat sini"





















"dokter psikolog?" nenek.

"dokter psikolog?" nenek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•fantasma;1997•
2017

fantasma+1997✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang