#1 At the Airport

1K 99 3
                                    

Pesawat yang ditumpangi Lisa, Salsa, Dyraa pun landing, dan mereka akhirnya tiba di Incheon Airport.

"Yeayy Seoul... Yeaayyy akhirnya aku bisa ninjakin kaki ku ke Koreaa... huuhhh senengnyaa..." Lisa langsung berlari lari gak jelas di sepanjang Bandara, dan bernyanyi memutar mutar badannya ala ala orang India.

Dyraa dan Salsa hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan temannya itu. Mereka pun sambil berjalan menuju keluar bandara dengan senyum lebar di bibir mereka.

"Eh itu taksi yang kita pesan bukan sih?" tanya Salsa sambil mengarahkan matanya pada mobil taxi yg terparkir di tepi jalan bandara.

"Eh iya, platnya bener tuh" lanjut Lisa.

Lisa pun sangat antusias dan berlari kearah mobil taksi itu sambil mengiring kopernya.

"Duh saa, aku kebelet pipis, aku ke toilet dulu ya, bilangin Lisa tungguin aku, kalian jangan kemana mana, sekalian ini tolong pegangin tas ku ya saa, jagain koperku juga" Dyraa langsung mengalungkan tasnya ke leher Salsa, dan melepaskan genggaman tangan dari kopernya dan memberikan kopernya pada Salsa.

Dyraa langsung berlari mencari toilet, Salsa yang terlihat bingung, hanya mengangguk anggukan kepalanya, dan berdiri di tempat mereka tadi, tanpa bergerak selangkah pun dan hanya melihat lihat sekeliling bandara.

Namun Lisa yang lebih dulu berjalan di depannya langsung berbalik arah, dan menarik tangan Salsa.

"Lisa, kita harus nunggu Dyraa, dia masih di...." Tak sempat melanjutkan omongannya, Lisa dengan cepat menarik Salsa berjalan kearah taxi itu.

"Udah cepetan saa, gue udah gak sabar mau keliling Seoul nih" saut Lisa.

*Di Toilet*

Dyraa berlari dengan mengepit tangannya dengan kedua pahanya dan dia gak sengaja masuk ke WC laki-laki saking kebeletnya dan dia gak liat lagi sign yang ada di WC itu, dan tiba-tiba ada seorang menggedor gedor pintu wc..

"Iya bentar.." teriak Dyraa dari dalam.

Saat membuka pintu, Dyraa terkejut melihat seorang laki-laki yang menggunakan topi dan masker hitam berada tepat di depannya, dan Dyraa pun spontan menendang kakinya.

"Kamu mesum yaa, kenapa kamu masuk wc cewek? Ha?" saut Dyraa sambil memajukan wajahnya kearah laki-laki itu dengan tatapan sinis.

Laki-laki itu hanya menatap tajam wajah Dyraa tanpa melepas maskernya dan langsung menarik tangan Dyraa hingga keluar.

"ini *menunjuk sign laki-laki di pintu wc*, kamu yang mesum, masuk ke wc cowok diam-diam" laki-laki itu mendekatkan wajahnya ke wajah Dyraa, dan menempelkan jari telunjuknya ke kening Dyraa.

"Oh maafkan aku, aku gak tau kalo ini wc cowok, aku bener kebelet tadi. Tapi bisakah kau jauhkan wajahmu itu, sangat menyeramkan apalagi kau sedang menggunakan topi dan masker hitam" jawab Dyraa dengan suara terbata-bata karena merasa takut akan keberadaan cowok itu.

"Lain kali kalo mau nendang kaki orang itu liat liat, sakit tau gak?!" lanjut laki-laki itu dengan suara sedikit membentak.

Laki-laki itu langsung menarik mundur wajahnya dari hadapan Dyraa lalu membalikkan badannya dan meninggalkan Dyraa. Dyraa menghela nafas panjang, dan melihat kearah laki-laki itu berulang kali, setelah dipastikannya laki-laki itu berjalan cukup jauh darinya, dia pun melangkahkan kakinya meninggalkan toilet.

"Laki-laki itu tampak sangat menyeramkan, tatapan matanya yang tajam, euuuhhh aku tidak bisa membayangkan jika dia melakukan hal buruk padaku" gumam Dyraa dalam hati sambil melangkahkan kakinya menuju ke tempat terakhir dia bersama Salsa.

Saat tiba di tempat tadi, Dyraa sama sekali tak melihat Salsa, dia sangat yakin kalau ini adalah tempat terakhir mereka berdiri 15 menit yang lalu. Dyraa berkeliling mencari Salsa dan Lisa, namun dia tak menemukan mereka, keringat pun bercucuran dari wajah Dyraa, tangan kakinya gemeteran. Dyraa berdiri di tengah ramainya orang dan dia tak tau harus mencari Lisa dan Salsa kemana lagi. Dyraa baru tersadar kalau dia menitipkan tas pada Salsa, dan semua barangnya ada disana, uang, hp, passport.

Dengan langkah tertatih, Dyraa menuju tepian dinding dan duduk diam di lantai tanpa alas apapun, Dyraa mulai menundukkan kepalanya, menekuk kedua tangan pada wajahnya dan mulai menangis.

"Mama, Papa, apa yang harus aku lakukan?" Dyraa menangis tersedu di tepian dinding bandara.

Jangan lupa VOMENT nya yaa ^^

Could It Be? -KTH- ✔Where stories live. Discover now