Part 2. Kecewa

225 30 2
                                    

Yuna POV

Ponselku tiba-tiba berbunyi ketika aku baru melangkahkan kaki keluar kelas sehabis mengajar. Kulihat pesan yang masuk itu.

"akhirnya dia membalas pesanku" Aku lega sekaligus sedih. Aku selalu mengirimi Dokyeom pesan setiap hari terhitung dari seminggu yang lalu, dan baru sekarang pesan itu dibalas.

Aku merasa lega karena aku sempat mengkhawatirkannya, takut terjadi sesuatu padanya dan yang membuatku sedih, apakah seminggu ini dia sengaja mengabaikan pesan yang ku kirim?, ntahlah. Aku tetap merasa senang akan hal ini, segera ku kirim balasan pesannya, aku tidak ingin membuatnya menunggu.

Yuna : baiklah, ku tunggu nanti sore, saranghae....

***********

Hampir satu jam yuna menunggu dokyeom di depan gerbang sekolah. Tak lama, berhentilah sebuah mobil berwarna hitam di hadapan yuna. Pria berperawakan tinggi tegap pun turun dari balik pintu setir. Ya, itu Dokyeom yang keluar dengan wajah datarnya.

"maaf jika kau lama menungguku, aku sengaja menunggu sekolah ini sepi agar tak banyak orang yang melihat, aku juga ingin menghindari hansol" ucap Dokyeom.

Yuna menarik nafasnya "kenapa kau tidak bilang jika seperti itu? Jadi kan aku tidak perlu berdiri lama menunggumu disini" kesal yuna tanpa sadar.

"aku lupa, maafkan aku.. lagipula aku kan sudah disini,, ayo pergi!" jawab dokyeom santai dan segera berjalan menuju mobil serta membukakan pintu untuk yuna.

Lagi-lagi yuna hanya bisa menarik nafas mendengar jawaban santai Dokyeom, yang terlihat sama sekali tak peduli dengan keadaannya yang menunggu selama itu. Dengan perlahan yuna segera masuk ke dalam mobil. Dokyeom pun segera menutup pintu dan langsung mengambil kemudi.

Di mobil suasana terasa begitu hening. Sesekali yuna melirik ke arah dokyeom sembari memikirkan apa yang ingin dikatakan agar memecah keheningan tersebut.

"Do-dokyeom-ah kau tidak meridukanku ya?" ucap yuna perlahan.

"kau bicara apa sih? Aku pasti merindukanmu" jawab dokyeom datar sambil terus mengemudikan mobilnya.

"jika kau merindukanku, kenapa kau tidak menghubungiku, kenapa baru sekarang membalas pesanku?" tanpa sadar nada bicara yuna sedikit tinggi.

"belakangan ini aku sangat sibuk, sudahlah, tidak usah berpikiran aneh.. kita sudah sampai. Ayo turun!" ucap dokyeom yang langsung turun dari mobil.

"siapa juga yang berpikiran aneh, bahkan dia tidak berkata maaf" batin yuna kecewa. Dan segera ia juga keluar dari mobil.

Sekarang kedua sejoli ini sudah berada di dalam sebuah restoran yang cukup mewah. Mereka pun segera memesan dua menu utama untuk makan malam bersama. Tak berapa lama makanan pun tiba dan sudah berada di atas meja.

"oh iya, minggu depan mau kan temani aku ke pesta pernikahan temanku?" pinta yuna sembari menyantap makanannya.

"heh, kau kan tau aku tidak suka datang ke acara pernikahan atau apalah itu, buang-buang waktu saja" tolak dokyeom dingin.

"ayolah dokyeom-ah,temanku itu kan juga guru di sekolah, dia juga pernah mengajar hansol, benar-benar tidak enak jika aku tidak datang, ya?" bujuk yuna.

"jika kau tidak enak, datang saja sendiri, aku tidak akan ikut!"

"kau tega membiarkanku pergi sendirian? Untuk apa aku mempunyai kekasih jika dia tidak bisa menemaniku, bahkan hanya untuk beberapa jam saja" ucap yuna menghentikan makan malamnya .

Yuna benar-benar terlihat kecewa, tanpa sadar air mata mulai memupuk di kedua matanya. Sekali lagi ia berusaha menarik nafasnya, agar air mata itu tidak jatuh.

Dokyeom mengerutkan keningnya mendengar perkataan yuna, wajahnya juga terlihat kesal, tapi ia menahannya saat ia melihat yuna yang terus tertunduk. Sesungguhnya ia merasa tak tega, tapi sifat egois dokyeom lah yang menang.

Dokyeom terlihat ingin bicara, tapi Tiba-tiba ponsel yuna berdering. Segera Yuna mengangkat telpon tersebut,

"Halo, minhyuk-shi, ada apa??...."

Mata dokyeom menatap tajam mendengar nama yang disebut yuna di telepon itu. Dan beberapa saat setelah yuna bercakap dengan orang yang ditelepon itu, yuna mematikan teleponnya.

"Siapa itu? Apakah itu mihyuk? Kenapa dia meneleponmu?" tanya Dokyeom dengan tatapan sinis dan amarahnya.

******************

Vote and Comment Juseyo^^

Say You Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang