Part 5. Keraguan

189 32 4
                                    

Minhyuk memutuskan untuk mengantarkan yuna pulang, karena yuna tak ingin kembali ke gedung dimana dokyeom berada. Disaat yuna dan minhyuk sedang bersenda gurau di tengah perjalanan. Tiba-tiba Dokyeom muncul di hahadapan yuna..

"apa yang kau lakukan disini??" sinis dokyeom.

"Do-Dokyeom-ah" yuna sontak terkejut.

"ayo pulang" Dokyeom menarik tangan yuna, tapi tanpa diduga yuna melepaskan tangan dokyeom.

"Aku tidak mau, aku bisa pulang sendiri" jawab yuna datar sembari memundurkan tubuhnya dari dokyeom.

"Hiaa.. yuna-ya..." ucap dokyeom yang tak menyangka yuna akan seperti itu. "ayo pulang.." paksa dokyeom.

"Hiaa, dia kan sudah bilang tidak mau" tiba-tiba minhyuk menarik tangan yuna dari dokyeom. Sementara yuna tetap terdiam.

"heh, tidak usah ikut campur, ini bukan urusanmu.." ketus dokyeom.

"bukannya aku mau ikut campur, tapi aku tidak bisa menerima sikapmu memperlakukan yuna seperti ini"ucap minhyuk tetap menahan tangan yuna.

" kau tau apa sih? Kau itu bukan siapa-siapa." Jawab dokyeom lantang. "kubilang lepaskan tangannya" dokyeom terus berusaha menarik tangan yuna.

" hentikan lee dokyeom.." ucap yuna tiba-tiba.  "aku hanya ingin pulang sendiri, tidak usah mengantarku.. dan minhyuk-ah, gomawo.." ucap yuna tersenyum dan langsung memberhentikan taksi yang kebetulan melintas.

" yuna-ya.. tunggu.." cegah dokyeom menahan pintu taksi tersebut. Sementara minhyuk tidak bisa melakukan banyak hal.

"kumohon kyeom.. aku hanya ingin pulang..." jengah yuna.

"jika kau ingin pulang, pulang denganku... apa-apaan kau memberhentikan taksi begini?" nada bicara dokyeom mulai tinggi sekarang.

"Kau yang apa-apaan, mengacuhkanku ketika kau bersama bona.. aku lelah kyeom" sekarang yuna yang menaikkan nada bicaranya dan hampir menangis.  "sudahlah, aku mau pulang.. kau bisa kembali pada bona" sambungnya dan segera yuna menaiki taksi tersebut.

"hiaaa choi yuna,... Aiisshhh..." kesal dokyeom setelah melihat yuna yang pergi begitu saja. Kejap berikutnya ia mendekati minhyuk yang masih berada di tempat yang sama.

"jangan pernah berani mendekati yuna lagi, mengerti?" ancam dokyeom menatap sinis minhyuk dan berlalu pergi. Minhyuk pun tak menjawab dan tidak terlalu memikirkan perkataan dokyeom, yang ada hanyalah rasa khawatirnya pada yuna..

********

Keesokan harinya di sekolah.. terlihat kerumunan para siswa di kantin sekolah. Bukan untuk mengantri makanan atau hal lainnya.

Melainkan melihat perkelahian dua orang siswa yang sedang berlangsung saat ini. Yuna dan minhyuk yang mendapat laporan soal hal itupun segera bergegas ke kantin. Minhyuk segera menerobos ke dalam kerumunan itu.

" hiaaa sudah hentikan!" ucap minhyuk berusaha melerai keduanya.

"Dino-yaaa, berhenti kataku" yuna masuk dan segera menarik dino yang masih berkelahi. Dino yang sadar akan kehadiran yuna pun berusaha menahan emosinya.

"Hansol-shi kau tidak apa-apa??" tanya yuna yang melihat hansol terduduk di lantai akibat pukulan dino.

"ooo saem aku tidak apa-apa" ucap hansol berusaha berdiri.

"Kalian berdua ikut bapak ke ruangan sekarang!" tegas minhyuk kepada kedua siswa itu . Mereka pun menurut dan mengikuti minhyuk dengan wajah kesal. Yuna juga mengikuti keduanya dari arah belakang.

"Kalian berdua kenapa sih? selalu membuat masalah.." ucap minhyuk segera setelah memasuki ruang guru.

"Heh, tanya saja pada dia" ketus dino melihat hansol.

"aku?? Bukankah kau yang selalu memulai duluan.. kau yang selalu mendekati umji kan?"

"hiaaa.. umji yang memang ingin ada di dekatku, kau saja yang tidak terima" jawab dino lantang seakan hendak memulai perkelahian lagi.

"hei..stop!!" tegas minhyuk, "jadi ini masalah perempuan.. ya ampun" minhyuk mulai terkekeh melihat kedua siswa nya ini.

"Kau ini!!" sekarang yuna beralih memukul dino.

"noonaaa sakit, berhenti memukulku" ucap dino merengek pada yuna.

"ya sudah, kalian berdua berbaikanlah sekarang, tidak ada gunanya berkelahi seperti ini.. dan kau hansol, jika hyungmu tau tentang hal ini, dia pasti akan marah" ucap minhyuk.

"hemph aku tidak perduli.. dan kuyakin dia juga tidak akan perduli dengan apapun yang terjadi padaku" dengus hansol.

"heh.. kalau mau mengeluh tentang hubunganmu dengan hyungmu, jangan disini" remeh dino.

"bicara apa kau??" emosi hansol mulai naik lagi.

"hiaa..hiaa..hiaa.. sudah..sudah baikan sekarang" ucap minhyuk memaksa kedua anak ini untuk berjabat tangan. Keduanya pun dengan malas-malasan berbaikan.

Sementara yuna hanya diam dan menatap hansol dengan prihatin.

"Hansol-shi,, bisa ikut aku sebentar..." ucap yuna. Hansol pun mengangguk dan mengikuti kemana guru nya itu pergi.

"kenapa kau mengajakku kesini?" heran hansol yang ternyata yuna membawanya ke uks sekolah.

"ya untuk apa lagi, selain mengobati lukamu" jawab yuna.

Yuna pun mengambil kapas dan cairan bewarna merah utuk mengobati hansol. "hansol-ah maafkan dino ya? Terkadang dia memang suka kekanakan."

Hansol hanya menatap yuna dalam. "saem, jangan beritahu hal ini pada hyungku, aku tidak ingin dia mengirimku kembali ke amerika"

"aku mengerti, kau tidak usah khawatir" senyum yuna.

"ah, sepertinya sudah cukup saem, gomawo.." ucap hansol dan turun dari tempat tidur.  "ah satu lagi saem, jika hyungku menyakitimu, kau bisa beritahu aku, biar aku yang menghajarnya" ucap hansol santai dan langsung pergi.

"cah, anak itu" yuna hanya terseyum geli mendengar ucapan hansol. Tapi kejap berikutnya ekspresi wajahnya berubah sedih.

"Aku tidak tau sampai kapan aku akan bertahan dengan hyungmu, hansol-ah"

Biip (ponsel yuna berbunyi)

Dokyeom : "ada yang ingin aku bicarakan, aku jemput pulang sekolah!"

**********************

Vote and Comment Juseyo...

Kamsahamnida ^^

Say You Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang