Part 3. Cemburu

218 29 2
                                    

*

Dokyeom terlihat marah saat yuna mengangkat telepon dari minhyuk, sesungguhnya ia pasti cemburu, tapi karena sifat egoisnya, yang keluar dari mulutnya hanyalah interogasi pada yuna.

"kenapa minhyuk meneleponmu?? Apakah tidak cukup untuknya bertemu seharian denganmu di sekolah?" ketus dokyeom

"Dokyeom-ah, jangan marah dulu, minhyuk hanya ingin menanyakan jadwal rapat guru untuk besok, hanya itu.." jelas yuna.

Dokyeom berdehem remeh "kau pikir aku tidak tau, pria itu menyukaimu..apa jangan-jangan kau juga suka padanya??"

"Dokyeom-ah, kau bicara apa sih?" kesal yuna.

"pokoknya aku tetap tidak suka melihatmu bersamanya, walaupun kalian sesama guru, aku minta kau menjaga jarakmu dengannya" ketus Dokyeom.

"em, arasso, aku mengerti" jawab yuna tanpa ekspresi tak berarti.

"ah,tentang rapat besok di sekolah, aku akan datang dan selesai rapat jangan langsung pulang, aku ingin mengajakmu ke suatu tempat" ucap dokyeom yang mulai lupa dengan emosinya tadi.

Yuna hanya mengangguk, sesungguhnya ia merasakan sesuatu yang sakit di hatinya, hingga ia pun malas untuk menyentuh makanan yang ada di hadapannya. Ia hanya menatap Dokyeom yang dengan cuek masih menyantap makanannya.

"kenapa kau seperti ini? aku seakan tidak mengenalmu lagi Dokyeom-ah.."

************

Rapat guru hari ini pun dimulai, yang hadir bukan hanya guru, tapi ada beberapa penyumbang dana sekolah yang datang, termasuk dokyeom yang merupakan salah satu penyumbang terbesar di sekolah. Walau begitu tidak banyak yang tau tentang hubungan Dokyeom dan Yuna, kecuali minhyuk yang dulu memang tak sengaja pernah melihat mereka berkencan.

"ooo, sini biar aku yang bawa" ucap minhyuk yang melihat yuna kesulitan membawa beberapa berkas dari ruang guru.

"ah, tidak usah, aku bisa kok" segan yuna.

"hei, tidak baik wanita membawa barang berat, nanti tanganmu membesar bagaimana?" canda minhyuk.

"haha, kau ini ada-ada saja, ya sudah jika kau memaksa, ini tuan minhyuk" senyum yuna sambil menyerahkan semua berkas yang dibawanya.

"berat ternyata" kaget minhyuk sambil cengengesan dan dibalas tawa oleh yuna.

Mereka pun berjalan di koridor sambil terus bercanda, sampai akhirnya mereka sampai di ruang rapat. dari dalam ruangan Dokyeeom hanya menatap tak percaya melihat Keakraban Minhyuk dan kekasihnya itu.

Yuna yang tersadar akan kehadiran Dokyeom segera menjauhkan dirinya dari minhyuk, begitu juga minhyuk yang segera menuju tempat duduknya, karena ia tau keadaan akan semakin buruk jika ia duduk di sebelah Yuna.

Selang berapa lama, rapat pun selesai. Yuna masih membereskan bebeapa berkas yang masih berantakan, sementara dokyeom dan yang lain sudah beranjak pergi. Ponsel Yuna tiba-tiba berbunyi.

Dokyeom : aku tunggu kau di mobil sekarang!

Yuna terlihat berpikir membaca pesan dokyeom. "dia pasti marah" batin yuna. Segera ia bereskan ruangan itu dan langsung menuju parkiran menemui Dokyeom.

Yuna masuk ke dalam mobil dokyeom dengan sangat hati-hati. "D-Dokyeom-ah, kau marah ya?" tanya yuna. "maaf, tadi minhyuk hanya membantuku kok, tidak lain"sambungnya.

"oh, apakah tertawa dengannya seakrab itu juga dikatakan membantu?" ucap Dokyeom tanapa melihat yuna sedikitpun.

"bukan begitu, tadi itu..."

"Sudahlah, aku tak ingin membahasnya lagi" ketus Dokyeom yang terlihat menahan amarahnya. "pasang saja sabuk pengamanmu!"

Yuna hanya menuruti Dokyeom dengan memasang safety beltnya. "memangnya kita mau kemana?" tanya yuna ragu.

"temanku mengundangku untuk grand opening butiknya yang baru,, jadi kau ikut saja" jawab dokyeom yang mulai mereda.

Dokyeom mulai menjalankan mobilnya, tanpa ada percakapan sedikitpun diantara mereka berdua. sebenarnya yuna sangat ingin bicara, tapi ia takut kalau-kalau dokyeom masih marah padanya.

Tak berapa lama mereka pun sampai di sebuah butik yang cukup mewah dan besar. Dokyeom segera turun dan membukakan pintu untuk yuna.

"Ayo turun".

Yuna pun turun dengan ragu. Yuju menggandeng tangan Dokyeom dan masuk ke dalam butik itu dengan perlahan. Di dalam butik tersebut sudah lumayan ramai, tiba-tiba ada seorang wanita yang berteriak ke arah Dokyeom.

"Ah Dokyeom-ah" sapa wanita itu dengan senyum dan lambaian tangannya.

"Bona-ya.." balas dokyeom tak kalah cerianya.

"Bona??? Sepertinya aku pernah mendengar nama itu" batin yuju.  "benar! dia itu kan bona........"

***************

maaf kalo ceritanya Gaje atau ngebosenin hehe..

tinggalin jejak vote and Commentnya ya^^

Makasih ^^


Say You Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang