Chapter 9

198 31 6
                                    

*

Saat ini Dokyeom masih menjaga hansol yang belum juga sadar dari komanya. Tak lama ia dikejutkan dengan kedatangan umji dan dino yang datang menjenguk.

"Oo kalian? Masuklah" ajak dokyeom.

"I-iya oppa" jawab umji sambil berjalan mendekat diikuti Dino di belakangnya.

Dokyeom melihat Umji yang terus melihat hansol. Ia tau betapa khawatirnya gadis itu pada adiknya.

"Doakan Hansol, semoga dia cepat sadar" ucap dokyeom

"Ne oppa" jawab umji hampir menangis.

Dokyeom pun memutuskan untuk meninggalkan umji dan dino. Ia memilih untuk duduk di luar kamar saja. Sesaat kemudian Dino keluar dari ruangan itu dan langsung duduk di samping Dokyeom.

"Gomawo kau sudah mau menjenguk hansol" Ucap Dokyeom tersenyum.

"I-iya Hyung" jawab dino pelan. "emmm.. noona sudah kesini hyung??" sambungnya.

"tidak, noonamu tidak datang, mungkin dia tidak ingin bertemu denganku, makanya dia tidak datang."

"hyung sedang ada masalah ya dengan noona?"  tanya dino ingin tau.

"ya begitulah, tapi kami sudah menyelesaikannya kok, kau tidak perlu mengkhawatirkan masalah orang dewasa"  jawab dokyeom sambil mengacak rambut dino.

Dino sontak kaget dengan sikap dokyeom, Ia pikir dokyeom adalah orang yang keras dan cuek. Tapi ternyata ia salah.  "emm, penyelesaian seperti apa hyung?" tanya dino lagi.

Dokyeom hanya tersenyum tipis, belum sempat dokyeom menjawab pertanyaan dino, Tiba-tiba Umji keluar dari kamar hansol.

"Oppa.. hansol sudah sadar" ucap umji dengan wajah harunya.

"benarkah??" sontak Dokyeom langsung masuk ke kamar hansol disusul oleh Dino.

"hansol-ah.. kau bangun?" tanya Dokyeom perlahan.

"H-hyung" hansol menjawab lemah dengan terbata-bata.

Melihat Hansol yang sadar dari komanya, Jelas membuat Dokyeom tersenyum bahagia. Ia sangat bersyukur akan hal itu, begitu pula dengan Umji dan Dino yang merasa lega.

*

2 minggu kemudian...

Hari ini ada rapat komite di Sekolah tempat yuna mengajar.. ini terbilang dadakan karena ini bukan rapat seperti biasanya, melainkan Dokyeom lah yang meminta diadakan rapat ini, karena ada suatu hal yang ingin dia sampaikan.

Ketika sedang berjalan di lorong sekolah. Dokyeom tak sengaja berpapasan dengan yuna,, suasana canggung pun tak terelakkan lagi diantara keduanya. Dokyeom memutuskan untuk menyapa yuna terlebih dahulu.

"Anyyeong yuna-ya, lama tak bertemu" senyum dokyeom.

Yuna masih berusaha mengalihkan pandangannya, tapi ia tatap menjawab sapaan dokyeom.

"-I-iya" jawab yuna perlahan. "ba-bagaimana hansol.?. maaf aku tidak sempat menjenguknya" sambung yuna.

Dokyeom tersenyum "tidak apa, kau pasti sangat sibuk.. Hansol sudah mulai membaik, hanya saja dia butuh pengobatan yang lebih untuk pemulihan kakinya yang patah" jelas dokyeom.

Yuna mengangguk paham "aku lega mendegarnya"

"ah, tadi aku tak sengaja mendengar percakapan beberapa guru disana,, aku dengar minggu depan kau dan minhyuk akan menikah ya??" tanya Dokyeom ragu.

"a-apa?" gugup yuna membebelalakkan matanya. "Iya, itu benar" jawab yuna pasti, walau dalam hati ia ingin menangis menjawab pertanyaan dokyeom.

Dokyeom mengangguk pelan dan tersenyum lebar "Selamat ya.. aku ikut senang mendengarnya" ucap dokyeom mencoba tegar.

"em" angguk yuna yang masih menahan perasaanya. "oh iya, hubunganmu dengan bona bagaimana? Apakah kalian balikan lagi?"

Dokyeom merespon pertanyaan yuna dengan terkekeh pelan. "kau bicara apa sih? Tidak mungkin aku balikan dengan bona, dia itu temanku.. lagipula bona sudah punya tunangan di paris dan mereka juga berencana menikah bulan depan"

"A-apa?? yuna shock mendengar jawaban dokyeom.. "berarti selama ini.. aku.." batin yuna.

"Hiaa.. kenapa kalian disini??"ucap minhyuk yang tiba-tiba menghampiri keduanya. "yuna-ya.. dia menyakitimu?" tanya minhyuk pada yuna yang masih terdiam akan hal tadi.

"hei.. untuk apa aku menyakiti yuna" jawab dokyeom mulai kesal.  "ya sudah, rapatnya akan segera dimulai, kalau begitu aku permisi.." pamit dokyeom dan langsung pergi dari hadapan keduanya. Sementara Yuna yang masih shock pun hanya melihat dokyeom yang berlalu.

"Ya tuhan.. apa yang telah kulakukan pada dokyeom? Jadi selama ini aku salah paham padanya." Batin yuna menyesal.

Rapat sekolah dimulai. Dokyeom akhirnya memberitahukan hal yang mengejutkan, bahwa ia akan pindah Ke Amerika dikarenakan ia harus fokus mengurusi perusahaanya yang ada disana, dan ia memutuskan untuk berhenti menjadi pengurus sekolah tersebut, tetapi tetap menyumbangkan dana.

"Aku minta maaf sudah menyita waktu kalian untuk hal ini. terima kasih untuk kerjasamanya selama ini " Ucap Dokeyom membungkukkan badannya menandakan ia memberi hormat kepada semua orang yang hadir di rapat itu.

Sementara yuna semakin tak berdaya mendengar Dokyeom yang akan pindah ke luar Negeri. Ia pun memutuskan untuk menyusul Dokyeom yang sudah lebih dulu keluar dari ruangan tersebut.

"Dokyeom-ah.." panggil yuna pada dokyeom yang hendak memasuki mobilnya.

"Yuna??" dokyeom berbalik dan mengurungkan niatnya untuk memasuki mobil. "ada apa?"

Ntah kenapa yuna jadi tidak tau apa yang ingin dikatakannya apada Dokyeom, ia tidak tau harus memulai darimana.. Kejap kemudian Dokyeom membuka suaranya.

"Yuna-ya.. sebenarnya ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu, aku takut aku akan menyesal jika tak kukatakan sekarang" ucap dokyeom.

"Em??" jawab yuna tak mengerti.

Dokyeom menarik nafasnya  "Aku.. aku mencintaimu choi yuna.."

Ucapan Dokyeom seakan menyentak hati yuna.. Air mata pun sudah berada di pelupuk matanya.

"maaf, aku baru mengatakannya, aku lega sudah mengatakannya sekarang" ucap dokyeom tersenyum.  "Berbahagialah dengan minhyuk, dia pria yang jauh lebih baik dariku.. aku yakin dia tidak akan pernah menyakitimu" sambung dokyeom perlahan dan di dalam hati dokyeom pun merasakan kesedihan.

"Dokyeom-ah..."'  Yuna tak bisa berucap lagi, sebulir air matanya mulai mengalir.

Dokyeom mengusap air mata di pipi yuna "Aku harus pergi sekarang.. Anyyeong yuna-ya.." senyum dokyeom menatap sendu yuna dan langsung masuk ke dalam mobil...

"Dokyeom-ah" Tangisan yuna pecah melihat kepergian dokyeom yang sudah menghilang dari pandanganya. Batinnya terasa perih saat ini.

"Kumohon.. Jangan pergi..."

*******************

Tinggalin jejak Vote and Commentnya Chingudeul ^^

Kamsahamnida ^^

Say You Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang