Chapter 7

175 29 2
                                    

*

"Anyyeong Yuna-shi..." senyum minhyuk.  Yuna terkejut melihat minhyuk yang tiba-tiba berada di rumahnya.

"Loh? Kalian sudah saling kenal??" tanya ayah minhyuk.

"iya ayah.. yuna kan mengajar di sekolah yang sama denganku" jawab minhyuksenang.

"benarkah?? Kenapa selama ini ayah tidak tau??.."

"tapi sekarang ayah sudah tau kan? hehe" kekeh minhyuk.

Sementara Yuna hanya tersenyum tipis mendengarnya . Sungguh suasana hatinya sangat tak karuan malam ini.

"mmm.. ayah, paman, minhyuk.. aku permisi  dulu , silahkan lanjutkan obrolan kalian.." ucap yuna  yang tak semangat dan pergi menuju kamarnya.

"ada apa dengannya??"  batin minhyuk yang heran melihat sikap yuna yang tak biasa menurutnya.

Di kamar yuna langsung merebahkan tubuhya.  Sesaat kemudian air matanya mulai mengalir perlahan.  Ia hanya tak menyangka bahwa hubungannya dengan dokyeom akan berakhir seperti ini.

Di rumahya Dokyeom berusaha menghubungi yuna.. tapi nihil karena ponsel yuna tak bisa dihubungi,  berulang kali ia mencoba tetap tak ada gunanya.   Yang ada ia malah membanting ponselnya sendiri.

Kejap berikutnya kondisi dokyeom tak jauh berbeda dengan yuna saat ini, hanya terduduk lesu di atas tempat tidurnya. lama ia berpikir,  Hingga akhirnya dokyeom memutuskan untuk pergi ke rumah yuna.

Sementara di kediaman Yuna. Minhyuk masih penasaran dengan sikap yuna, ia yakin pasti ada sesuatu yang terjadi dengan wanita itu. Ia pun memutuskan untuk tetap berada di sekitar rumah yuna.

Tak berapa lama, benar saja Yuna keluar dari rumahnya, berjalan lesu dibawah langit malam, hingga langkahnya terhenti di sebuah taman bermain anak-anak.

"ini minumlah..." ucap minhyuk yang tiba-tiba berada di hadapan yuna yang sedang melamun di sebuah ayunan itu.

Sontak yuna segera mendongakkan kepalanya "Minhyuk???"..

Minhyuk pun ikut menaiki ayunan yang berada di sebelah wanita itu. "itu minuman pembangkit energi, sepertinya kau membutuhkannya".

"Gomawo.." senyum yuna sembari membuka minuman kaleng tersebut.

"kau baik-baik saja??" tanya minhyuk ragu.

Yuna hanya menghela nafas berat. "tidak.. aku tidak baik - baik saja hyuk..." sesaat yuna diam. "sudah berakhir, aku dan dokyeom benar-benar sudah selesai" ucap yuna dan tanpa sadar air matanya menetes.

Minhyuk tak tau harus berkata apa, yang bisa ia lakukan hanyalah menenangkan yuna. Dan ntah bagaimana saat ini yuna sudah menangis terisak di bahu minhyuk.

*

Saat ini Dokyeom sedang dalam perjalanan ke rumah yuna.. ia tidak sendiri, melaikan ada bona yang juga ikut bersamanya .

"Maaf ya kyeom, karena mobil ku yang rusak, aku jadi merepotkanmu begini" ucap bona merasa tak enak.

"tidak apa, aku kan juga tidak sengaja melihatmu di jalan tadi, tidak mungkin aku meninggalkanmu sendirian di pinggir jalan kan?" jawab dokyeom sambil terus fokus pada kendali mobilnya.

"tapi kyeom, memangnya kita mau kemana sih?" tanya bona.

"Ikut saja..soalnya aku terburu-buru, jadi aku belum bisa mengantarmu pulang lduluan, maaf ya" ucap dokyeom dan dijawab anggukan paham bona.

Tak terasa dokyeom sudah sampai di depan rumah yuna. Belum sempat ia turun dari mobil. Dokyeom melihat dari balik kaca mobilnya, Minhyuk dan yuna sedang berjalan bersama sambil sesekali melempar canda.

Sesungguhnya itu pemandangan yang kurang menyenangkan bagi dokyeom. tapi ia berusaha menahan amarahya mengingat apa tujuannya datang ke rumah yuna. Setelah menarik nafasnya, Ia pun memutuskan untuk keluar.

"Yuna-ya..."

Yuna terkejut melihat dokyeom yang sudah berdiri di hadapannya. Tapi ia berusaha untuk tak menghiraukan dokyeom. 

"minhyuk-ah, aku masuk dulu ya, gomawo.."  senyum yuna dan dibalas anggukan oleh minhyuk.

"Yuna-ya.. tunggu dulu, bisa kita bicara? sebentar saja" pinta dokyeom  menahan tangan yuna.

Yuna melirik bona yang berdiri di samping mobil dokyeom.

"tidak ada yang perlu kita bicarakan lagi.. lepaskan aku "  dingin yuna dan segera masuk ke dalam rumahnya.

"Yu-..." Dokyeom tak bisa berkata  lagi.  Lagi-lagi ia hanya bisa menarik nafas penyelesannya...  Kejap berikutnya Dokyeom berbalik pergi menuju mobilnya.

"Masuklah.. aku akan mengantarmu pulang" ucap dokyeom pada bona yang menatap prihatin dokyeom.

Selama perjalanan pulang tak ada percakapan diantara keduanya. Bona merasa ragu haruskah ia menanyakan tentang apa yang dilihatnya tadi.

"Do-Dokyeom-ah.." ragu bona

"tidak usah bertanya, kau pasti sudah tau jawabannya" jawab dokyeom.

  "nah, kita sampai, masuklah" ucap Dokyeom dan tentang mobilmu, biar aku saja yang mengurusinya besok".

"Gomawo kyeom" senyum bona  dan turun dari mobil. Namun dokyeom hanya membalasnya dengan anggukan.

Baru dokyeom ingin menyalakan mobilnya.. Ponselnya berbunyi, terdapat apnggilan dari nmor yang tidak dikenal.

"Halo.."

                        * "apa benar ini dengan saudara dokyeom??"

"iya.. aku sendiri.. ini dengan siapa??

#

"Apa??hansol kenapa???..... Baiklah, aku akan segera kesana!"

Tanpa pikir lagi, dokyeom segera memacu mobilnya. Sepanjang perjalanan  Ia hanya terus berdoa.

"Bertahan hansol-ah, hyung akan kesana".

********************

Hehehe.. Vote and Comment Juseyo^^

Kamsahamnida ^^

Say You Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang