1 : problem

5.6K 548 31
                                    


Author

Tuk!

Tuk!

Tuk!

Kriet....

Lagi.

Suara aneh dan pesan yang ku dapati setelah 4 tahun ini sungguh mennggangguku. Selain kurang tidur karena jadwal yang padat, suara itu pun ikut membuatku kekurangan tidur.

Disini, di kamarku dan Taehyung dengan sabarnya aku menunggu hingga suara-suara aneh itu hilang. Mungkin hanya sekitar lima hingga sepuluh menit suara itu akan hilang.

Namun bayangkan saja suara itu terdengar terus menerus selama 4 tahun ini!

Aku yakin agensi pasti menjamin keamanan tempat tinggalㅡdorm baru kami dari gangguan apapun.

Mungkin sudah keberapa kalinya aku mengeluh pada manager, staf, bahkan CEO dari agensi sendiri mengenai apa yang ku alami.

Dan sekarang, suara itu muncul lagi.

Jujur aku bukanlah seorang penakut seperti Jimin dan Hoseok-hyung. Namun kali ini kali pertama aku merasa ketakutan.

"Taehyung, ba-bangunlah. " Aku melirik ke arah Taehyung yang sedang tidur dengan tenang.

"Hngh. Hyung ada apa? " Taehyung membenarkan posisinya ke arahku.

"Su-suara itu lagi. " Ucapku pelan.

"Lagi?" Taehyung memincingkan kedua matanya.

"I-iya" Jawabku.

"Istirahatlah yang cukup hyung, jadwal kita masih padat ingat itu. " Taehyung kembali bersiap untuk tertidur namun aku segera mencegahnya.

"Yak! Tunggu. "

"Hyung besok kita masih ada acara di salah satu sekolah dan pagi-pagi sekali kita harus sudah ada disana. " Taehyung menatapku malas.

Aku terdiam.

"Aku akan ke kamar Jin dan Yoongi hyung. " segera aku bergegas keluar kamar dengan membuka pintu sepelan mungkin.

Tuk

"Hyung. " ucapku.

"Oh syukurlah tidak terkunci. " Segera aku memutar gagang pintu kamar tersebut.

"Oh, Namjoon?" disana Yoongi hyung sedang menatap layar komputernya dengan mata lelahnya.

"Tidak tidur?" tanyaku setelah menutup pintu.

"Aku bosan karena tidak kunjung tertidur padahal saat di mobil tadi aku sangat mengantuk. "

Aku menjawabnya hanya dengan anggukan lalu kembali terfokus denga layar komputer itu.

"Suara itu lagi?" Yoongi hyung memulai pembicaraan saat aku masih terdiam menatap layar komputer.

"Begitulah. " ucapku dengan nada lelah.

"Berhentilah memikirkannya dan fokus pada jadwal padat kita. Agensi dan manager pasti sudah mengurus masalah itu." tiba-tiba Yoongi hyung mematikan komputer dan berbalik ke arahku.

"Hanya saja ini membuatku resah, hyung. " aku mengusap wajahku kasar.

"Aku tahu padahal ini sudah 4 tahun lamanya kita berusaha menghapus dan mengatasinya. Kurasa ini karena kondisi jiwamu, Namjoon. "

Aku mengulum bibirku lalu menundukan kepalaku.

"Aku baik-baik saja sungguh. " jawabku meyakinkan.

debut | kim namjoon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang