"Ku rasa dengan cara apa pun kita menyembunyikannya pasti pada ujungnya masalah ini akan terungkap. Namjoon ku rasa ada saatnya waktu yang tepat untuk membongkar semua kepalsuan publik ini. Aku lelah. Ah maksudku bukan aku saja tapi Hoseok, Manager-Sejin, Yoongi, dan PD-Nim juga pasti lelah. Firasatku mungkin Jungkook pun sudah mengetahui ini semua." Jin menatap iba ke arah Namjoon yang masih menatap aspal jalanan dengan tatapan kebingungan sekaligus syok.
"Tidak ada jalan lain selain menjelaskan ini semua ke hadapan publik. Kau harus dapat menanggung resiko semuanya. " lanjut Jin.
"Tapi apa hanya aku yang menanggung, hyung? " sisi Namjoon yang sebenarnya telah kembali.
"Aku bahkan tidak tahu dan tidak mampu mengingat apa yang ku lakukan sejauh ini. Aku takut Taehyung dan Jimin kecewa denganku jika memang benar sisiku yang lain yang telah menghabiskan nyawa mereka. " Namjoon menangis. Ia terisak dalam. Berbeda dengan Jin, ia bahkan tidak ikut terharu dengan tangisan Namjoon karena kini ia tengah berada di puncak kelelahannya menghadapi leader dari grupnya tersebut.
"Percuma menutupi semuanya, pada ujungnya kita semua akan ikut terseret denganmu Namjoon. Kita akan berpisah mungkin? Agensi pasti akan membersihkan nama mereka dari semua ini. Terima saja kenyataan yang memang seharusnya seperti ini. Aku lelah Joon, sangat. " Jin membantu Namjoon bangkit dari posisinya.
"Aku ingin kau menemui Jungkook terlebih dahulu di rumah sakit. " lanjut Jin. Mereka segera bergegas menuju rumah sakit.
•••
Jungkook
Hari ini aku tersadar jika hyung yang selalu ku bela itu mengalami penyakit dengan kepribadian ganda. Aku bahkan menuduh orang sembarangan. Kini aku mendengar seluruh penjelasan dari hyung-deul juga Manager-Sejin. Awalnya aku tidak percaya, namun memang ini kenyataan yang sebenarnya.
"jadiㅡ"
"ㅡkami akan memutuskan untuk membuka segalanya dan menjelaskannya ke publik. Namjoon telah menyetujui ini semua. " ucap Jin hyung di hadapan seluruh staff dan PD-Nim.
"Setelah ku pikir percuma kita menyembunyikannya. Aku mulai mendengar rumor-rumor simpang siur diluaran sana mengenai Namjoon. Ini adalah satu-satunya jalan ku rasa. " sambung Yoongi hyung.
"Bagaimana pendapatmu Namjoon? " tanya Jin hyung
"Ku rasa ini adalah jalan terakhir jadi mau tidak mau aku harus menerimanya. Aku siap menanggung apa pun resikonya. "
Aku menunduk. Aku tahu bukan aku yang bersalah tapi aku ikut merasakan kepedihan setelah mendengar jawaban Namjoon hyung yang pasrah menerima kenyataannya. Seharusnya aku menyadarinya sejak awal, aku benar-benar menyesal.
"Baik jika itu keputusan kalian semua terutama kau Namjoon, kami akan mengurusinya secepat mungkin." Sihyuk PD-Nim terlihat seperti kecewa sekaligus malu dengan apa yang dilakukan salah satu artisnya yang telah ia anggap seperti anak sendiri.
"Kami terpaksa mengeluarkanmu Namjoon. Tidak dengan member lain. " lanjut Sihyuk PD-Nim yang sontak membuatku membulatkan mata tidak percaya. Sama hal nya yang terjadi pada Hoseok hyung.
Namjoon hyung hanya mengangguk pasrah mendengar lontaran kata tersebut.
"Juga, tolong menjauh dari dunia artis. Tolong jangan muncul ke permukaan publik karena itu akan menyebabkan kami semua ikut terbawa. Kali ini kau dapat menerima keputusan yang ini?"
Lagi, aku rasanya ingin menangis dan membungkam kasar mulut Sihyuk PD-Nim. Ia benar-benar tega tanpa memikirkan bagaimana nanti kedepannya Namjoon hyung.
"Akan ku usahakan."
Jawaban Namjoon hyung sukses membuatku mengeluarkan air mata. Aku merasakan kesedihan yang mendalam setelah menatap ekspresi Namjoon hyung yang terlihat sangat lesu.
"Sebelumnya tapi kau akan mendapat pengobatan dengan penyakitmu itu. Jadi setelah kau tidak bersama kami, kau akan merasa lebih aman. "
Setelah semuanya selesai dibicarakan, kami semua kembali ke semula. Beberapa hari ini juga gedung tidak dibuka untuk umum dan siapa pun yang akan berkunjung.
Namjoon hyung mengusap wajahnya kasar. Aku menghampirinya lalu menepuk pundaknya pelan. "Hyungㅡ" ucapku pelan. "Aku tahu ini sulit tapi akan ku usahakan untuk tetap dekat denganmu. Aku janji. " Namjoon hyung menatapku lalu menyunggingkan senyumannya.
Masih sempat-sempatnya ia tersenyum seperti itu? Batinku.
"Ini kesalahanku. Aku mengerti jika memang seharusnya kalian memberitahu penyakitku selama ini. Tapi ya aku tidak dapat menyalahkan kalian juga. "
Aku hanya menatapnya sendu dengan pikiran yang berkecamuk antara harus menerima atau tidak keputusan yang sudah di setujui tadi.
"Ah Namjoon kau dipanggil Sihyuk PD-Nim ke ruangannya. " ucap Hoseok hyung.
"Baik aku akan segera kesana. " Namjoon hyung menepuk punggungku pelan lalu bergegas menuju ruangan Sihyuk PD-Nim.
Aku terdiam. Jika aku bisa memutar balik waktu tetap saja entah apa yang harus ku lakukan agar semuanya tidak berjalan seperti ini. Tidak dengan Namjoon hyung yang keluar grup juga dengan meninggalnya Jimin dan Taehyung hyung.
Aku bodoh karena terlambat mengetahui masalah Namjoon hyung, mereka juga sama saja salah. Namjoon hyung yang terlambat menyadari penyakitnya, Jimin dan Taehyung hyung yang terlambat mengetahui penyakit Namjoon hyung juga.
Aku ingin semua ini hanya mimpi buruk.Mimpi buruk yang akan segera menghilang ketika kantuk menyerang lalu lenyap ketika terbangun di pagi hari. []
selamat malam senin para readers debut :)
aku mau kasih tau untuk kedepannya karena banyak banget kegiatan sama tugas di real life jadi kemungkinan debut bakal jarang banget update.jadi tolong banget buat yg nanya "kak next dong. " aku ga bisa fast update huhu:(
tapi don't worry karena nanti kalo aku udah punya waktu luang yang banyak, pasti bakal nyempetin update. ditambah aku juga iseng nulis ff yang genre nya sama kayak debut tp jungkook cast utamanya ~
Masih masa penulisan sih haha :v
So, maaf ya semua hehe
Luv you all ♡
KAMU SEDANG MEMBACA
debut | kim namjoon
Mistério / Suspense[END] "seluruh teror dan masalah terjadi ketika aku mulai debut." -kim namjoon highest rank ; #9 in stalker #31 in mystery/thriller #40 in mystery/thriller #43 in mystery/thriller #63 in mystery/thriller #64 in mystery/thriller #69 in mystery/thr...